banner-detik

beauty school

[GIVEAWAY DAY 13] Cara Tahu Skincare Sudah Kadaluarsa

seo-img-article

skincare kadaluarsa

Saking sayangnya sama skincare, kadang kita suka pakai terlalu irit. Lama kelamaan malah tidak sadar kalau skincare tersebut sudah kadaluarsa!

Hal ini pernah terjadi sama saya. Bukan cuma sekali, bahkan berkali-kali. Skincare sudah kadaluarsa, tapi nggak nyadar bahwa produk tersebut justru yang membuat kulit saya breakout hingga iritasi. Biasanya, kelalaian ini terjadi kalau saya beli 1 produk yang nggak ada di Indonesia, jadi pakainya suka irit-irit tapi malah jadi kelupaan memerhatikan apakah formulanya masih ok atau sudah memburuk. Niatannya mau disayang-sayang, lah yang ada malah bikin bencana di kulit. Nah, karena kecerobohan yang suka saya lakukan ini, maka sekarang saya suka kasih label di skincare, yang menandakan kapan produk tersebut dibuka. Jadi saya nggak mengira-ngira dari PAO (Periode After Opening) nya saja. Oh ya, ngomong-ngomong soal PAO, Arum pernah cerita juga soal gimana caranya supaya kita lebih aware sama PAO makeup yang bisa kalian baca.

Tapi, kalau kalian kelupaan memberikan label pada skincare, saya akan kasih tahu kapan skincare sudah kadaluarsa dengan melakukan identifikasi lebih.

Moisturizer

Mengatasi Jerawat Bukan Berarti Skip Pelembap

Produk yang satu ini memang harus diwaspadai dengan ekstra. Kenapa begitu? Karena biasanya pelembap hadir dalam bentuk jar yang mudah teroksidasi dan terkontaminasi. Memang sih sekarang sudah banyak moisturizer dalam bentuk tube dan jar yang dilengkapi oleh spatula. Tapi pertanyaannya adalah, apakah kalian benar-benar memakai spatula tersebut untuk mengaplikasikan pelembap ke wajah? Saya yakin 60% dari kalian malas menggunakannya kan? hehe… Maka dari itu, walaupun punya shelf life rata-rata sekitar 1 tahun setelah dibuka, tapi kita harus tetap waspada sama efikasi dan kualitasnya. Belum lagi kalau kita menaruhnya sembarangan, seperti di kamar mandi yang suhunya tidak stabil. Jadi, kalau kita mau tahu moisturizer itu masih baik untuk digunakan atau tidak, coba cek warna, aroma dan teksturnya. Jika sudah berubah dan memiliki aroma kurang menyenangkan, lebih baik langsung dibuang saja.

Serum, Ampul, atau Essence

skincare kadaluarsa

Karena produk serum, ampul ataupun essence banyak hadir dalam bentuk botol dengan pump ataupun pipet, maka menurut saya produk ini lebih aman dari kontaminasi. Shelf life nya juga bisa bertahan rata-rata 24-48 bulan setelah dibuka. Tapi memang, seiring dengan waktu ada beberapa produk yang memiliki active ingredients tertentu seperti misalnya retinol atau vitamin C, bisa menjadi lebih tidak efektif cara kerjanya. Jadi, ada baiknya untuk menyimpan di dalam lemari es supaya bahan aktifnya bisa lebih tahan lama. Cara mengetahui apakah produk ini sudah kadaluarsa atau belum adalah dengan mencium aromanya dan melihat warna cairannya berubah atau tidak. Hal yang sedikit tricky adalah saat mencium essence yang mengandung fermentasi. Kenapa? Karena biasanya kandungan fermentasi ini punya ciri khas yang sedikit asam aromanya, sehingga kadang menjadi lebih sulit untuk dibedakan apakah masih bisa dipakai atau sudah kadaluarsa. Kalau kalian tidak yakin, bisa coba untuk test patch di area rahang. Jika ada rasa kurang nyaman dan menyengat kulit, sebaiknya tidak perlu digunakan lagi ya.

Sabun Wajah

Hada Labo Shirojyun Face Wash

Sabun pencuci wajah biasanya akan tahan lama sebelum dibuka. Bahkan mungkin formulanya bisa bertahan hingga 24 bulan. Tapi, kalau kalian sudah memakai sabun wajah tersebut, shelf life nya adalah sekitar 1 tahunan. Menurut saya, sabun wajah yang kadaluarsa sih sepertinya jarang terjadi ya, karena kita sudah terbiasa untuk mencuci wajah minimal 2 kali sehari. Jadi kemungkinan produk ini habis sebelum PAO pun akan lebih besar. But in case you have tons of it (like me), selain memerhatikan warna, dan aromanya yang sudah berubah, biasanya facial wash gone bad ini akan terlihat juga dari teksturnya yang menjadi lebih cair atau bahkan mengeras. Selain itu, kadang ada juga facial wash yang formula minyak di dalamnya menjadi terpisah karena sudah kelamaan tidak dipakai. Time to move on, girls!

Sunscreen

sunscreen

Karena takut kehabisan sunscreen di tengah-tengah bulan, biasanya ada aja yang suka stok sampai beberapa botol. Untungnya, sunscreen bisa bertahan sekitar 1-2 tahun an sebelum dibuka. Bahkan, sunscreen yang baik juga punya PAO 24 bulan, sehingga kita nggak terlalu dibikin khawatir soal kadaluarsanya. Tapi, walaupun punya masa PAO yang cukup panjang, justru kalian harus lebih hati-hati sama cara menyimpannya. Karena paparan sinar matahari atau saat terekspos suhu yang panas, ternyata bisa membuat formula sunscreen andalan kalian jadi lebih mudah terpecah sehingga tidak efektif lagi melindungi kulit. Kalau nggak ngeh sama kapan pertama kali menggunakan sunscreen tersebut, perhatikan warna dan aromanya, lalu cek apakah formula minyak dan water based ingredients nya mulai terpisah atau tidak. Begitu Jika tidak terlihat atau tercium sesuatu yang aneh, maka sunscreen tersebut aman untuk kalian gunakan. Kelalaian ini sih biasanya sering terjadi dengan sunblock yang hanya kita beli saat kita mau liburan ke pantai. Karena nggak dipakai sehari-hari, jadinya suka disimpan lama sampai liburan berikutnya terjadi.

Ngomong-ngomong soal liburan, pasti di tanggal segini kalian sudah pegang tiket dong buat menikmati hasil kerja keras selama setahun penuh ini? Nah, supaya liburannya tenang, saya mau kasih hadiah sunscreen yang bisa kalian pakai buat jalan-jalan. Nggak cuma ke pantai doang, tapi pas liburan ke negara yang sedang mengalami musim dingin pun kalian tetap butuh perlindungan dari sinar UV, lho. Ingat, paparan matahari mengincar kita kapan dan di mana pun!

Buat mendapatkan Nuxe White Daily UV Protector SPF30 PA+++ ini, cukup ceritakan kapan sih kalian mulai pakai sunscreen dan alasannya apa. Jawabannya tinggal tulis di kolom komentar dan bakal saya tunggu sampai tanggal 15 Desember 2019 jam 14.00. Good luck & happy (almost) holiday!

 

Slow Down

Please wait a moment to post another comment