banner-detik

fitnfab

Coronavirus di Indonesia, Lalu Kita Harus Bagaimana?

seo-img-article

pasien coronavirus

Wabah virus Corona, atau yang juga dikenal dengan Wuhan Virus, beberapa waktu lalu mulai merebak dari kota Wuhan, China, dan makin lama makin menggegerkan masyarakat dunia. Virus ini menyebar dengan sangat cepat. 

 

Menurut data terkini dari Arcgis, sejauh ini telah tercatat sebanyak 89.073 kasus teridentifikasi, dan 3.048 kematian yang terkonfirmasi di seluruh dunia, dengan kasus terbanyak di dataran China dan Korea Selatan. Beberapa negara bahkan telah mengeluarkan travel warning, bahkan Saudi Arabia pun membatasi perjalanan umrah dari negara-negara luar karena virus ini. Negara tetangga kita, Singapura dan Malaysia pun telah tertular COVID-19. Bahkan, update per tanggal 2 Maret kemarin, ternyata sudah ada dua pasien coronavirus di Indonesia.

 

Lalu bagaimana dengan Indonesia? 

Banyak yang mempertanyakan posisi Indonesia terkait kasus COVID-19 ini, bahkan beberapa peneliti memprediksi bahwa virus ini sudah ada di Indonesia namun belum terdeteksi. WHO pun menegaskan kalua nggak ada satu negara pun yang bisa “kebal” dari virus ini. Padahal beberapa hari lalu, Kemenkes masih menyatakan Indonesia bersih dari kasus Corona. 

coronavirus indonesia

 

Sumber: Arcgis

Namun tiba-tiba media geger dengan pemberitaan virus Korona yang telah terkonfirmasi menyerang dua orang WNI. Dari beberapa sumber informasi, hingga kini, diketahui ada dua orang pasien yang diindikasi positif terjangkit virus yang kini dinamai COVID-19 ini. Kedua orang yang positif Corona ini disebut-sebut merupakan ibu dan anak yang berdomisili di Depok, Jawa Barat, dan diketahui sempat kontak dengan penderita virus Corona dari Jepang.

Mirip dengan wabah SARS dan MERS yang pernah menggemparkan seluruh dunia beberapa tahun silam, seseorang yang terindikasi COVID-19 akan mengalami gejala seperti demam, batuk, pilek, sakit tenggorokan, sulit bernapas, hingga parahnya lagi kematian. Tentunya, nggak mudah mendeteksi virus ini karena gejalanya yang mirip dengan flu dan masuk angin biasa, serta nggak aware-nya masyarakat dengan gejala dan penyebaran virus ini. Gejala-gejala ini juga nggak langsung tampak diawal.

Baca juga: Lindungi Diri dari Novel Coronavirus 2019

Walaupun COVID-19 ini sudah mulai menyebar ke banyak benua dan hingga saat ini W.H.O sendiri sudah mengubah status risikonya menjadi “highly risk”, tapi Corona virus ini masih dinyatakan sebagai epidemik, bukan pandemik. Menurut Lawrence O. Gostin, seorang professor of global health law di Georgetown University, alasan W.H.O menyatakan kasus ini sebagai epidemik bisa disebabkan oleh penyebaran COVID-19 yang masih bisa dikontaminasi dengan baik dan tentunya meminimalisir kepanikan warga dunia. Tapi meskipun begitu, nggak bisa ditampik jika hampir semua orang takut akan virus ini. Then what should we do to face this deadly outbreaks?

 

Jangan panik dulu!

corona virus di indonesia

Mungkin terdengar seperti tips murahan, but seriously, jangan mudah panik! Kepanikan yang berlebihan hanya akan membuat kita tambah paranoid dan ketakutan. Hal ini takutnya malah akan mengganggu aktivitas sehari-hari. Ditambah lagi, saat panik kita bakal jadi lebih impulsif mem-forward sana-sini hoax tentang virus Corona yang beredar di internet. Ujungnya malah bakal bikin masyarakat semakin panik. Misalnya saja, hoax penyebaran virus Corona dari barang-barang impor dan made in China. Beware with any hoaxes about Corona. Jika kamu ragu tentang berita atau info tentang Corona, silahkan cek apakah berita tersebut misinformasi atau disinformasi melalui laman web Kominfo.

