banner-detik

skin care

A Lesson in Layers: Bagaimana Cara Kerja Kulit Kita?

seo-img-article

philocaly

Kalau kamu sudah mengetahui jenis kulit yang kamu punya, akan lebih baik kalau kamu juga mengerti bagaimana cara kerja kulitmu. Trust me, it’s going to help you. A lot! 

Mencari skincare yang cocok di kulit nggak melulu mewajibkan kita mempelajari tentang berbagai macam produk skincare. Selain produk skincare sudah terlalu banyak di luar sana, terkadang informasi yang diberikan belum tentu akurat. Hal ini disebabkan informasi yang diberikan seringkali sudah memiliki “bumbu-bumbu” advertising. Jadi menurut saya, pengetahuan dasar akan kulit tetap penting agar kamu mengetahui perawatan macam apa yang diperlukan. Jadi, di artikel ini, saya akan kupas sedikit tentang 3 layer kulit kita, dan bagian mana dari ketiga layer tersebut yang paling mempengaruhi complexion-mu.

skin-anatomy-1068880_review-01-9adf9daebac8464eb693274a960bd850

Foto: Verywell Health

1. The Basal Layer

Lapisan basal adalah lapisan terdalam yang ada di kulit, di mana sel pada lapisan ini terus menerus membelah serta menggeser lapisan kulit yang lama ke bagian atas kulit atau ke lapisan epidermis. Hiperpigmentasi kulit terjadi di lapisan ini, di mana produksi melanin (zat warna kulit) diproduksi, dan berfungsi sebagai ‘payung’ untuk melindungi kulit dari UV ray yang merusak. Berarti, secara alami kulit kita sudah memiliki ‘protecting layers’ berupa melanin. Semakin banyak melanin yang diproduksi oleh seseorang, biasanya warna kulit yang dimiliki semakin gelap. But that means, more melanin, more protection to the skin. Jadi, jangan sedih kalau punya warna kulit yang tan atau gelap! Tapi, nggak berarti kamu nggak perlu sunscreen lagi ya! Sinar matahari dan fluktuasi hormon dapat menyebabkan melasman dan hiperpigmentasi, sedangkan trauma pada kulit (seperti jerawat) bisa menyebabkan discoloration.

Baca juga: Gimana Kalau Ternyata Selama Ini Skincare Routine Kamu Salah?

2. Dermis / Middle Layer

Bagian dermis atau middle layer adalah lapisan di mana kamu bisa menemukan kelenjar keringat, kantung rambut, dan kantung yang memproduksi sebum atau minyak. Lapisan ini juga merupakan bagian yang mengalirkan darah ke bagian wajah ketika kamu lagi blushing atau tersipu malu, serta bagian yang mengeluarkan toksin melalui pembuluh darah. Nah, bagian ini adalah letak dimana collagen dan elastin, yang memberikan volume pada kulit berada! Collagen akan rusak atau fungsinya menurun seiring bertambahnya usia, serta jika terkena paparan sinar matahari. Jadi, kalau kamu nggak mau wajahmu cepat keriput dan muncul fine lines, don’t forget your sunscreen!

3. Epidermis / Outer Layer

Epidermis atau bagian paling luar kulit, ini adalah lapisan yang bisa kamu lihat dengan mata kepala sendiri! Bagian epidermis melakukan regenerasi secara rutin. Sel kulit bergerak dari lapisan basal, ke bagian epidermis untuk ‘berganti kulit’ menjadi lapisan yang baru. Itu sebabnya, toner seringkali digunakan untuk memicu regenerasi sel lapisan kulit yang baru ini. Kebanyakan masalah kulit yang kita alami seiring berjalannya, bisa dideteksi lewat bagian ini. Baik kamu bermasalah dengan pori-pori yang cukup besar, fine lines, wrinkles, discoloration, atau bahkan breakout.

Gambar di bawah ini menunjukkan turnover rate dari lapisan epidermis, yang waktunya akan semakin lama semakin bertambahnya umur. Itu kenapa, semakin bertambahnya umur, kita semakin mengenal yang namanya exfoliating toner dengan dosis yang semakin tinggi (atau bahkan semakin mahal). Ini juga alasannya kenapa skincare ritual sangat penting dilakukan di umur berapapun, dan bahkan semakin penting seiring berjalannya waktu.

Baca juga: Seberapa Sering Kita Boleh Mengganti Skincare Routine?

Untitled-1

So, gimana menurut kalian? Semoga dengan artikel ini, pengetahuan kalian terhadap kulit semakin bertambah ya!

Slow Down

Please wait a moment to post another comment