banner-detik

backstage beauty

Review Berbayar, Bisa Dipercaya atau Nggak?

seo-img-article

Kalau seorang influencer atau media melakukan review produk dan dibayar oleh brand, apakah review-nya bisa dipercaya? 

Salah satu hal yang saya nggak suka ketika menulis artikel ber-sponsor atau endorse adalah respon negatif dari pembaca. Nggak jarang saya mendapatkan pertanyaan, DM atau komen yang mempertanyakan kejujuran saya saat me-review sebuah produk. Banyak yang beranggapan kalau review berbayar itu, bias atau bukanlah review jujur. Padahal, mau itu berbayar atau nggak, saya punya tanggung jawab untuk menuliskan apa adanya dan dengan sejujur-jujurnya.

Nah, buat kalian yang masih sering DM atau komen bertanya seperti ini:
-Endorse/ sponsored nih kontennya, apakah benar bagus atau hanya karena klien, jadinya dimanis-manisin?”

-Kak, produk A ini beneran bagus nggak? Jawaban jujurnya, dong.”

Berikut penjelasan dari saya:

Diskon Makeup dan Skincare di Watsons 11.11 Shopping Fever!-2

Tanggung jawab 

Memang, di sini saya mempunyai tanggung jawab untuk menyampaikan pesan yang ingin disampaikan dari brand ke consumer, misalnya highlight keunggulan atau ingredients yang dimiliki oleh brand/produk yang ingin di-review. Saya juga bertanggung jawab untuk ‘menjual’ produk ini ke consumer.

Selain itu, setiap sponsored atau review berbayar itu nggak selalu ingin di-review bagus, kok. Banyak banget, artikel sponsored itu fokusnya untuk menaikan awareness mengenai brand atau produknya. Simply, just put their name out there, suapaya banyak yang lebih tahu. Apalagi dengan membanjirnya berbagai produk, makanya beberapa brand butuh adanya sponsored post.

Walau pun punya tanggung jawab/kewajiban seperti yang saya sebutkan di atas, saya juga punya tanggung jawab ke kalian, para pembaca. Kalau saya menuliskan review bohong dan hanya pro ke brand, lama-lama kredibilitas saya sebagai editor akan dipertanyakan dan nggak ada lagi orang yang percaya dengan apa yang saya tulis. Tentunya saya nggak mau dong, sampai ada orang yang nggak percaya lagi dengan tulisan saya?

Makanya, kalau kalian sering membaca artikel atau review saya yang ada sponsor brand-nya, pesan yang disampaikan lebih general, seperti produk knowledge dan produk ini direkomendasikan untuk siapa saja, sih? Selain itu, produk yang akan ditulis atau saya review, sebelumnya sudah harus melalui masa percobaan ke diri saya sendiri. Minimal masa percobaan ini adalah satu hingga dua minggu, tergantung jenis produk yang di-review.

Nggak sembarang menerima produk

Ini juga yang menjadi kuncian atau pegangan saya sebagai editorial. Saya nggak pernah mau menerima endorse atau sponsored post yang nggak saya percayai. Ada beberapa aturan yang saya terapkan terhadap produk yang akan saya tulis, misalnya brand tersebut sudah terdaftar di BPOM, value brand yang sesuai dengan value saya dan juga Female Daily, dan kalau skincare pastinya saya akan memilih produk mana yang cocok atau nggak cocok dengan saya.

The advantage review berbarengan dan berbayar

Biasanya, saat brand melakukan sponsored review itu akan berbarengan dengan beberapa influencer atau media. Nah, di sinilah yang menjadi keuntungan kalian sebagai pembaca. Karena, dengan adanya review yang keluar langsung berbarengan dari banyak KOL/media, kalian jadi mendapatkan banyak refrensi review dari personality yang berbeda-beda. Perlu diingat, setiap orang memiliki skin concern yang berbeda-beda, jadi kamu bisa sesuaikan membaca review dari KOL/ media mana yang punya skin concern yang mirip dengan kalian. Contohnya Female Daily yang selalu mencoba membawakan konten baik artikel atau video dengan menggunakan talent yang berbeda-beda, seperti FD Swatch Sister, Review Catokan Mahal di Tiga Rambut yang Berbeda, atau Pakai Eyeliner Seharian di Dua Jenis Kulit yang Berbeda.

 

Jadi, jelas ya walau pun konten yang dibawakan oleh tim editorial FD itu berbayar, review yang diberikan atau yang kami keluarkan selalu dengan apa adanya. Bukan dimanis-maniskan demi bikin klien happy. 🙂

Slow Down

Please wait a moment to post another comment