Menjelang Lebaran lalu, saya menyempatkan diri mampir ke sebuah salon eyelash extension dan nail art terbaru di Jakarta, Ruhee x Kaleia di Senayan City. Jadi, satu tempat ini terdiri dari dua brand berbeda yang bisa dilakukan di saat yang bersamaan.
Sudah 4 bulan terakhir saya rutin pasang eyelash extension lagi setelah sempat libur berbulan-bulan di tahun lalu. Di bulan Ramadhan kemarin, kebetulan sekali eyelash extension saya yang terakhir pasang sudah menipis, jadi saya mau pasang lagi supaya saat lebaran saya nggak perlu repot-repot pakai makeup mata. Saya memilih mengunjungi Ruhee, salon baru yang kebetulan juga punya jasa nail art, nail polish, manicure, pedicure, dan sebagainya yang berhubungan dengan kecantikan kuku, namanya Kaleia Nails. Memang biasanya sebuah salon eyelash extension juga punya nail art, sehingga pengunjung yang datang bisa sekaligus melakukan keduanya. Kenapa saya tertarik dengan Ruhee? Karena Ruhee adalah sister brand dari Everlash, sebuah brand eyelash extension yang sudah nggak perlu diragukan lagi kualitasnya. Saya pernah coba pakai di Everlash Kemang, dan suka banget dengan hasilnya yang ringan dan tahan lama.
Ruhee dan Kaleia terletak di Senayan City Mall LG-LO7C. Sangat strategis dan bisa sekalian ngabuburit! Sebelumnya, Ruhee sudah ada di Setiabudi Building Unit 102AB.
Berbeda dengan salon eyelash extension yang saya pernah datangi, Ruhee punya tempat yang sangat cantik dan bikin betah! Ruangannya banyak, bersih, dengan dekorasi bernuansa earthy seperti warna beige dan cokelat, bunga kering, tanaman-tanaman hidup, hanging macrame, dan lain-lain. Mengingatkan pada kafe-kafe di Bali. Bed-nya juga nyaman, dan lucunya, ada rak berisi banyak komik 90-an seperti Doraemon, Crayon Sinchan, Kobo Chan. Menggemaskan banget!
Ruhee yang artinya “a girl who touch the heart”, menggunakan teknologi Jepang, sehingga helaian bulu matanya lebih halus, ringan, dan nyaman dikenakan. Nggak hanya itu saja, Ruhee juga punya pilihan lem bulu mata reguler maupun lem bulu mata sensitif, supaya setiap pengunjung bisa memilih sesuai dengan kebutuhan mereka. Ada juga treatment bernama “lash detox”, yaitu keramas bulu mata yang bisa dilakukan sebelum dan sesudah pemasangan eyelash extension. What? Sesudah pemasangan? Bukannya sesudah dipasang, eyelash extension nggak boleh kena air dulu ya selama beberapa jam?
Nah, itulah salah satu yang unik dari Ruhee! Lash detox bertujuan untuk membersihkan bulu mata dari debu, kotoran dan sisa makeup serta lem bulu mata dan fume (uap lem bulu mata) yang masih menyisa. Saya pun baru tahu kalau ada lash detox ini!
Setelah lepas soft lens dan lash detox, seperti biasa, saya selalu menunggu apakah sticker bawah mata atau eye patch yang dipasangkan di bawah mata itu terasa lengket dan bikin kulit “ketarik”. Saya nggak suka yang seperti itu, karena terlalu keras untuk kulit area mata yang sensitif. Tapi ternyata, di Ruhee rasanya dingin dan nyaman.
Saya pilih bulu mata tipe Volume, dengan ukuran Long (10,11,12 mm), dan gaya Natural. Tipe Volume yang saya pilih ini satu helainya punya cabang 6! Sengaja saya pilih yang agak heboh karena selama ini saya belum pernah coba, biasanya selalu pakai dengan gaya natural, paling dramatis pun dengan helai bulu mata cabang 3.
Pemasangan eyelash extension-nya menghabiskan waktu sekitar 1,5 jam. Saat dipakaikan, entah kenapa saya nggak bisa tertidur pulas. Lalu jadi terasa cukup perih di area mata kiri saya, karena sepertinya mata saya agak terbuka sehingga fume jadi masuk ke mata. Jadi, selama pemasangan itu mata kiri saya sering berair atau mengeluarkan air mata. Padahal, biasanya nggak pernah.
Setelah selesai, terapisnya melakukan lash detox lagi untuk membantu membersihkan bulu mata dan mengurangi fume. Keramas bulu mata ini rasanya segar dan nggak perih lho! Hasilnya, saya suka banget, super rapi dan bervolume. Rasanya pun nggak berat. Kayanya dengan bulu mata selebat ini saya jadi nggak perlu dan eyeliner lagi. Hahaha.
