skincare
23 Sep 2019
Skincare Dengan Kandungan Logam Mulia, Apa Manfaatnya?
Logam mulia selalu identik dengan emas. Ngomong-ngomong tentang emas, harga logam mulia yang satu ini, beberapa bulan terakhir, sedang melonjak naik. Bahkan kini harga beli emas sudah mencapai Rp700.000,- an. Tapi kali ini kita nggak akan membahas tentang harga emas, kok. Sudah tahu kan, selain disulap jadi perhiasan yang cantik, emas juga bisa bikin cantik, lho. Bahkan nggak cuma emas, teman-teman sesama logam mulia nya juga sering jadi ingredient dalam skincare.
Noble metal, atau logam mulia, adalah jenis logam yang bersifat resistan terhadap korosi dan oksidasi, serta punya nilai yang tinggi karena kelangkaannya. Dari beberapa jenis logam mulia, beberapa diantaranya kerap dijadikan ingredient dalam skincare. Emas adalah yang paling sering ditemui pada produk skincare. Nggak bisa ditampik, skincare dari emas ini seringkali bikin ngiler karena dari packaging dan namanya saja sudah terlihat fancy.
Tapi selain emas, logam mulia lain yang bisa ditemui pada produk skincare adalah perak/silver, tembaga/copper dan merkuri. Khusus untuk merkuri, logam mulia ini dulunya memang sering digunakan sebagai ingredient pencerah dalam skincare. Namun merkuri sudah dilarang penggunaannya karena dinilai berbahaya bagi kesehatan.
Lalu gimana dengan jenis logam lainnya? Nggak semua logam berbahaya, kok. Buktinya banyak yang percaya, bahkan sudah didukung oleh beberapa riset ilmiah, kalau emas, silver dan copper punya manfaat untuk kulit.
Emas
K-Beauty bisa jadi kalah cepat dibanding peradaban Mesir Kuno dalam memanfaatkan emas sebagai produk kecantikan. Sejak dulu, Cleopatra, sang ratu Mesir Kuno yang terkenal dengan kecantikannya ini sudah lebih dulu menggunakan skincare berbahan emas untuk menjaga kulitnya tetap awet muda. Dari beberapa literatur, emas pada skincare diketahui berperan sebagai anti-inflammatory agent yang dapat mengurangi kemerahan. Emas juga bersifat anti-oksidan yang bisa melindungi kulit dari radikal bebas yang menyebabkan munculnya kerutan. Selain itu, kandungan emas dalam skincare juga membuat kulit tampak glowing dan lebih cerah.
Namun, nggak sembarangan skincare yang pake embel-embel gold itu otomatis bakal bagus untuk setiap orang. Selain bergantung pada jenis kulit, manfaat dari emas hanya akan optimal jika produk mengandung emas dengan kadar tidak kurang dari 22-24 karat. Emas dengan kadar 22-24 karat dinilai lebih harmless untuk dikonsumsi dan diserap oleh tubuh dibandingkan emas dibawah 22 karat. Gold lead atau colloidal gold umumnya tercantum pada list ingredients produk.
Baca juga: Skincare Emas, Worth It atau Gimmick?
Walaupun telah didukung oleh beberapa riset, tapi di sisi lain, masih banyak yang meragukan manfaat anti-oksidan dan terutama anti-aging pada emas. Klaim-klaim yang ada nggak jarang dianggap sebagai gimmick marketing belaka. Buat yang belum yakin dengan manfaat emas, dapat mencoba alternatif anti-oksidan lainnya, misalnya vitamin c, retinol, green tea, atau propolis. Kalau penasaran dengan skincare yang mengandung emas, dan pengin nyobain sensasi “mewah”-nya, bisa mencoba Too Cool For School Pumpkin Purifying 24k Mask, Peter Thomas Roth 24k Gold Mask, Tatcha The Water Gel, dan Bio-Essence 24K Bio-Gold Gold Water
Lain halnya dengan emas, silver dan copper memang nggak se-hype emas di industri kecantikan. Walaupun silver dan copper nggak terdengar semewah emas, tapi bukan berarti silver dan copper nggak punya manfaat yang sama dengan emas.
Perak/Silver
Colloidal silver menandai kandungan silver/perak dalam produk skincare. Konon, silver sudah diakui manfaatnya dari generasi ke generasi. Selama Perang Dunia I, silver dipakai untuk mengobati infeksi pada luka yang diderita para tentara perang. Jauh sebelumnya, silver dipercaya punnya kekuatan medis pada masa kekaisaran Yunani dan Romawi Kuno.
Silver memang dikenal memiliki sifat antibacterial dan antiviral. Penggunaan silver secara topikal dapat membantu mengobati rosacea dan jerawat. Bahkan silver dapat menenangkan kulit, mengurangi peradangan dan melawan bakteri tanpa merusak flora alami yang ada pada kulit. untuk membuktikan klaim ini, coba deh, Glamglow gravity mud mask, Mario Badescu Silver Powder, atau Dermalogica Breakout Control Gel.
Copper/Tembaga
Copper dalam kecantikan pun sudah digunakan sejak ratusan tahun yang lalu. Sejak zaman Yunani Kuno, Cina Kuno, kebudayaan suku Maya, Aztec dan Inca, copper dimanfaatkan sebagai desinfektan dan pengobatan untuk berbagai penyakit kulit. Jelas sekali artinya copper bersifat anti-bakteri.
Kandungan copper dalam ingredients skincare umumnya berupa copper PCA atau copper peptides/ GHK-Cu. Copper peptides adalah gabungan dari copper dan tiga asam amino yang dapat meremajakan sel-sel kulit dalam jaringan penuaan, meningkatkan produksi kolagen dan elastin. Nggak heran kenapa copper sering digunakan dalam produk skincare anti-aging. Jika ingin mencoba skincare dengan kandungan copper, coba Aeosop Elemental Facial Barrier Cream, dan The Ordinary Buffet + Copper Peptides 1% serum.
Walaupun tiga logam mulia ini disebut-sebut punya klaim “mulia” untuk kulit, tapi manfaat anti-aging yang katanya ada pada ketiga logam ini masih belum punya bukti kuat yang mendasarinya. Riset mengenai manfaat ketiga logam ini untuk kulit masih butuh penelitian terbaru yang lebih mendalam.
Selain itu, meski tiga logam ini dikategorikan sebagai ingredients yang aman untuk kulit, bukan berarti nggak ada risiko alergi yang mungkin ditimbulkan. Logam-logam ini mungkin bisa menjadi sensitizer bagi pemilik kulit sensitif. Selain itu, konsentrasi dan lama pemakaian produk ikut menentukan toksisitas bahan.