beautiful people
11 Jan 2020
Cerita Chacha Frederica Tentang Ritual Kecantikannya
Lama berkecimpung di dunia showbiz, Chacha Frederica sudah terbiasa dengan makeup sejak muda. Uniknya, wajahnya nggak berubah sejak dulu. Apa rahasianya ya?
Chacha Frederica sudah berkarir sebagai bintang sinetron sejak usia 14 tahun. Di umur semuda itu, tentu saja Chacha sudah terbiasa pakai makeup setiap hari untuk kebutuhan syuting. Tapi, hingga sekarang usianya menginjak 30 tahun, perempuan yang juga aktif sebagai TV Host ini masih punya kulit yang sehat terawat, tampilannya pun nggak banyak berubah sejak dulu. Pemilik nama asli Wynne Frederica ini juga baru saja pakai hijab di tahun 2019 lalu, dan sedang bersukacita mengandung anak pertamanya. Apakah ritual skincare-nya jadi berubah? Apa ya yang bikin Chacha awet muda? Simak yuk ceritanya di bawah ini!
Ada nggak ritual skincare yang dari dulu sampai sekarang konsisten dilakukan seorang Chacha Frederica?
“Aku sudah pakai makeup sejak umur 14 tahun. Dulu, seringnya kan pulang sekolah langsung dimakeup untuk syuting. Tapi aku selalu menyempatkan untuk melakukan pembersihan yang proper. Beberapa teman hanya pakai tisu basah saja, sementara aku nggak bisa begitu, karena kan itu tisu basah untuk tangan atau untuk bayi. Aku selalu pakai cleansing milk dan toner. Dulu waktu aku SMA kan belum ada micellar water. Memang lebih ribet, tapi worth it. Jadi menurutku, yang nggak pernah berubah sejak dulu adalah aku rajin membersihkan wajah sebelum dan setelah makeup. Sudah terbiasa sampai sekarang.”
Kamu lebih ke mana kiblat kecantikannya? Eropa, Amerika, atau malah Korea?
“Nah, tiap orang kan bebas menentukan gaya kecantikan yang mereka suka ya. Kalau aku, dibandingkan Amerika, aku lebih suka Eropa. Orang-orang Eropa, banyak beauty influencer-nya, founder berbagai brand asal sana, kulitnya sehat, cantik, tapi tetap punya keriput. Mereka aging gracefully. Embrace the flaws, tapi tetap merawat. Beda sama tipe-tipe Amerika. We are now living in Kardashian’s world. Kris Jenner itu kulitnya super kencang, tapi kan kencang yang nggak bagus. Kim sekarang dengan Kim 2 tahun lalu sudah beda banget, Kylie Jenner pun. Aku sih balik lagi ke keputusan masing-masing ya, tapi mereka bukan kiblatku. Aku lebih suka beauty-nya Eropa. Aku nggak apa-apa kalau usiaku nambah dan ada kerutan, tapi aku akan selalu berusaha pakai skincare biar kulitku tetap sehat, supaya nggak kering dan makeup tetap menempel dengan baik.”
Berarti kamu tipe yang tekun banget dengan skincare daripada pakai botox, thread lift, dan sebagainya?
“Iya. Banyak teman aku bilang, “Cha, kok panjang banget sih step skincare-nya?”. Tapi menurutku usahaku sebanding kok dengan hasilnya. Mungkin orang banyak yang nggak punya waktu ya, sudah capek duluan, sementara aku kadang bersihin wajah aja memakan waktu 10 menit sendiri. Capek, tapi, it worth the time. Makanya mukaku juga nggak berubah dari dulu, karena aku nggak botox, filler, tanam benang. Apa adanya, tapi rutin pakai skincare.”
Jadi, apa saja step skincare kamu sehari-hari?
Pastinya pakai pembersih, lalu exfoliating toner supaya kulit lebih bersih maksimal, lalu hydrating toner buat menutrisi dan mempersiapkan kulit supaya lebih baik dalam menerima skincare selanjutnya. Buat melembapkan dan melindungi, aku tambah serum, day cream, night cream untuk malam, sunscreen untuk siang. Aku benar-benar tradisional banget, masih rajin pakai scrub seminggu 2 kali, pakai masker seminggu 2 kali juga. Facial juga rutin sebagai treatment bulanan. Memang panjang sih, bisa 7-8 step sehari, tapi sejauh ini langkah-langkah ini cocok denganku dan kelihatan hasilnya.
