beautiful people
18 Dec 2019
Kenalan dengan Base Skincare, Customized Skincare Buatan Indonesia
Di saat industri kecantikan Indonesia mulai terasa jenuh dengan produk kosmetik dekoratif, Base Skincare hadir memberikan udara segar dengan customized skincare yang digadang-gadang memberikan pelayanan dan produk untuk setiap jenis kulit yang berbeda!
Beruntung, setelah menghubungi admin Base Skincare @itsmybase, saya berkesempatan memberikan beberapa pertanyaan kepada Yaumi Fauziah Sugiharta selaku Chief Executive Officer (CEO) dan Ratih Permata Sari selaku Chief Product Officer (CPO) yang merupakan Co-Founder Base Skincare.
Mungkin beberapa dari kita sudah tidak asing dengan nama Yaumi, ya! Yaumi sebelumnya pernah ngobrol bareng dengan Female Daily mengenai kegemarannya menggunakan di artikel ini. Bisa dibayangkan dong, bagaimana formula Base Skincare dibuat dan diproduksi mengikuti standar skincare seorang Yaumi. Yuk, simak obrolan kami!
Sebenarnya apa sih Base itu?
Yaumi: “Base adalah brand yang menyediakan produk perawatan kulit dan kesehatan (wellness) yang dipersonalisasi sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Sehingga produk Base dibuat berdasarkan tipe kulit, skin-goals, dan gaya hidupmu. Jadi semua yang kamu pakai nanti, ya telah disesuaikan dengan faktor-faktor yang ada di diri konsumen itu sendiri.”
Ratih: “Tidak cuma itu, Base juga membantu menyederhanakan proses pencarian produk perawatan kulit dengan menggunakan algoritma pintar. Pertama-tama kamu harus memberi tahu dulu nih kulit dan gaya hidupmu melalui Base Skin Test. Dengan algoritma pintar, maka Base bisa merekomendasikan bahan aktif skincare yang tepat untuk kulitmu. Barulah setelahnya, kami akan mengirimkan produk yang berisi bahan aktif skincare rekomendasi ke alamatmu.”
Wow! Keren! Kira-kira Base Skin Test itu seperti apa?
Yaumi: “Pertama-tama, kamu harus mengetahui jenis kulitmu. Caranya cukup mudah, kamu tinggal cuci muka dan analisa kulitmu 30 menit sesudahnya. Pastikan kamu nggak pakai produk apapun ya. Bisa juga kamu analisa setelah beraktivitas sehari-hari. Selanjutnya beritahu kami skin-goals kamu. Setelah itu kamu bisa memberi tahu kami mengenai kondisi kulitmu, seperti frekuensi jerawat, jenis jerawat, bagian yang berjerawat, dan kondisi kulit keseluruhan. Beritahu juga mengenai alergi, penggunaan retinol, AHA/BHA, frekuensi terpapar sinar matahari dan terakhir gaya hidup kamu. Gaya hidup seperti kebiasaan tidur, moda transportasi dan frekuensinya, serta pola makan sangat mempengaruhi kulitmu lho! Sehingga penting untuk menggunakan skincare yang sesuai dengan keseluruhan ini.”
Lalu produk apa yang ditawarkan Base Skincare kali ini?
Ratih: “Saat ini Base menyediakan personalized Basic Kit yang terdiri atas Personalized Facial Cleanser (100ml) dan Personalized Moisturizer (30ml) dengan harga Rp287.000.”
Nah, Yaumi sendiri adalah pengguna clean, natural skincare. Apa sih inspirasi ketika membangun Base dan Apa yang membuat Yaumi memutuskan membuat clean skincare formulation melalui Base?
Yaumi: “Ketika membangun Base, we think of us–Indonesian women–in our mind. Kalian adalah inspirasi kami untuk membangun brand ini! Sebelum membangun Base, Ratih dan aku menemukan masalah yang dihadapi oleh teman-teman, terutama yang baru mengenal skincare untuk menemukan skincare yang cocok. For the longest of time, Indonesia memiliki standar sosial untuk kata cantik secara fisik seperti kulit putih, bening, rambut panjang hitam bak model shampoo, dan sejenisnya.
Padahal, Indonesia memiliki keberagaman yang luar biasa sehingga tidak semua orang memiliki kulit putih atau bening. Begitu juga sebaliknya, tidak semua orang ingin memiliki kulit putih.
Some only wants their skin to be healthier dengan menggunakan produk yang clean, free of suspicious ingredients dan juga sustainable. Sayangnya produk-produk seperti itu sulit didapatkan di Indonesia dan harganya cenderung lebih mahal. Celah itulah yang membuat kita memutuskan untuk menciptakan Base.
