banner-detik

uncategorized

Wajib Coba Keramas dengan Metode Reverse Shampoo dan Co-Washing

seo-img-article

Produk perawatan rambut, khususnya shampo, kini makin variatif dan lebih costumized untuk berbagai concern rambut. Tapi, walaupun jenis shampo kini makin beragam, keramas tuh langkahnya selalu gitu-gitu aja, nggak sih?

Dimulai dari shampo, bilas, diakhiri dengan kondisioner, kemudian dibilas lagi. Sesuai petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan, atau visualisasi yang biasa ditampilkan di iklan-iklan produk shampo dan kondisioner. Tapi ternyata, keramas nggak selalu harus mengikuti pattern yang sudah umum, lho. Keramas juga bisa dilakukan dengan beberapa metode yang “ora umum” tapi patut untuk dicoba. Metode-metode keramas ini emang kedengarannya aneh dan nggak biasa. Bahkan pada awalnya, menerapkan metode keramas seperti ini bisa terasa nggak nyaman. Tapi metode ini mungkin bisa mengatasi berbagai masalah pada rambut dan kulit kepala yang selama ini sering mengganggu.

Baca Juga: Tips Keramas untuk Rambut Tipis

Tips Rambut Bebas Lepek-2

Reverse Shampoo/Pre-Wash Conditioning

Bagi pemilik rambut dengan tipe helaian tipis dan kulit kepala yang cenderung oily seperti saya, memilih shampo bisa jadi gampang-gampang-susah. Dengan kulit kepala yang berminyak, namun batang dan ujung rambut yang kering, saya jadi serba salah dalam pilih-pilih shampo.

Nah, kalau kamu mengalami permasalahan yang mirip dengan saya, kamu bisa mencoba metode “Reverse Shampoo” atau disebut juga “Pre-Wash Conditioning Method”. Dari namanya aja, udah bisa dipahami kalau metode keramas ini punya tahap yang kebalikan dengan tahapan keramas pada umumnya, yaitu menggunakan kondisioner terlebih dahulu, baru setelahnya menggunakan shampo.

Saya pun baru-baru ini mencoba cara keramas ini. Hasilnya, saya merasa rambut lebih lembut dan nggak terlalu kering setelah keramas, plus nggak mudah lepek setelahnya. Setelah menerapkan metode ini dalam kurun waktu satu bulan, saya juga merasa rambut yang rontok pada saat dan setelah keramas juga berkurang secara signifikan, lho! Entah ada hubungannya atau tidak dengan metode ini, tapi sebelum menerapkan metode ini, biasanya saat keramas saya mengalami kerontokan yang cukup banyak, khususnya saat mengaplikasikan kondisioner di batang rambut.

Kenapa metode Reverse Shampoo/Pre-Wash lebih baik? Sederhananya sih, karena kondisioner dapat berperan sebagai pelindung yang melapisi batang rambut. Kondisioner akan membentuk barrier yang memberikan proteksi bagi kutikula rambut, sehingga surfactant yang terkandung pada shampo, seperti SLS/SLES, nggak langsung bersentuhan dan terpenetrasi oleh batang rambut dan nggak merusak kelembaban alami rambut.. Metode Pre-Wash Conditioning ini dapat memberikan efek yang lembut pada rambut tanpa bikin lepek dan berminyak.

perawatan rambut tradisional (3)

Co-Washing

Selain Reverse Shampoo, another unusual method dalam keramas yang bisa dicoba adalah Co-Washing. Co-Washing sebetulnya merupakan singkatan untuk Conditioner Only-Washing. Sesuai namanya, Co-Washing, kita hanya perlu menggunakan  kondisioner saja saat keramas. Kedengarannya aneh ya? Karena selama ini kita menggunakan shampo untuk membersihkan rambut dan kulit kepala dari kotoran. Memangnya kondisoner saja bisa membersihkan?

Nah, kondisioner di sini dianalogikan sebagai cleansing oil untuk membersihkan makeup. Cara kerja cleansing oil adalah mem-breakdown oil dengan oil, sama halnya dengan kondisioner yang  bekerja dengan melarutkan dan melenyapkan minyak di rambut dan kulit kepala. Kondisioner sendiri sebetulnya juga mengandung sejumlah cationic surfactant, seperti cetrimonium dan behentrimonium chloride. Ketika bercampur dengan air, cationic surfactant mengambil sejumlah kecil kotoran, sehingga membuat rambut terasa bersih tanpa rasa kesat.

Baca juga: Tips Menjinakkan Rambut Mengembang

Metode Co-Washing lebih cocok diterapkan pada tipe rambut tebal, curly atau wavy yang sering bermasalah dengan frizzy hair atau rambut megar. Kondisoner bisa menjinakkan rambut mengembang dan kusut. Walaupun lebih simpel, ada beberapa hal yang harus diperhatikan terkait metode Co-Washing. Pertama, produk yang digunakan sebaiknya adalah kondisioner yang dengan tekstur yang lightweight or simply nggak terlalu berminya. Pilihlah tipe produk yang water-based agar lebih gampang dibilas.

Kedua, memperhatikan kebersihan dan kesehatan kulit kepala. Kondisioner sebaiknya nggak diaplikasikan langsung ke kulit kepala. Kandungan silicone yang ada di kondisioner bisa saja mengiritasi kulit kepala yang sensitif, dan menyumbat pori-pori. Penggunaan kondisioner di kulit kepala juga bisa memperparah kondisi ketombe. Metode Co-Washing ini juga sebaiknya TIDAK dilakukan jika kamu mengalami dermatitis seboroik, karena bisa memperparah inflamasi di kulit kepala.

Produk apa yang harus digunakan untuk kedua metode keramas ini?

Kamu boleh menggunakan shampo dan kondisioner yang biasa kamu pakai, kok. Untuk mengaplikasikan metode ini, emang harus melalui tahap trial and error terlebih dahulu. Produk yang biasa kamu pakai bisa jadi bekerja dengan baik untuk kedua metode ini, tapi nggak menutup kemungkinan bakal nggak cocok. Misalnya, shampo yang kandungan surfactant-nya sangat tinggi bisa bikin metode Pre-Wash Conditioning jadi sia-sia karena kelembaban kondisioner bisa terkikis habis oleh surfactant. Begitu juga penggunaan kondisioner yang terlalu berat untuk metode Co-Washing, bisa-bisa bikin rambut berminyak. Atau bisa juga menggunakan produk 2 in 1 shampoo & conditioner sebagai alternatif untuk metode Co-Washing.

Co-Washing

Beberapa brand bahkan sudah merilis shampo dan kondisioner khusus untuk metode Pre-Wash Conditioning dan Co-Washing. Contohnya Tresemmé Beauty-Full Volume Reverse System, Head & Shoulders Moisture Care Co-Wash, Pantene Gold Series Deep Hydrating Co-Wash, dan Burt’s Bees Avocado Butter Pre-Shampoo Hair Treatment. Sayangnya produk-produk ini belum tersedia di Indonesia.

Semoga produk-produk khusus untuk dua metode keramas ini segera hadir di Indonesia ya. Selamat mencoba, jangan lupa share pengalaman kamu di kolom komentar!

Slow Down

Please wait a moment to post another comment