Kalau ke klinik kecantikan, selain facial kamu suka treatment apa lagi?
Aku suka facial dan laser treatment. Tapi buat laser, aku harus lihat jadwal kegiatanku juga. Biasanya kan efeknya merah-merah kalau sehabis laser, sementara sebelum hamil aku lumayan sering olahraga berat kaya diving, latihan menembak di hutan, dan lain-lain. Jadi aku harus pastikan dulu sebelum laser, apakah akan banyak kegiatan outdoor atau nggak. Kalau lagi banyak, aku tunda. Supaya kulit pasca laser nggak terpapar matahari.
Aku juga suka booty laser lho buat cellulite treatment, biar kulit area bokong lebih halus. Aku juga suka banget perawatan badan, seperti lulur. Aku pokoknya rajin perawatan, selama itu tipe treatment yang dari luar, bukan yang sampai merombak bagian tubuh atau mengubah yang asli.”
Ada perbedaan nggak sih antara perawatan saat hamil dan sebelum hamil?
“Iya, beda. Aku baru tahu hamil itu kan waktu usia kandungannya umur 7 minggu. Langsung deh aku ganti semua cleanser, day cream, night cream, bahkan body lotion dan body wash. Untuk jaga-jaga, karena kan ada beberapa ingredients yang aku hindari selama hamil, misalnya retinol. Aku langsung banyak baca seputar skincare for pregnancy, jadi lebih milih skincare yang organik, kalau bisa yang di labelnya ada tulisan ‘pregnancy and breastfeeding friendly’. Menurut aku harus lebih hati-hati kalau saat hamil.”
Kalau pola makan dan olahraga gimana perbedaannya sejauh ini?
“Menjelang 5 bulan aku sudah boleh melakukan olahraga kata dokterku. Jadi mau mulai berenang, dan mau coba pilates yang programnya khusus buat ibu hamil. Kalau makan masih sama, karena dari dulu aku kalau makan konsepnya harus buah dulu, lalu lanjut ke makanan berat. Aku masih menerapkan cara itu sekarang ini. Biasanya saat pagi aku makan buah atau minum jus dulu, baru lanjut sarapan lainnya.
Sebenarnya banyak nutritionist yang lebih menyarankan buah utuh saja, jangan dijus, karena kalau mengunyah, ada banyak enzim yang bekerja baik untuk pencernaan kita. Tapi, kadang kan aku pingin minum yang segar-segar, nah, daripada minum soda, kopi, atau yang banyak pengawetnya, aku lebih pilih minum jus buah. Kalau lagi mau yang “nakal”, aku suka ice chocolate. Orang bilang cokelat murni itu bagus buat kesehatan, tapi aku nggak suka karena pahit. Aku suka cokelat yang manis, tapi gula itu kan cepat bikin keriput dan peradangan di kulit. Hahaha. Jadi ya cukup sesekali, aku anggap ice chocolate itu seperti hadiah buat aku kalau lagi butuh mood booster.
Selebihnya masih sama kok pola makanku. Tambahannya, saat ini banyak konsumsi vitamin untuk ibu hamil, makan kurma, madu, dan alpukat. Plus, lebih banyak konsumsi protein dibanding karbo, karena kalau banyak karbo, nanti akunya gampang membesar tapi bayinya nggak besar. Jadi dokterku berpesan supaya aku banyak makan protein.”
Kalau untuk perawatan rambut gimana? Setelah pakai hijab, kondisi rambut berubah nggak? Apa perawatan khusus supaya tetap sehat?
“Pastinya jadi lebih susah mengembang kalau hijabnya sudah dibuka ya, lebih gampang lepek, padahal motto aku kan harus selalu terlihat cantik dan wangi di depan suami. Hahaha. Jadi ya harus cari produk yang aromanya lebih strong, apalagi saat aktivitas sedang banyak-banyaknya. Rambutku bukan tipe yang rewel sih, tapi semenjak berhijab aku pilih shampoo dan conditioner khusus hijab yang wanginya lebih segar, yang formulanya bisa menguatkan akar rambut. Ditambah vitamin rambut biar rambutnya tetap halus, wangi, dan mudah diatur. Aku juga punya hair mist, setiap buka hijab aku tinggal semprot hair mist biar rambut lebih segar. Kadang suka pakai dry shampoo juga, tapi aku nggak rekomendasikan dry shampoo untuk yang rambutnya kering, karena menurutku bisa bikin makin kering.”