Sedangkan untuk clean formulation, that’s a fair question. Istilah clean beauty sendiri sebetulnya masih belum memiliki regulasi yang jelas di Indonesia. Namun bagi kami, clean beauty berarti produk yang mengandung bahan baku yang telah memenuhi standar global berdasarkan riset para ahli. Tentunya produk menjadi lebih aman karena tidak mengandung bahan-bahan yang dicurigai berbahaya oleh komite Scientific Commitee on Consumer Safety (SCCS) di Eropa. Kami juga bangga dengan transparansi Base, sehingga kami nggak perlu khawatir mengenai bahan baku dan produk tersebut dibuat.”
Memang ada bahan baku apa saja sih yang terkandung di dalam produk Base?
Ratih: “Seluruh produk kami terbuat dari bahan-bahan nabati! Dan tentunya kami menghindari bahan-bahan yang kontroversial seperti SLS, Phthalates, Parabens, Dyes, Perfumes, dan GMOs. Di Indonesia, bahan tersebut masih diijinkan dalam batasan tertentu, tetapi kami memilih untuk menghindarinya. Bahan aktif yang ada di produk Base bisa kamu intip langsung di sini atau setelah kamu melakukan Base Skin Test!”
Hmm… Mengingat regulasi di Indonesia belum firm, apakah personalized skincare itu benar-benar made uniquely? Sehingga setiap orang akan mendapatkan formulasi yang berbeda-beda?
Yaumi: “Tentunya jika terdapat dua orang atau lebih yang memiliki kemiripan kondisi kulit dari hasil Skin Test, maka akan ada kemungkinan orang-orang tersebut mendapatkan rekomendasi bahan baku yang serupa. Namun, ada baiknya kamu lakukan skin test sebelum membeli agar benar-benar mendapatkan produk yang sesuai dengan kebutuhan kulitmu!”
Apakah setiap pengguna Base harus melakukan tes secara berkala dalam beberapa bulan sekali untuk mendapatkan formula yang sesuai dengan kulitnya?
Ratih: “Yup! Regenerasi lapisan epidermis kulit terjadi setiap 40-56 hari (berdasarkan jurnal Halprin KM. Epidermal “turnover time”–a re-examination . Br J Dermatol. 1972;86:14–19) sehingga kami menyediakan fitur di mana kamu dapat melakukan pengulangan Skin Test dan melihat hasilnya secara historikal dan berkala.”
Apa tantangan terbesar bagi Base Skincare di Indonesia?
Yaumi: “Tentunya masalah plastik! Lebih dari 8 juta ton sampah plastik di bumi setiap tahunnya dan gak sedikit yang berakhir di laut. Seiring berkembangnya industri kecantikan dan tingginya konsumsi kemasan plastik, hal ini menjadi beban moral untuk Base. Dari awal, kami berkomitmen untuk melakukan kegiatan bisnis dengan landasan eco-conscious. Saat ini, Base telah menggunakan 90% bahan kemasan yang mudah dan dapat di-recycle. Selain itu material biodegradable sangat terbatas dan tidak mudah didapatkan. Ini menjadi tugas kami untuk mengembangkan produk berkualitas tinggi tetapi tetap sustainable.
Kami mengharapkan support teman-teman yang menggunakan Base untuk berdiskusi mengenai sustainable effort yang dapat kita lakukan bersama-sama. Please drop your ideas via DM @itsmybase atau email kita ke hello@base.co.id. We would love to head more from you!”
Nah, kalau gitu boleh dong dibocorin produk-produk apa yang akan diluncurkan Base Skincare dalam waktu dekat?
Ratih: “Kami pingin banget dan nggak sabar untuk kasih tau detil, tapi it’s a surprise for you guys! Bocoran sedikit, skincare kita akan memiliki beberapa kategori seperti Tone, Treat, Protect & Pamper. Mohon bersabar dan tunggu tanggal mainnya ya!”
Wah nggak sabar banget nih! Kira-kira apa sih harapan terbesar Base Skincare terhadap perempuan Indonesia?
Yaumi: “We want everyone to be comfortable in their own skin. Dengan hadirnya Base, kami berharap dapat membawa angin segar di industri kecantikan Indonesia. Di mana nilai inclusivity dan diversity perempuan Indonesia dapat tercermin.”
Well, it’s a good start, Base! Saya pribadi sudah mengikuti Base dari jauh-jauh hari dan semangat banget dengan peluncuran produk perdana Base ini. Buat kamu yang penasaran, Base memiliki harga khusus untuk Pre-Order Basic Kit dari Rp287.000 menjadi Rp230.000 saja dan free ongkir! Dengan membeli produk Base, berarti kita mendukung industri kecantikan Indonesia untuk lebih maju lagi!