Alih-alih panik dan nyebarin hoax, ada baiknya untuk selalu update berita terkini tentang penyebaran Covid-19 di Indonesia di media yang kredibel (bukan dari group WhatsApp keluarga, ya). Ajak orang-orang terdekat untuk jadi lebih terliterasi soal wabah ini dengan melakukan diseminasi atau sharing informasi terkait gejala dan prevention-nya. Banyak banget informasi penting dan akurat yang bisa kamu share ke orang-orang terdekat. Misalnya, Mapping Corornavirus Outbreaks, dan video penjelasan tentang virus Corona dari WHO ini. Kamu juga bisa tracking penyebaran virus ini di seluruh dunia dan liat update nya di situs resmi W.H.O.

 

Jangan asal pakai masker

Penggunaan masker memang dinilai sebagai tindakan preventif yang cukup efektif dalam menghambat penularan COVID-19. Tapi kalau sembarangan pakai masker, jadinya nggak akan efektif untuk mencegah penularan. Pertama-tama, kenali dulu jenis-jenis masker yang dapat digunakan. Jangan salah masker! Sheet mask, misalnya, nggak akan mampu menangkal virus Corona, hehe.

 

Ada beberapa jenis masker yang umum digunakan. Pertama, Surgical Mask, atau masker bedah. Masker ini sering kita temukan di apotek dan mini market (walaupun belakangan ini agak langka akibat ada oknum yang menumpuk stok masker demi keuntungan pribadi). Masker ini punya kelebihan, yakni murah dan memudahkan kita untuk bernapas. Surgical mask terdiri dari 3 lapis pelindung untuk menyaring kontaminan. Perlu diingat bahwa masker ini disposable atau sekali pakai, serta hindari menyentuh langsung bagian luar masker yang sudah dipakai seharian.Ingat, pakai maskernya jangan kebalik ya. Lalu pastikan masker menutupi hidung dan mulut dengan sempurna.

masker 3m coronavirus

Sumber: 3M

Kedua, N95 Mask. Masker ini dinilai lebih efektif untuk mencegah penularan virus. Namun harganya lebih mahal dibanding surgical mask dan bikin penggunanya agak sulit untuk bernapas. Kalau kamu masih leluasa bernapas saat menggunakan masker ini, artinya mungkin ada kesalahan dalam cara penggunaan. Dalam menggunakan masker ini pun pastikan menggunakan ukuran yang pas dan nggak menggunakan masker berulang kali, serta nggak menyentuh langsung bagian luar masker.

Japanese Pitta Mask

 

Sumber: www.smartairfilters.com

Ketiga, Japanese Pitta Mask. Masker ini cukup populer di Korea Selatan dan sering digunakan oleh kalangan artis disana, sehingga masker ini juga disebut sebagai Kpop Mask. Biasanya, masker ini dignakan untuk menyaring partikel debu dan pollen di Jepang dan Korea. Masker ini nyaman digunakan dan dapat dicuci. Sayangnya masker ini masih kurang efektif untuk menghambat penyebaran virus Corona ini.

Cuci tangan dengan sabun dan hand sanitizer

coronavirus indonesia

Kalau kamu masih pelihara kebiasaan buruk nggak cuci tangan sebelum makan, sebaiknya dengan adanya berita masuknya COVID-19 ke Indonesia, kamu lebih aware lagi tentang pentingnya mencuci tangan. Virus dapat menempel dimana saja, meja, dinding, gagang pintu, tangga, dan berbagai benda-benda yang kamu sentuh. Virus terebut dapat menempel di tangan, dan cara membersihkannya nggak cukup dengan cuci tangan pakai air kobokan, lho. Cuci tangan dengan sabun dan menggunakan antiseptic. Tapi ingat, cairan antiseptic-nya jangan diminum kayak hoax yang beredar belakangan ini, ya.

Hindari bepergian dan keramaian

Mengingat penyebaran virus yang begitu cepat di berbagai negara, ada baiknya untuk menghindari aktivitas bepergian dan menghindari tempat-tempat ramai jika memungkinkan untuk sementara waktu, sebab virus ini dapat ditransmisikan dari manusia ke manusia.

Cepat tanggap

Jika kamu atau orang yang kamu kenali mengalami gejala-gejala terjangkit COVID-19 seperti yang dipaparkan di atas, terutama jika muncul demam dan gangguan pernapasan, sebaiknya langsung periksakan diri ke fasilitas-fasilitas kesehatan yang ada. 

Penyebaran virus ini memang sulit untuk dihambat. Vaksin untuk COVID-19 ini pun belum kunjung ditemukan. Namun kita dapat menghindari penularan dengan berusaha menjauh dari kegiatan yang berpotensi menyebabkan penularan COVID-19. Tetap jaga kesehatan, dan hubungi hotline virus Corona dari Kemenkes RI di nomor 021-5210411 atau 081212123119 jika dibutuhkan.

 

 

Foto: Dok. Freepik.com

Slow Down

Please wait a moment to post another comment