banner-detik

beauty school

Dear OSIS, Stop Razia Skincare..

seo-img-article

Kemarin saya sempat lihat berita di Instagram tentang razia skincare yang dilakukan di sebuah SMA. Barang-barang yang kelihatan di dalam foto tersebut sebenarnya nggak aneh-aneh sih menurut pendapat saya. Kebanyakan adalah lotion, sunscreen, body mist, sisir, kaca, dan ada juga yang ketahuan bawa hair gel. Ya, kalau satu orang bawa segambreng kayak gitu sih rada konyol juga ya. Bisa-bisa dianggap mau jualan, bukan mau belajar. Tapi IMHO, razia skincare yang dilakukan OSIS ini tuh kurang penting dilakukan sih. Alih-alih mau kelihatan berprestasi karena menyita barang punya temannya, yang ada anggota OSIS nya malah dimusuhin sama satu sekolah, atau bahkan disangka mau jual barang preloved.

Razia Skincare di sekolah 300

Dulu, pas jaman saya SMA, razia yang dilakukan itu hanya sebatas panjang rok, sepatu dan kaos kaki nya seragam atau nggak, rokok, panjang rambut cowok, atau rambut yang dicat warna warni. Selepas dari itu, mau bawa body mist, lip balm, ataupun produk kecantikan lainnya nggak ada masalah sama sekali. Menurut saya, skincare ataupun produk kecantikan lainnya juga nggak ada hubungannya deh dengan prestasi kita di sekolah. Toh kita nggak akan apply skincare atau semprot-semprot body mist setiap ganti jam pelajaran kan? Asalkan murid-murid nggak menor ke sekolah dan tetap tampil layaknya anak SMA, I think it should be fine.

Baca juga: Tips Pakai Sunscreen Biar Nyaman

Centil vs Kebutuhan Kulit

Kalau menurut data yang dimiliki oleh Female Daily, memang banyak sekali yang sudah aware dengan masalah kesehatan kulit sejak SMP. Membernya Female Daily pun banyak yang berusia 14 – 18. Kalau kasusnya bawa sunscreen ke mana-mana, termasuk ke sekolah, kami dari Female Daily sih ikut senang dengan kesadaran itu karena tandanya mereka sudah teredukasi tentang bahaya sinar UV dan radikal bebas terhadap kulit mereka. Centil? Nggak sih. Tapi lebih tepatnya, mereka peduli akan diri sendiri dan kesehatan diri sendiri. Merawat diri adalah salah satu bentuk dari self love juga dong.  Skincare nggak self harm dan nggak merugikan orang di sekitarnya, layaknya rokok atau narkoba.

razia skincare di sekolah efek sinar UV

Salah satu contoh wajah yang tidak pakai sunscreen. Seorang truck driver yang satu sisi mukanya selalu terekspos matahari lebih intens. Masih malas juga buat pakai sunscreen?

 

Pas tadi pagi saya share berita ini ke teman-teman di kantor FD, ada yang komentar bahwa di salah satu sekolah anaknya bahkan mereka diwajibkan untuk membawa sunscreen dan harus re-apply kalau siang harinya mau main di ruangan terbuka. Bahkan sekolah-sekolah di Australia juga diwajibkan untuk setiap muridnya bawa sunscreen supaya kulitnya terhindari dari bahaya sinar UV. Lalu, di kolom komentar postingan IG tersebut juga saya baca ada yang pro dengan tindakan OSIS ini dan bilang, “jaman dulu kita nggak pernah peduli sama pakai sunscreen, buktinya nggak kena skin cancer tuh.” Well darling, jaman dulu nya itu kapan nih? Kalau kalian masih SMA di era 80-90 ya beda juga ya kondisi alamnya. Ozon masih bagus, polusi masih dikit, sinar UV juga nggak se mengancam sekarang. Artikel dari Greatist yang sempat saya baca juga rasanya semakin mengukuhkan kalau aplikasi sunscreen itu salah satu kunci penting kalau kita pingin mendapatkan kulit yang sehat seiring bertambahnya usia. Nah, perlu atau tidak kita re-apply sunscreen bisa dilihat juga di sini.

Perlu Atau Tidak Razia Skincare?

So, IMHO… kegiatan razia OSIS ini agak kurang sesuai dengan peran OSIS yang sebenarnya. Setau saya, OSIS itu organisasi untuk mengumpulkan ide dan gagasan kreatif dari siswa dan menjaga semangat kesatuan dan persatuan di sekolah lewat kegiatan-kegiatan bermanfaat yang bisa memperluas wawasan, kemampuan berpikir dan pertemanan di sekolah.  Mungkin para pengurus OSIS tersebut tidak tahu..dan sekali lagi, Female Daily mau mengingatkan bahwa re-apply sunscreen itu penting!! Penting untuk yang usianya masih remaja ataupun orang dewasa. Apalagi dengan kondisi bumi yang sekarang semakin mengkhawatirkan. Lalu, kalau habis olahraga, apalagi remaja SMA yang lagi puber, pasti keringatnya akan cukup banyak dan nggak sedikit juga jadi menimbulkan aroma kurang sedap. Jadi, nggak salah juga dong bawa body mist supaya kepercayaan diri tetap terjaga dan nggak ganggu orang lain. Sama halnya dengan facial wash yang bisa dipakai setelah beres olahraga, supaya bakteri penyebab jerawat nggak gampang muncul. Karena menjaga kebersihan diri sejak dini, manfaatnya pasti akan terasa di kemudian hari.

Pas saya bahas soal hal ini di Instagram, ada salah satu teman juga cerita kalau di sekolahnya sempat ada yang bawa catokan, makeup pouch yang isinya lengkap banget, sampai akhirnya pada sibuk dandan dan teguran guru malah dicuekin. Nah, mungkin kalau mau melakukan razia, barang-barang yang justru kurang pas untuk dibawa ke sekolah dan bisa menjadi distraksi siswa seperti ini lah yang sepertinya lebih baik untuk disita.

Dan tanpa bermaksud menggurui, jika ada dari teman-teman semua yang memang masih bersekolah dan ingin membawa skincare, ada baiknya juga untuk nggak berlama-lama mengaplikasikannya di kamar mandi dan cukup membawa hal yang esensial saja. Jangan tiba-tiba pakai sheet mask di sela-sela jam pelajaran juga sih. Selain tidak selayaknya dilakukan di sekolah, takutnya debu dan kotoran makin mudah nempel di kulit kalian karena masih beraktivitas panjang di sekolah. Know the limit, girls & boys. Karena hal ini ditujukan supaya kegiatan merawat diri juga nggak jadi mengganggu jam pelajaran yang sedang berlangsung, atau jam pelajaran berikutnya (misal, setelah olahraga akan ada lagi pelajaran berikutnya). Mungkin dengan lebih memerhatikan hal ini, guru-guru ataupun OSIS akan memiliki second thought saat hendak melakukan razia skincare.

Karena saya tahu isu ini banyak pro dan kontranya, kalau opini kalian sendiri gimana tentang razia skincare di sekolah ini?

 

Slow Down

Please wait a moment to post another comment