skincare

Ngobrol Seru Bareng Sosok Penting di Balik Watsons Indonesia

seo-img-article

Saat berkunjung ke Watsons Senayan City yang baru saja dibuka tanggal 3 Mei 2019 lalu, saya merasakan bahwa Watsons terus berkembang menjadi ritel kecantikan dan kesehatan terbesar saat ini. Tempatnya semakin futuristik dan nyaman, produk-produknya pun semakin lengkap, dan gerai di Senayan City tersebut ternyata merupakan gerai ke-110! Wah, saya jadi penasaran ingin ngobrol-ngobrol dengan tokoh penting di balik Watsons, Lilis Mulyawati, sang Presiden Direktur.

Apakah kamu salah satu yang selalu bersemangat ketika mengunjungi Watsons? Kalau iya, sama! Entah kenapa saya selalu menyenangi ritel seperti Watsons karena saya bisa eksplor banyak produk seru sekaligus. Hampir setiap kali ke mal, saya pasti mendatangi Watsons untuk sekadar membeli vitamin, tisu basah, sheet mask, atau melirik makeup dan skincare yang memang sedang saya butuhkan. Watsons sudah seperti supermarket, yang menjadi bagian dari kebutuhan penting para perempuan dan seorang ibu seperti saya.

WATSONS SENAYAN CITY - 642

Awal Mei lalu saya berkesempatan ngobrol dengan Ibu Lilis Mulyawati, Presiden Direktur Watsons Indonesia yang hadir di acara pembukaan gerai Senayan City. Ternyata di sana hadir juga Ibu Yenny Wahid, yang merupakan Presiden Komisaris Watsons Indonesia. Yuk, simak bincang-bincang saya dengan dua sosok perempuan inspiratif ini!

LILIS MULYAWATI DAN YENNY WAHID

Setelah Senayan City ini, semua Watsons akan punya konsep baru?

Lilis Mulyawati: “Rencananya semua toko akan di-upgrade lagi jadi lebih bagus. Toko-toko kami yang sudah premium juga akan dipercantik lagi. Kami ingin selalu berinovasi, supaya customer tidak boring saat mengunjungi Watsons. Itu penting sekali.”

Tahun 2019 ini apakah ada target jumlah toko?

Lilis Mulyawati: “Kami akan menambah 30 gerai baru. Tapi tergantung juga kondisinya, karena kalau ada tawaran lokasi yang bagus dan strategis, kami nggak bisa tolak. Kami targetkan tahun ini bisa punya 150 toko. Mudah-mudahan.”

Meskipun ada online, ternyata peminat belanja langsung ke toko masih banyak ya?

Lilis Mulyawati: “Kami mengusung tema “sinergi”. Nggak hanya online saja, offline juga harus terus diperbaiki. Harus ada kolaborasi yang baik antara toko online dan offline. Itu yang menjadi kelebihan dari Watsons, dan tidak dipunyai oleh kompetitor. Apapun yang kami lakukan harus kami gandeng dengan digital. Tahun 2018 lalu, Watsons mendapat award dari Marketeers sebagai The Omni-Marketing Campaign of The Year.”

Selama perjalanan Watsons hingga akhirnya jadi sebesar ini, apa saja tantangannya?

Lilis Mulyawati: “Tantangan pasti ada di semua perusahaan. Tapi yang paling besar bagi kami adalah tren yang sangat cepat berubah. Apalagi tren kecantikan. Terlalu cepat. Kami selaku ritel kesehatan dan kecantikan nomor satu, nggak mungkin meninggalkan tren itu. Harus terus update, agar customer bisa selalu menemukan kebutuhannya di Watsons.”

WATSONS YENNY WAHID DAN LILIS MULYAWATI

Ada tips untuk para perempuan yang ingin membangun bisnis?

Yenny Wahid: “Harus fokus. Kalau nggak fokus nggak akan berjalan baik. Harus bisa baca tren, cari tim yang baik, dan cari mentor. Buat saya, cari mentor itu faktor yang penting sekali.”

