banner-detik

haircare

Apa Itu Hair Porosity?

seo-img-article

Yakin kamu sudah mengenal tipe rambut mu dengan baik? As we all know, beda tipe rambut, beda pula treatment-nya. Sudah ernah dengar soal hair porosity, belum? Nah, menentukan produk dan cara perawatan rambut yang tepat dapat dimulai dari mengetahui tingkatan hair porosity masing-masing.

Cara Merawat Kulit Kepala Agar Rambut Jadi Sehat dan Berkilau

Apa itu hair porosity?

Hair porosity, atau porositas rambut dalam bahasa Indonesia, sebenarnya bukan istilah baru. Porositas sendiri berarti kemampuan untuk menyerap. Karenanya, istilah ini mengacu pada kemampuan helai rambut untuk menyerap dan menahan kelembapan. Biar lebih paham tentang istilah yang satu ini, ada baiknya kenalan lebih dekat dengan struktur rambut terlebih dahulu. 

Helaian rambut pada dasarnya tesusun dari tiga lapisan. Lapisan terluar disebut dengan kutikula, yang juga berperan dalam melindungi helai rambut. Lapisan selanjutnya, yang juga merupakan lapisan paling tebal, disebut dengan korteks. Pada lapisan ini terkandung protein dan pigmen yang mewarnai rambut. Kemudian, ada juga lapisan terdalam pada helai rambut yang disebut dengan medulla.

Nah, tingkatan hair porosity sangat berpengaruh pada bagaimana kutikula rambut menyerap dan kehilangan kelembapan serta minyak alami rambut. Sama halnya dengan kulit, rambut yang sehat pun butuh hidrasi dan kelembapan yang cukup. Untuk itu, air, minyak dan produk-produk moisturizing seperti kondisioner dan hair mask yang digunakan harus dapat melewati kutikula untuk sampai ke lapisan korteks, supaya bisa menghantarkan nutrisi dengan baik untuk rambut.

Baca juga: Tips Merawat Rambut Keriting Tapi Tipis

RAMBUT TIPIS 642

Tingkatan hair porosity

Kemampuan helai rambut untuk menyerap dan menjaga kelembapan dapat bervariasi pada setiap orang. Artinya, tiap orang dapat memiliki tingkatan hair porosity yang berbeda. Secara umum, porositas rambut ini bisa digolongkan ke dalam tiga tingkatan, yakni rendah, medium dan tinggi.

Tipe rambut yang tergolong memiliki porositas rendah, mampu menahan kelembapan dengan lebih baik dan menjaga rambut biar nggak terlihat kering dan rusak. Namun rambut dengan porositas rendah biasanya sulit untuk menyerap produk-produk yang diaplikasikan ke batang rambut, sehingga menumpuk di rambut. Rambut dengan tipe porositas rendah biasanya lebih sulit untuk dibasahi dengan air, dan memerlukan waktu yang lebih lama untuk mengeringkan rambut.

Sebaliknya, rambut dengan porositas tinggi lebih cepat kering dan mudah menyerap air serta produk-produk yang diaplikasikan. Sayangnya, kelembapan yang diserap come and go so easily. Rambut dengan porositas tinggi nggak mampu menahan hidrasi dan kelembapan tersebut pada rambut, which is not a good thing. Itu sebabnya, rambut dengan porositas tinggi cenderung kering, kusut dan mudah patah. Rambut dengan tipe porositas ini sangat rentan terhadap kerusakan.

Jadi, lebih baik yang mana? 

Rambut idealnya punya tingkat porositas medium. Tipe rambut ini cenderung mudah untuk diwarnai, karena memiliki kemampuan menyerap produk yang cukup baik. Selain itu, rambut nggak butuh waktu terlalu lama untuk mengering secara alami, terlihat lebih sehat dan berkilau. Rambut dengan tingkat porositas medium pun lebih mudah untuk di-styling dan hasilnya bertahan lebih lama.

Selain dari ciri-ciri di atas, tingkatan hair porosity juga bisa diuji dengan cara mecelupkan sehelai rambut ke dalam gelas berisi air. Rambut dengan porositas rendah akan mengapung, sementara rambut dengan porositas tinggi akan langsung tengelam. Jika rambut tenggelam secara perlahan, artinya rambut memiliki tingkat porositas medium.

Baca juga: 5 Cara Merawat Kulit Kepala Yang Baik

FRIZZY HAIR

Apa faktor yang memengaruhi tingkat hair porosity?

Bagaimana kemampuan rambut dalam menyerap dan mempertahankan kelembapan, paling dominan ditentukan oleh faktor genetik. Namun, kalau kamu punya rambut dengan porositas medium atau normal, jangan senang dulu! Tingkat porositas rambut ternyata bisa saja berubah sewaktu-waktu karena kebiasaan dalam menata rambut. 

Sebuah studi membuktikan bahwa paparan sinar UV dan proses bleaching berdampak pada tingkatan hair porosity. Studi lainnya juga membuktikan kalau pada rambut yang di-bleaching, penetrasi produk seperti kondisioner, cat, atau bahan-bahan yang digunakan dalam proses rebonding atau smoothing, berlangsung lebih cepat. Namun hal ini ternyata dapat mempercepat kerusakan rambut. Semakin rusak helai rambut, maka tingkat porositas rambutnya juga semakin tinggi. 

Kebiasaan lainnya seperti penggunaan alat styling yang panas, penggunaan sampo yang terlalu harsh, terlalu sering keramas, bahkan keramas dengan air yang terlalu panas, ikut memengaruhi perubahan tingkat porsitas rambut.

Baca juga: Tips Supaya Warna Rambut Lebih Awet

Cyberhair Salon FD 4

Merawat rambut berdasarkan tingkat hair porosity

Mengenal tingkat hair porosity yang dimiliki bakalan membantu dalam lebih memahami cara mengelola dan merawat rambut yang tepat, which lead to stronger and healthier hair. Berikut trik untuk merawat rambut berdasarkan tingkat porositasnya.

Untuk rambut dengan porositas rendah, sebaiknya gunakan produk yang protein-free atau low protein. Produk seperti ini lebih mudah diserap oleh rambut dan mengurangi penumpukan yang bikin lepek. Gunakan sampo dan kondisioner yang mengandung madu, dan hindari produk yang mengandung minyak. Mengaplikasikan kondisioner pada rambut yang basah juga bisa mengencerkan kondisioner sehingga lebih mudah diserap rambut. Penggunaan steamer, heat cap, atau shower cap saat menggunakan kondisioner juga bisa jadi cheat agar produk meresap lebih baik lho.

Baca juga: Apa Yang Harus Dilakukan Kalau Kena Kutu Rambut?

On the other hand, rambut dengan porositas tinggi sebaiknya menggunakan produk-produk yang deep-conditioning. Hindari keramas dengan air yang terlalu panas, dan jangan lupa gunakan heat protector sebelum mencatok atau blow dry. Jika perlu gunakan topi untuk melindungi rambut dari paparan sinar UV saat beraktivitas outdoor. Leave-in conditioner dan leave-in hair oil juga bisa jadi pilihan untuk melindungi rambut dari panas.

Nah, setelah baca ini, kira-kira kamu termasuk tipe yang mana nih?

 

 

Slow Down

Please wait a moment to post another comment