Tapi, karena mata kiri saya masih merah, saya diberi obat tetes mata dan disarankan untuk nggak pakai softlens dulu. Saya menuruti saran para terapis tersebut meskipun jadinya saya nggak bisa melihat dengan jelas karena saya minus 4. Kemudian beberapa menit kemudian mata kiri saya kembali bersih lagi.
Setelah pasang eyelash extension, saya pindah ke ruangan Kaleia untuk coba nail art dengan warna-warna natural (yang cocok dengan warna baju apa saja) tapi punya sedikit sentuhan glam. Saya memang nggak terlalu suka kuku yang warna-warni banget. Nah. Kaleia punya banyak banget pilihan nail polish (termasuk yang halal) dan nail gel berkualitas dengan warna-warna yang saya suka, dan bisa mengikuti gaya nail art sesuai keinginan customer. Saya pilih warna rona nude seperti beige, ivory, dan pale pink, serta warna glittery yang paling senada. Saya serahkan ke mereka untuk gayanya. Et voila, saya suka banget hasilnya! Berkilau tapi nggak too much. Hasil pengerjaannya pun cepat.
Malamnya, entah kenapa kok mata kiri jadi merah lagi, dan terasa sakit seperti pegal atau tegang akibat kurang tidur. Kebayang nggak? Itu berlangsung sampai keesokan harinya, meskipun saya sudah pakai obat tetes mata dan tidur cukup. Saya jadi panik, lalu memberi kabar ke terapis Ruhee. Mereka ramah, cepat responnya, dan minta maaf ke saya. Kami ngobrol di Whatsapp dan saya memberi mereka foto mata terkini. Mereka bilang, mata saya kemungkinan iritasi karena fume yang nggak sengaja masuk pemasangan, karena mata saya sedikit terbuka. Mereka menyarankan untuk pakai obat mata Cendo Fenicol untuk meredakannya, tapi kalau 3 hari masih merah, saya boleh ke Ruhee untuk remove eyelash extension-nya sebagai bentuk pertanggungjawaban mereka. 🙁
Saya sempat panik, dan telepon beberapa Rumah Sakit di sekitar saya, tapi nggak ada satu pun Dokter Mata yang buka karena itu H-2 Lebaran. Saya juga sudah ada acara keluarga di sana-sini, sehingga rasanya nggak memungkinkan kalau harus menyempatkan diri ke mall untuk remove. Lagipula mata kanan saya baik-baik saja, nggak merah dan nggak sakit sama sekali. Kondisi bulu mata juga aman, nggak berat, nggak ada yang rontok, masih rapi di tempatnya, siap melawan badai. Hahaha.
Tapi gimana dong dengan mata kiri saya? Akhirnya saya berusaha bersabar saja dan pakai Cendo Fenicol selama 3 hari, mengikuti saran terapis Ruhee dan teman saya yang seorang Dokter Mata (kami ngobrol lewat DM!).
Ternyata benar, setelah 3 hari kemerahan dan rasa pegalnya itu mereda, tepat di hari Idul Fitri, tanggal 5 Juni 2019. Hahaha berkah Lebaran? Sepertinya lain kali saat saya pasang saya harus benar-benar tidur lelap, dan mulai coba pakai lem bulu mata khusus untuk mata sensitif. Karena, semua teman yang pasang di Ruhee pun baik-baik saja matanya, nggak ada yang kisahnya seperti saya.
Setelah 10 hari, baru ada 2 helai eyelash extension yang copot. Wow! Belum pernah saya menemukan yang seperti ini. Nggak terasa gatal dan nggak bikin saya kucek-kucek mata. Meskipun tebal tapi nyaman rasanya.
Tepat hari ini ketika artikel ini tayang, sudah 18 hari umur eyelash extension saya, dan yang runtuh baru sangat sedikit. Masih tebal banget, belum terlihat bolong-bolong. Hebat deh. Awet banget! Biasanya, kalau sudah lewat dari 2 minggu, eyelash extension yang dipasang sudah berkurang banget dan terlihat lebih jarang-jarang bulunya. Setelah 3 minggu, biasanya saya perlu retouch. Tapi ini sepertinya nggak perlu, karena masih tampak penuh dan bervolume.
Apakah saya akan datang lagi di kemudian hari ke Ruhee? Sepertinya iya! Tapi saya akan pilih lem bulu mata khusus sensitif dan mencoba gaya lainnya, misalnya yang natural. Untuk Kaleia, saya nggak sabar eksplor warna cat kuku lainnya dan coba mani-pedi di sana.
Kalau kamu, sudah coba belum? Share ya!