Setelah melakukan prosedur botox di ketiak, Chrissy mengaku hidupnya jauh lebih praktis karena tak perlu lagi terkendala akan masalah keringat pada ketiak yang kerap kali mengganggunya saat memakai pakaian berbahan sutera.
Photo: Getty Images
Photo : People.com
Sebenarnya seperti apa sih botox di ketiak itu?
Apa itu Botox?
Botox sendiri merupakan neurotoxin yang terbentuk dari mikroba penyebab keracunan makanan pada tubuh. Namun, dengan penanganan ahli, mikroba tersebut dapat digunakan untuk kepentingan manusia. Kegunaan botox identik dengan dunia kosmetik. Manfaatnya kerap kali digunakan untuk menghaluskan kerutan pada wajah dengan cara melumpuhkan sementara otot-otot yang menyebabkan kerutan. Dilansir dari Healthline, selain untuk alasan kosmetika, botox juga kerap kali digunakan dokter untuk menangani masalah neuromuscular, seperti migrain, kejang otot, hingga hyperhidrosis.
Hyperhidrosis
Mengenai hyperhidrosis, istilah medis ini digunakan untuk menggambarkan gejala berkeringat yang berlebihan. Orang yang mengalami hal ini seringkali mengalami ketidaknyamanan dalam kesehariannya dikarenakan keluarnya keringat yang tak wajar, dan deodoran yang biasa dijual dipasaran pun tak mempan untuk mengatasi kondisi ini.
Injeksi botox merupakan hal baru untuk menangani hyperhidrosis. Bila kamu mengalami kelebihan keringat, dan tak kunjung menemukan solusi meski sudah berkonsultasi ke dokter spesialis, maka treatment yang satu ini mungkin bisa jadi opsi. Untuk bagian-bagian lain yang kerap berkeringat, seperti tangan, kaki, atau muka, treatment botox untuk menanganinya masih dikategorikan sebagai off-label. Kategori off -label menandakan bahwa treatment ini dilakukan diluar pengobatan yang semestinya. Dalam kasus ini, botox belum ditelaah lebih lanjut untuk menangani masalah keringat di bagian lain selain ketiak.
Bagaimana injeksi botox bekerja
Botox bekerja dengan menghalangi saraf yang bekerja untuk mengeluarkan keringat. Normalnya, sistem saraf ini bekerja saat temperatur tubuh meningkat, dengan ini tubuhmu akan akan mengeluarkan panasnya dan kembali bersuhu normal. Namun orang yang mengalami hyperhidrosis memiliki kelenjar keringat yang overaktif sehingga sinyal dari saraf untuk mengeluarkan keringat tak diterima dengan baik.
Saat bagian ketiak diberikan injeksi botox, saraf pada bagian tersebut mengalami kelumpuhan. Saat lumpuh, saraf tak lagi menerima sinyal untuk mengeluarkan keringat sehingga keringatmu pada bagian yang diinjeksi botox pun tak diproduksi.
Proses injeksi botox
Proses injeksi botox untuk mengatasi hyperhidrosis tak memakan waktu yang lama. Satu pertemuan pun cukup untuk mengatasi hal ini. Saat prosedur, dokter akan menyuntikan botox di bawah pemukaan kulit dengan jarum halus. Beberapa bagian pada area ketiak akan diberi suntikan botox untuk melumpuhkan syaraf. Untuk mencegah rasa sakit, kamu mungkin akan diberi es atau krim untuk meminimalisir rasa sakit. Meski aman, namun tentu saja ada beberapa efek samping yang mungkin bisa kamu dapatkan dari prosedur ini seperti memar dan rasa sakit pada area yang disuntik, pusing, hingga kelemahan otot, gangguan pengelihatan, dan gangguan pernapasan.
Pada akhirnya, bila kamu berniat menjalani treatment ini, pastikan kamu melakukannya dengan yang ahli dibidangnya. Serta pastikan pula kamu sudah mencoba segala cara untuk mengatasi masalah keringatmu, dan jadikan ini opsi terakhir untuk hal ini. Karena tentu saja, selain efek sampingnya yang mungkin bisa kamu derita, harga yang harus kamu bayar pun juga pastinya lebih besar dan bisa menguras kantong!