Lilis Mulyawati: “Buat saya, trust juga sesuatu yang harus diusung, karena dapat membangun dari hulu ke hilir. Karyawan harus punya trust ke atasannya, bahwa tempat bekerjanya nyaman dan layak untuk tempat mencari nafkah. Pelaku bisnis harus punya trust kepada klien dan supplier agar kerjasama berjalan baik, bisa memberikan produk yang terbaik untuk customer. Kalau semuanya sudah berjalan lancar, kita juga akan mendapatkan trust dari customer, sebaiknya kita nggak mengecewakan mereka.

Selain itu, kita harus punya awareness tinggi terhadap apa yang terjadi di luar, sensitif dengan tren yang muncul, demand, dan kebutuhan customer. Diferensiasi juga harus dimiliki, tampil beda dari brand lainnya.”

WATSONS SENAYAN CITY

Pendapatnya tentang semakin banyaknya lady boss atau perempuan yang jadi pemimpin di dunia pekerjaan?

Yenny Wahid: “Bagus banget, Bu Lilis ini salah satu contohnya. Lady boss tentunya memberi sentuhan yang berbeda dalam lingkungan pekerjaan mereka. Lady boss biasanya lebih punya pengertian, lebih bisa memacu anak buahnya karena menggabungkan kelembutan dan ketegasan. Biasanya yang saya tahu, kalau sudah mencapai status boss, biasanya mereka sudah membuktikan bahwa mereka pekerja keras. Nggak mungkin jadi pemimpin kalau mereka nggak punya kualitas hardworker dalam diri mereka. Mereka juga sudah terbiasa dengan juggling, multitasking, orang yang bisa fokus, dan orang yang bisa memimpin tim.”

Lilis Mulyawati:  “Sebenarnya sama saja baik perempuan dan laki-laki harus punya poin-poin unggul seperti hardworker, tahu cara memimpin, dan sebagainya karena ini zaman emansipasi. Passion sudah pasti harus dipunyai, karena kerja dari pagi sampai malam jadi harus punya sesuatu yang bikin selalu semangat. Yang membedakan antara boss perempuan dan laki-laki adalah tuntutan perempuan dalam membagi waktu dengan keluarga. Perempuan yang bekerja itu dituntut fokus dengan pekerjaan, tapi juga harus bisa mengatur rumah dan mengurus keluarga. Meskipun lady boss, tetap saja harus melahirkan, ambil rapor anak, urus anak sakit, dan sebagainya. Benar kata Bu Yenny, perempuan harus pintar multitasking, dan itu yang biasanya membedakan dari laki-laki.”

Ada tanggapan tentang produk kecantikan lokal yang makin banyak bermunculan?

Lilis Mulyawati: Alhamdulillah, produk lokal di Indonesia mutunya semakin baik. Terasa sekali belakangan ini, kita punya produk yang nggak kalah dengan mancanegara, bahkan bisa berkiprah di negara lain. Dan sekarang banyak sekali customer Watsons yang mencari makeup dan skincare lokal karena mereka memang sudah memakai dan tahu bahwa kualitasnya bagus.

Saya ingin Watsons menjadi wadah untuk para pelaku bisnis produk kecantikan lokal. Sekarang di Watsons sudah ada area yang menjual kosmetik ciptaan para artis Indonesia. Konsep itu belum ada di tempat lain.”

Sebagai pemimpin ritel bidang health & beauty, apa sih produk kecantikan favorit Bu Lilies dan Bu Yenny yang nggak boleh ketinggalan?

Yenny Wahid: “Buat saya, pensil alis dan eyeliner. Lipstik juga, tapi nggak selalu. Kadang sehabis makan kan pudar, tapi suka lupa untuk re-apply.”

Lilis Mulyawati: “Saya nggak akan pernah meninggalkan rol rambut. Hahaha. Kalau makeup, produk alis pastinya. Perempuan kan kalau alisnya jelek jadi nggak percaya diri. Lalu saya juga selalu bawa micellar water ke mana pun, biar mudah membersihkan wajah. Ditambah facial spray, karena penting untuk membuat kulit wajah lebih segar dan membantu mengurangi stres.”

Setelah membaca ini, apakah kamu jadi semakin bersemangat menjadi lady boss? Atau terbayang produk favoritmu di Watsons? Jangan lupa share di comment ya!

Slow Down

Please wait a moment to post another comment