banner-detik

technology

Manner di Media Sosial, Harus Seperti Apa?

seo-img-article

Menghabiskan waktu berjam-jam dalam sehari di dunia maya, sudahkah kita memperhatikan manner di media sosial?

Kira-kira kamu bisa menghabiskan waktu berapa jam di Instagram? Terakhir saya cek, in average saya bisa mantengin Instagram at least dua jam per hari. Entah itu nontonin Instagram Story orang-orang yang saya follow, lirik-lirik jualan di online shop, atau nonton video-video random yang muncul di Explore.

Kalau lagi senggang banget, saya juga suka bacain komen-komen di post orang, biasanya sih di YouTube. Kadang ada yang witty dan menghibur, ada juga yang insightful, di sisi lain banyak juga yang bikin saya bertanya-tanya “Kenapa harus nulis komen yang seperti ini sih?”. Saya yakin kamu juga sering kan menemukan komentar-komentar nyeleneh? Some are plain annoying, but some others can be really hurtful at times. Nah, agar kita nggak jadi netizen yang seperti ini, coba perhatikan dulu manner di media sosial. Sudah sesuai belum ya?

Santai saja, tapi tetap sopan.

Dunia maya memang bukan platform yang formal, vibes-nya tentu saja santai. Nggak perlu kaku seperti nulis e-mail lamaran kerja atau konsultasi skripsi dengan dosen kok. Tapi saat berkomunikasi, bertanya, minta rekomendasi sama influencers atau siapapun yang nggak kita kenal secara personal di dunia nyata, tetap lah pakai bahasa yang sopan. It’s not even that difficult. Mulai dengan sapaan super simpel seperti “Hi!” itu saja sudah cukup daripada langsung kirim DM “Minta rekomendasi sponge bagus dong!” Bukan masalah orangnya baperan atau nggak, it’s just common courtesy yang sama sekali nggak sulit untuk dilakukan. Hindari juga pemakaian caps lock dan tanda seru berlebihan saat minta tolong. Bagi banyak orang, cara ini dianggap sangat nggak sopan. Pokoknya, just be mindful.

Screen Shot 2019-04-05 at 11.55.40

Some things are better kept to yourself.

Sebagai orang yang memang jarang banget melontarkan komentar di post media sosial orang lain, saya nggak pernah paham sama orang-orang yang bisa dengan mudahnya menuliskan komen negatif, apa lagi untuk urusan fisik. Sebelum ngetik komentar itu, apakah sudah dipikirkan impact yang akan diterima oleh pembacanya? I recently stumbled upon this one comment on one of Female Daily’s videos yang menurut saya kayaknya lebih baik disimpan dalam hati saja deh. Memang sih ada yang namanya kebebasan berpendapat, tapi saya rasa penting untuk mempertimbangkan dampaknya sebelum menyampaikan pendapat yang sifatnya sensitif.  Just because it’s out there for you to see, doesn’t mean that you say whatever you want. 

Screen Shot 2019-04-05 at 11.56.31

It’s nothing personal.

Ini sering banget saya temuin di comment section post tentang produk favorit baik itu di Instagram atau Youtube. Saat seorang beauty influencer bikin list tentang produk-produk favoritnya dan produk favorit kamu nggak masuk ke list itu, nggak perlu kesal apa lagi marah. It’s nothing personal. Bagus nggaknya suatu produk itu kan relatif banget, ada banyak faktor yang mendukung. Bisa saja jenis dan warna kulit kalian berbeda, cara mengaplikasikan produknya nggak sama, or simply memang nggak sesuai saja sama selera beauty influencer itu. Makeup and skincare should be fun. 

Sebenarnya manner di media sosial itu sama sekali nggak sulit. You just have to be mindful sebelum melakukan sesuatu di dunia maya. Lagi pula, jejak digital nggak akan bisa benar-benar hilang, kan.

Kalau menurut kamu, apa saja do’s and dont’s media sosial lainnya yang perlu diperhatikan? Komen di bawah ya. 🙂

Slow Down

Please wait a moment to post another comment