Untuk makeup, gaya apa yang paling sering diaplikasikan? Sukanya tipe Eropa yang minimalis, Korea yang glowing, atau Amerika yang berkontur?
“Tergantung siapa yang makeup. Kalau pakai MUA, aku lebih suka gaya Amerika, yang bold, yang bikin tampil beda, sesuatu yang nggak bisa aku lakukan sehari-hari. Kalau Korean look, aku nggak usah pakai MUA, aku bisa makeup sendiri. Tapi balik lagi ke selera perempuan ya, ada yang pakai MUA pun sukanya natural, nggak suka bulu mata tebal dan eyeshadow yang bold. Kalau aku, both are okay. Makeup yang berani dan alami itu sama-sama cantik, tinggal disesuaikan saja acaranya. Makanya di Instagram aku pun terlihat gaya makeup-nya beragam, karena aku suka bereksperimen. Makeup kan cuma 2-3 jam, sayang kalau monoton terus gayanya. Toh setelah itu dihapus, bukan seperti operasi plastik yang nggak bisa balik lagi.”
Nah, menurut Chacha, industri makeup lokal gimana sekarang ini? Kan sedang berkembang banget, apalagi banyak teman-teman sesama artis yang punya brand sendiri.
“Very promising. Aku sepertinya pernah baca — silakan dicek lagi, kalau industri makeup di dunia itu bahkan lebih pesat dibanding makanan. Jokes-nya sekarang ini, remaja lebih bela-belain beli lipstik daripada jajan makanan. Hahaha. Menurutku itu pengaruh media sosial juga. Dulu, kita dandan cantik kan paling yang lihat hanya 10-20 orang, keluarga dan teman-teman terdekat saja. Kalau sekarang bisa ribuan, bahkan jutaan, banyak yang lihat karena di-post di Instagram. Memang perubahannya drastis banget.
Menurut aku, selama industri kecantikan lokal terus bertumbuh dan bisa menggerakkan roda perekonomian lokal ya bagus, aku dukung. Aku juga sudah banyak pakai produk kecantikan lokal, misalnya face mist, lipstik, dan lain sebagainya. Dulu aku suka banget pakai Kora, simply karena aku suka Miranda Kerr, skin goal banget. Hahaha. Dia kulitnya sehat, glowing, dan sangat into organic thingy. Tapi begitu menemukan banyak produk lokal yang oke, aku sih happy banget.”
Apa produk makeup favorit buatan teman-teman yang Chacha suka? Ada MUA yang sedang jadi favorit nggak?
Aku suka lipstiknya Kamalia by Titi Kamal dan SADA by Cathy Sharon, warna-warnanya cantik banget. Kalau lip gloss aku suka dari Dissy dan SA Naturel by Shandy Aulia. Masih banyak lagi yang lainnya, biasanya aku kenalnya dari MUA, jadi mereka pakai ketika dandanin aku. Aku jadi suka juga, beli deh. MUA yang jadi favorit aku sekarang ini adalah Vivi Thalib.
Ke depannya, apakah ada rencana untuk membuat produk beauty sendiri?
“Mau banget. Aku sudah lama punya rencana bikin skincare sendiri, tapi sayangnya waktunya belum pas. Ketika tahu hamil aku langsung merasa nggak boleh terlalu capek, dan aku juga punya bisnis makanan, Bubur Cha Cha Burgo, yang masih harus terus aku fokuskan. Jadi untuk sementara, aku masih mau serius ke situ dulu. Doakan saja bisa terlaksana ya!”
Semoga bisa terwujud segera ya brand skincare-nya! Kalau parfum, ada aroma yang Chacha banget nggak? Tipe wewangian kamu seperti apa sih?
“I love rose and jasmine. Hahaha. Aku klasik banget, bukan tipe yang edgy. Jadi memang koleksi parfumku banyak sentuhan mawar atau melatinya. Wangi bunga bikin aku happy. Kalau brand-nya banyak sih yang aku suka, salah satunya adalah Penhaligon’s, tapi belinya pasti seputar aroma bunga.”
Nah, itulah obrolan saya dengan Chacha Frederica seputar ritual skincare dan pernak-pernik kecantikan lainnya. Seru ya? Ternyata Chacha suka beauty banget! Apakah kamu punya gaya, ritual, atau kesukaan yang sama? Kalau iya, jangan lupa share cerita atau pendapat kamu di kolom comment ya!
Foto: Dok. Chacha Frederica, Courtesy of Kamalia Beauty, SADA, Kora Organics, Penhaligon’s.