Setelah nyaris enam bulan istirahat dari eyelash extension dan mencoba beragam maskara baru, saya akhirnya mulai kangen lagi dengan treatment kecantikan satu ini. Kali ini pilihan saya jatuh pada eyelash extesion di Lash Studio by Anggie Rassly.
Siapa yang tidak kenal dengan Anggie Rassly? Sang brow expert ini punya Brow Studio yang telah berhasil memikat banyak perempuan untuk melakukan sulam alis, membuat mereka rela mengantre untuk bahkan dalam hitungan tahun. Tapi nggak banyak yang tahu bahwa Anggie juga punya Lash Studio yang sudah 6 tahun menangani eyelash extension! Jauh sebelum tren eyelash extension hadir di Indonesia, Lash Studio by Anggie Rassly sudah berdiri dan “menyulap” bulu mata para perempuan jadi lebih cantik dan lentik. Teman-teman saya yang sudah mencoba selalu punya hasil yang oke, saya jadi tergoda buat coba eyelash extension di Lash Studio by Anggie Ressly ini. Saat pertama tiba di lokasi, saya sangat terkesan dengan tempatnya.
Berlokasi di Jl Gunawarman No.57, Brow Studio ini sangat rapi, nyaman, dan stylish dengan nuansa pink dan neon sign yang trendy. Di bagian lobby sudah ada keterangan harga dan tulisan Do’s & Dont’s yang sangat membantu pengunjung yang baru pertama kali mencoba eyelash extension.
Tidak seperti beberapa salon eyelash extension lainnya yang punya banyak pilihan gaya, Brow Studio fokus menawarkan 3 gaya saja: Wonderlash, Dreamlash dan Ultralash yang harganya bervariasi. Tapi jangan khawatir, kamu tetap bisa memilih ukuran bulu mata yang akan dipakai. Ajeng Kusuma, Marketing Communication dari Lash Studio by Anggie Rassly menyebutkan bahwa Dreamlash dan Ultralash adalah yang terfavorit dan terlaris, karena lembut dan ringan. Pilihan saya jatuh pada Ultralash dengan ukuran bulu mata 11 dan 12.
Selama prosesnya yang memakan waktu sekitar 1 jam, saya tertidur pulas. Nyaman sekali tanpa ada rasa perih yang mengganggu. Hasilnya, lembut banget, ringan, rasanya seperti tidak memakai apapun. Kamu bisa lihat bahwa bentuk bulu matanya sangat tipis dan halus, meskipun per helainya punya 3 cabang.
Saya menyukai variasi ukuran 11 dan 12 yang diaplikasikan di bulu mata saya karena efeknya jadi lebih natural. Selama ini saya memang tidak suka gaya yang terlalu berat dan heboh karena pasti ada hari-hari ketika saya lebih lay low, ingin tampil santai dan kasual. Kalau bulu matanya overdo, rasanya terlalu “dandan” banget meskipun saya cuma pakai t-shirt!
Untuk kamu yang ingin bulu matanya tampak hidup tanpa terkesan fake, Ultralash ini sangat saya rekomendasikan. Mencuri perhartian tapi tetap terlihat alami seperti memakai penjepit bulu mata dan maskara. Kalau menyukai gaya yang lebih dramatis, Dreamlash bisa jadi pilihan.
Jangan lupa untuk tetap bersihkan area mata dengan cottonbud dan pembersih wajah yang oil-free ya! Karena, kalau kamu terlalu takut eyelash extension-nya rontok dan jadi malas membersihkan bulu mata setiap hari, kamu sama saja menumpuk debu dan kuman yang berbahaya bagi kesehatan mata. Nantinya, saat kamu ingin retouch, extension-mu juga harus dilepas semua karena penuh kotoran. Jadi, menjaga kebersihan area mata tetap sangat penting.
Gimana, tertarik mencoba eyelash extension di Lash Studio by Anggie Rassly ini?