Kamu rajin melakukan skincare routine setiap hari? Good for you! Tapi, apakah kamu yakin kamu sudah melakukannya dengan maksimal? Berikut beberapa tips & tricks pengaplikasian skincare agar lebih optimal!
There’s one basic rule in skincare yang saya pegang : skincare mahal belum tentu yang terbaik. Banyak faktor yang memengaruhi efektivitas kerja skincare. Mulai dari teknik pengaplikasian hingga ingredients produk yang dipilih, semuanya sangat mempengaruhi kerja skincare-mu. Sayang banget kan, kalau kita sudah beli skincare yang bagus dan mungkin harganya mahal, tapi nggak bekerja dengan maksimal. Sebaliknya, dengan memahami teknik pengaplikasian yang baik, produk affordable-pun jadi nggak kalah bagusnya! So, berikut adalah beberapa tips & tricks pengaplikasian skincare yang bisa kalian lakukan:
Cleansing atau membersihkan wajah adalah salah satu langkah yang paling krusial. Dengan nggak mencuci muka, kita membiarkan radikal bebas menempel pada wajah, sehingga pori-pori jadi tersumbat dan menimbulkan jerawat. Radikal bebas juga mempercepat proses penuaan karena sifatnya yang break down elastin dan kolagen.
So here’s a little bit of a pro-tip. Selain melakukan double cleansing, saya biasa melakukan white towel test. Gunakan handuk berwarna putih ke wajah yang sudah dibersihkan secara perlahan untuk memastikan tidak ada lagi residu kotoran yang tersisa di wajah. Kalau kita sudah melakukan double cleansing dan ternyata masih banyak sisa kotoran, well, you know it’s time for a new product! Cobalah ganti produk yang kamu gunakan dengan cleanser yang lebih bersih, atau coba bersihkan wajah secara lebih menyeluruh.
Baca juga: Memahami Prinsip Dasar Double Cleansing
Nggak semua moisturizer cocok untuk semua jenis kulit, begitu pula dengan cara pengaplikasiannya. Agar pengaplikasian moisturizer lebih optimal, kamu bisa menggunakan fingertips atau gunakan brush yang halus. Tips kedua adalah, aplikasikan moisturizer ke arah yang berlawanan dengan gaya gravitasi (upward & outward strokes) sambil dipijat lembut. Konon, teknik ini juga mampu mengeluarkan toxin dalam tubuh, walau belum ada penelitian jelas yang membuktikannya sih. Tapi at least mampu membuat kita relaks! Oh ya, moisturizer sebaiknya digunakan 3 menit setelah mandi, karena memang proses penyerapan kulit kita berada pada titik paling optimal saat masih dalam keadaan sedikit basah. Ibarat spons yang akan lebih mudah menyerap air saat kondisinya basah, bukan pada saat kering kerontang.
Jenis kulit yang berbeda juga memerlukan moisturizer dengan ingredients yang berbeda. Pilihlah moisturizer yang mengandung skin repairing ingredients. Hal ini sudah pernah dibahas di artikel ex- editor FD, Nadila Dara. To sum it all up, berikut beberapa skin repairing ingredients yang bisa kalian cek di dalam moisturizer:
Baca juga: 3 Tipe Pelembap yang Kamu Wajib Tahu
Penggunaan eye cream sebagai skincare step masih menimbulkan beberapa pro & kontra. Some say it’s essential, some say it’s not. Tapi dalam penggunaan eye cream, ada beberapa tips yang bisa kamu lakukan supaya hasilnya lebih optimal.
Ada yang suka menggunakan face mist sehari-hari? Saya juga! Face mist yang bagus bisa bikin makeup saya glowing dan hydrated seharian. Buat kamu yang punya kulit oily, face mist juga bisa membantu menyeimbangkan produksi minyak pada wajah sehingga kulit kamu nggak terlalu kelihatan berminyak. Cara penggunaan face mist juga super gampang. Jauhkan face mist dari depan wajah dengan jarak kurang lebih 15 cm, kemudian semprot 1-2 kali. Kamu bisa menggunakan face mist sebelum atau sesudah makeup supaya makeup-mu jadi glowing dan nggak terlalu cakey. Pro tip: kalau kamu menggunakan face mist, tapi setelah 10 menit wajah kamu jadi kering lagi, berarti face mist yang kamu gunakan terlalu banyak mengandung alkohol!
Avoid alcohol-ladent formulas! Cari face mists yang mengandung hydrating ingredients, yang juga terkandung di dalam face moisturizer. Contoh ingredients yang bisa kamu cari dalam face mists adalah : silk, olive-derived squalene, atau hyaluronic acid.
Pada budaya barat, kebanyakan orang berpikir kalau eksfoliasi adalah rutinitas kecantikan yang dilakukan setiap minggu, tapi beberapa juga menyatakan hasil yang optimal bisa diperoleh kalau eksfoliasi dilakukan setiap hari, dengan menggunakan enzymatic exfoliant yang super gentle. Tapi karena saya pribadi punya wajah yang cukup sensitif, saya nggak berani sih eksfoliasi setiap hari.
Tapi ada beberapa kriteria exfoliant yang saya perhatikan. Kalau wajah saya terasa terlalu kencang, atau bahkan perih, itu berarti exfoliant yang saya gunakan terlalu strong. Kulit saya harus terasa bersih, smooth, dan soft setiap setelah saya memakai exfoliant. Kalau kulit kalian sensitif, coba saja pilih exfoliant dengan kandungan PHA dan hindari physical exfoliator seperti scrub.
Baca juga: Beda Jenis Kulit, Beda Exfoliator
Last but not least, beauty oil. Beauty oil biasanya mengandung banyak antioksidan yang mampu membuat wajah tetap terasa lembap, dan terlindungi dari radikal bebas, seperti contohnya primrose oil atau argan oil.
Untuk mengaplikasikan beauty oil, tuangkan 2-3 tetes terlebih dahulu ke jari, kemudian gosok kedua jari untuk menghangatkan oil-nya. Kemudian tepuk-tepuk wajah secara lembut, dan sedikit ditekan agar menyerap ke dalam kulit. Aplikasikan di malam hari setelah cuci muka, ke bagian jidat, pipi, hidung, dan dagu.
Nah, untuk jenis oil, pastikan oil yang kamu pilih adalah oil yang non-comedogenic, seperti macadamia nut oil, rice bran oil, dan camellia oil. Hindari mineral oil dan jenis oil lainnya yang bersifat comedogenic, seperti cocoa butter. Kalau kamu takut wajahmu terlalu berminyak, kamu bisa coba grapeseed oil dengan fungsinya yang bisa bantu membuat kulit menua dengan lebih baik, light, non-greasy, dan punya aroma yang menyenangkan.
Itu dia beberapa tips dari saya untuk mengaplikasikan skincare dengan lebih optimal. Gimana dengan kalian? Yuk, komen di bawah!