Kalau ngobrolin soal ajang pemilihan influencer atau content creator yang punya value lebih dan tentunya berkualitas, pasti kita sedang membahas The Body Shop Beauty Bae (TBS Beauty Bae). Nah, seperti yang sudah kalian tahu, di tahun ini Female Daily dan The Body Shop kembali memilih sepuluh finalis TBS Beauty Bae Batch 2. Kalau beberapa waktu lalu Andien sempat cerita soal keseruan Beauty Camp bersama kesepuluh finalis ini, sekarang kita akan melihat mereka memperkaya ilmu untuk menjadi content creator yang lebih baik lagi.
Tentunya kesepuluh finalis TBS Beauty Bae Batch 2, yaitu Alda Suwardi, Tirza Tiffani, Media Friesna, Annisa Budiarti, Yasmin Alvina, Safira Deandra, Nindy Permaisuri, Ellysia Belinda, Anka Yama, dan Abigail Nerissa tidak belajar sendirian, tapi mereka mendapatkan mentor yang memang expert di bidangnya masing-masing. Kali ini, adal Kae Pratiwi yang akan membantu di dalam writing skill workshop, Affi Assegaf yang membahas soal content video, dan Melody Amadea yang akan sharing ilmu di workshop basic photography.
Setelah diawali dengan kata sambutan oleh saya dan Dina Foliana, Public Relation Executive dari The Body Shop Indonesia, kesepuluh finalis pun langsung diajak untuk berkenalan dengan Kae Pratiwi untuk kemudian belajar banyak soal bagaimana menulis dengan baik. Hal paling pertama yang Kae ceritakan di sesi ini adalah, menulis itu harus memerhatikan detail. Mulai dari memikirkan bagaimana penulisan introduction, main body, hinggal conclusion dari cerita yang ingin kita sampaikan. Selain itu, angle, research dan memikirkan pro and contra dari topik yang akan kita tuliskan itu perlu untuk dilakukan juga, lho.
Kae juga menekankan bahwa dengan banyaknya orang yang membuat konten, tentunya kita harus bisa mencari ciri khas kita, menempatkan diri sebagai pembaca, hingga belajar untuk mengedit tulisan sendiri, supaya konten yang kita hasilkan itu semakin berkembang dan menarik untuk dibaca orang. Mengalami writer’s block juga adalah hal yang biasa terjadi. Untuk menyiasatinya, Kae menyarankan untuk tidak memaksakan diri dan menyarankan untuk mencari momen inspiratif supaya ide kembali lancar untuk dituliskan.
Oiya, selain memberikan banyak point tentang belajar menulis dari hati, Kae juga cerita kalau seorang content creator yang baik menurutnya adalah orang yang memikirkan quality over quantity, punya moral responsibility, memberikan edukasi dengan bijak, dan menampilkan sebuah konten yang jujur. Lalu, setelah Kae berbagi cerita soal writing skill, kesepuluh peserta pun diminta untuk langsung melakukan praktik menulis, yang kemudian di-review oleh Kae.
Setelah writing skill workshop selesai, acara pun dilanjutkan dengan photography workshop for fashion & beauty oleh Melody Amadea. Di sesi ini, Melody sharing soal hal-hal yang perlu diperhatikan dalam basic photography, yaitu mencari lighting yang baik, membiasakan untuk mengambil gambar dengan lurus, memberikan ruang pada foto yang akan kita ambil, menerapkan rule of third dan juga fokus kamera.
Selain membahas soal contoh-contoh foto yang baik, Melody juga share soal tips melakukan OOTD dan foto produk. Nah, salah satu yang biasanya akan banyak dilakukan oleh content creator di dunia kecantikan tentunya adalah still life beauty product. Jadi banyak tips juga yang bisa didapatkan oleh kesepuluh peserta di sesi ini, lalu kemudian langsung dipraktikkan dengan menggunakan beragam produk The Body Shop yang memang sudah tersedia di acara ini. Pas sesi ini berlangsung, terlihat banyak finalis yang melakukan effort luar biasa sampai rela panas-panasan. Ada juga yang saling membantu supaya masing-masing mendapatkan konten yang menarik untuk diperlihatkan pada Melody.
Last but not least, salah satu workshop yang banyak ditunggu juga oleh para finalis. Selain pembicaranya adalah skincare guru kita, Affi Assegaf, tapi memang perkembangan content creator yang memilih YouTube sebagai salah satu platform andalannya juga semakin pesat. Affi saja bercerita bahwa sekarang ini, kurang lebih ada 5 billion videos yang ditonton di YouTube setiap harinya. Jadi terbayang dong bagaimana content creator berlomba-lomba untuk menampilkan materi yang seru.
Tapi, dengan banyak yang menjadikan YouTube sebagai sebuah “lahan” mencari rejeki, bukan berarti konten yang diunggah ke dalam channel masing-masing creator itu asal-asalan atau yang penting viral dengan menghalalkan segala cara. Affi cerita kalau selama 11 tahun menjadi seorang content creator, ada beberapa point penting yang jadi panduannya dalam membuat konten. Pertama, content is king, kalau kita konsisten pasti audience kita akan bertambah dengan sendirinya, menampilkan diri kita yang sesungguhnya pasti akan menghadirkan loyal fans, serta memberikan konten yang seimbang antara informasi, inspirasi, edukasi dan juga hiburan.
Selain itu, Affi juga sharing soal banyak hal. Mulai dari alat-alat apa saja yang dibutuhkan untuk memulai bikin konten (psst… kalau nggak punya kamera, handphone pun bisa jadi modal kita lho!), cara menyampaikan konten (latihan adalah poin nomor satu), detail konten yang akan disampaikan, hingga tonjolkan kepribadian kita dan jangan sampai kita mencontek orang lain. Sesi ini juga rasanya tidak lengkap kalau para finalis belum melakukan latihan membuat video. Dengan memanfaatkan dekorasi gemas serta produk yang sudah Female Daily dan The Body Shop siapkan, sepuluh orang finalis langsung mencari lokasi shooting yang paling pas buat mereka dan langsung mengeditnya saat itu juga! Setelah selesai, Affi pun memberikan review untuk masing-masing video dari peserta dan menambahkan beberapa masukan untuk membuat kontennya terlihat lebih baik lagi.
Setelah 3 sesi workshop dilakukan, para peserta terlihat senang karena mendapatkan banyak masukan untuk membuat konten mereka lebih baik lagi. Kemudian, acara workshop ini pun ditutup dengan melakukan evaluasi tentang diri sendiri dan cerita tentang apa yang sudah dipelajari hari ini pada report book dan tentunya foto bersama!
