Platform sosial media Instagram sedikit demi sedikit mengubah wajah industri kecantikan di lima tahun terakhir ini. Apa saja pengaruh Instagram yang kamu sadari?
Hampir setiap sektor bisnis sebenarnya saat ini sudah banyak yang beralih ke digital. Termasuk industri beauty yang jadi salah satu industri yang paling terdampak. Salah satunya ditandai dengan kemunculan beauty influencer lewat media visual seperti Instagram dan Youtube yang pastinya mengubah pendekatan brand kecantikan untuk memasarkan produk-produknya. Kira-kira apa saja pengaruh Instagram yang mengubah industri kecantikan? Simak di sini!
Tempat lahirnya brand makeup dan skincare baru
Di Indonesia sendiri, brand kecantikan yang bermula dari Instagram dan website bisa berjumlah puluhan. Think of your top 3 local makeup or skincare brands, kemungkinan salah satunya adalah bagian dari puluhan brand yang lahir dari Instagram. Jika di masa pra-Instagram kebanyakan produk kecantikan harus memiliki toko fisik atau menjual produknya lewat drugstore, sekarang hal ini jadi nggak begitu diperlukan saat di awal mendirikan brand.
Sebelum memiliki toko resmi offline, brand lokal seperti BLP Beauty dan Rollover Reaction juga merintis dari platform Instagram hingga mencapai pertumbuhan pesat seperti sekarang. Rasanya bangga ya, kalau melihat banyak brand lokal baru yang hadir meramaikan tren makeup dan skincare?
Mengubah total strategi pemasaran produk beauty
Nah, pasti banyak juga yang menyadari kalau saat ini kebanyakan brand kecantikan lebih senang “beriklan” lewat beauty influencer dibanding iklan tradisional seperti tv commercial. Beauty brands are actually experiencing a full 180 on this. Ini salah satu pengaruh Instagram paling besar yang bisa kita rasakan.
Bisa dibilang, konsumen produk kecantikan lebih percaya pendapat influencer favorit mereka dibanding artis A-listers yang dibayar oleh brand secara eksklusif. Nggak heran sih, karena kita pasti lebih tertarik dengan para influencer yang secara aktif kasih rekomendasi produk, beauty tips sampai ke makeup and skincare inspos. Singkatnya sih, pendapat influencer akan lebih relatable dengan kondisi kita para konsumen, dan bisa dipercaya tentunya.
Beberapa tahun terakhir banyak juga brand besar yang akhirnya mulai membangun persona mereka di Instagram. Mau nggak mau, sosial media satu ini memang membawa perubahan untuk brand ternama sekaligus. They have to remain relevant to their customers in this competitive market.
Baca juga: Mau Mulai Jadi Content Creator yang Andal? Simak Tipsnya!
Brand dan konsumen jadi semakin dekat
Salah satu perubahan yang cukup besar juga untuk sebuah brand makeup dan skincare adalah saat ini mereka jadi lebih mudah diakses oleh konsumen. Entah itu untuk menerima komplain mengenai produk, melakukan riset kecil-kecilan sebelum mengembangkan produk baru atau sekedar berinteraksi dengan konsumen, brands are now just a DM or comment away.
Pendapat kita para konsumen juga lebih didengar, dihargai dan dilibatkan dalam banyak hal. Misalnya lewat repost Instagram story ataupun feed hingga berkesempatan ikut event launching produk. Bahkan beberapa brand juga nggak ragu mengajak para konsumennya untuk jadi model dalam photoshoot untuk campaign tertentu. It feels like the brands are talking with the audience, not at them.
Mengikuti dunia digital yang serba cepat, konsumen pun semakin savvy dan demanding. Makanya, transparansi dan interaksi dengan brand kecantikan akan sangat dibutuhkan karena konsumen saat ini sudah jauh lebih reaktif dan paham tentang produk yang mereka inginkan.
Baca juga: The Body Shop Beauty Bae 2019 Memperkaya Ilmu di Content Creator Day!
Tren kecantikan yang berawal dari Instagram
Nggak hanya brand beauty aja yang bisa lahir dari media sosial satu ini, banyak beauty trend yang awalnya muncul dari foto Instagram seseorang lalu ramai diikuti oleh para beauty enthusiasts dimanapun. Contohnya seperti Instagram Eyebrows, Skincare Shelfies, hingga tren Clean Beauty yang saat ini mulai ramai dibicarakan.
Sebagai platform visual, yang namanya Instagram pasti identik dengan foto yang estetik dan berkonsep. Nah, selain tren kecantikan, kebanyakan brand juga berusaha membuat desain packaging produk mereka secantik mungkin supaya semakin banyak orang yang membagikan foto produk di laman feed atau story mereka.
Industri kecantikan yang semakin inklusif
Sama seperti iklan produk kecantikan di TV yang sudah ditinggalkan, standar beauty pun nggak lagi terbatas pada standar model iklan TV yang biasanya berkulit putih cerah. Semakin banyaknya influencer dari beragam background dilengkapi dengan pengikutnya yang loyal, secara nggak langsung terbentuk banyak power pula untuk mendesak brand kecantikan menyediakan produk yang bisa mewadahi berbagai kebutuhan konsumennya.
Misalnya demand netizen untuk produk complexion yang punya banyak shade range yang sempat berhasil di beberapa brand. Fenty Beauty dengan 40 shades foundation-nya dan Too Faced foundation dengan extended shade range-nya adalah salah satu bukti perubahan standar kecantikan saat ini yang berasal dari suara para fans di Instagram.
Nah, gimana menurut kamu tentang sederet pengaruh Instagram di atas? Kalau nggak ada Instagram akankah perubahan yang saya sebutkan di atas bisa terjadi di industri beauty saat ini?
Foto: Dok. Female Daily, Instagram, Freepik.com.
