Nyaris dua tahun lalu, Bhumi hadir meramaikan pasar industri kecantikan lokal. Face oil mereka sangat laris-manis sejak tahun 2018 lalu dan Instagram @bhumiofficial sudah memiliki lebih dari 15.000 follower, lho! Apakah kamu sudah coba salah satu produk mereka?
Saya berkesempatan untuk mampir ke kantor BHUMI di kawasan Cipinang beberapa waktu lalu, menemui sepasang kakak beradik pendiri BHUMI, Rizkia Rashed dan Ahmad Rashed. Meskipun mereka datang dari latar belakang yang sangat jauh dari dunia kecantikan (politik dan hukum!) tapi mereka tampak sangat passionate di bidang ini. Mereka pun berbagi banyak hal dengan saya tentang kisah awal BHUMI, proses pembuatan yang panjang, strategi bisnis, sampai keunggulan BHUMI dibanding dengan brand lain.
Yuk, simak obrolannya!
Apa sih yang melatarbelakangi kalian menciptakan skincare lokal dengan bahan natural?
Rizkia Rashed: “Empat tahun lalu merasa saya kesulitan menemukan produk skincare yang bagus, natural, non-toxin, tapi affordable di Indonesia. Kalau ada pun produk impor dan pastinya mahal. Kebetulan saat itu saya sedang senang membuat produk sendiri misalnya sabun mandi, untuk saya pakai sendiri. Semuanya pakai essential oil dan non-SLS, saya suka yang natural. Lalu merambah body cream dan produk tubuh lainnya. Saya berbagi produknya ke keluarga yang lain dan ternyata mereka sangat suka.
Lalu akhirnya terpikir membuat sesuatu yang serius di bidang ini, apalagi kami sudah terbiasa berkutat dengan essential oil karena sekeluarga besar memang bisnis essential oil. Tapi saya mau mengemas essential oil ini jadi brand yang lebih “muda”. Kemudian saya riset ke berbagai negara, ambil kursus singkat, ngobrol dengan banyak ahli. Saya mau bikin produk yang matang, orang tua pun bilang, “go big or go home!”. Jadi, saya dan adik saya berusaha mengerahkan semua kemampuan untuk BHUMI.”
Karena sudah terbiasa dengan essential oil, lebih mudahkah membangun BHUMI?
Rizkia Rashed: Iya, essential oil sangat membantu sekali. Karena saya mengenalnya jadi saya tahu mau buat produk yang seperti apa. Kemampuan essential oil itu amazing, sudah terbukti luas termasuk pada saya, dan saya ingin mengedukasi bahwa ini bukan sekadar oil biasa. Banyak yang beranggapan bahwa skincare natural itu nggak efektif, butuh waktu lama buat bekerja. Padahal sebetulnya, yang ada di essential oil itulah yang dipakai oleh beragam produk skincare hebat. Ceramide, emmolient dll ada di dalam oil. Kami mau berkreasi dengan essential oil, bikin sesuatu yang punch-in, makanya bekerjasama dengan para ahli dan lahirlah BHUMI. Harganya tidak terlalu menguras kantong, karena saya pengin semua orang bisa memakai skincare berkualitas dengan kehebatan kandungan essential oil.”
Sekarang kan punya 5 produk, ada 1 face oil, 2 body scrub, dan 2 body cream. Kenapa produk-produk itu yang diluncurkan lebih dulu?
Rizkia Rashed: “Berawal dari diri sendiri, dari keyakinan bahwa kulit itu organ terpenting yang akan selalu melindungi isi tubuh kita. Saya pribadi memang sangat suka merawat tubuh, saya suka face oil dan selalu pakai body cream. Saya mau menciptakan produk yang saya sendiri harus bisa pakai. Itu adalah salah satu yang jadi etos kerjanya BHUMI. Saya pikir, bagaimana orang lain mau pakai kalau saya sendiri nggak mau pakai? Jadi saya nggak boleh main-main dengan produk yang saya ciptakan.
Nah, saya mau sederet skincare pertama adalah sesuatu yang bisa merawat kulit wajah dan tubuh semua perempuan. Kami ciptakan face oil yang multitasking. Kami buat produk body yang aromanya sangat khas, menenangkan, bikin pemakainya seperti di spa, rileks dan nyaman.
Awalnya sempat nggak yakin dengan face oil, saya pikir orang-orang akan lebih mudah beli produk body, apalagi masih banyak yang menganggap bahwa face oil kurang cocok dengan banyak perempuan Indonesia yang kulitnya berminyak. Tapi ternyata di luar dugaan, face oil ini justru yang di-rave di mana-mana dan paling laris.”
Ada cerita seru tentang respon pemakai BHUMI Face Oil?
Rizkia Rashed: “BHUMI Multi-Targeted All Natural Adoring Face Oil ini memang sengaja ditujukan untuk semua jenis kulit dan usia. Mengandung 9 essential oil yang baik bagi kulit, yaitu turmeric untuk pencerah, lavender yang terkenal menenangkan dan melembapkan, rosehip dan clary sage yang kaya kolagen untuk meregenerasi kulit, tea tree dan patchouli yang bisa membantu mengatasi kulit berminyak, frankincense untuk dark spot, geranium untuk kulit kering dan sensitif dan lemongrass yang bagus untuk kulit berminyak.
Tapi saya nggak nyangka bahwa banyak kulit berminyak dan berjerawat yang bisa ‘akrab’ dengan produk ini. Sampai ada seorang customer yang telepon ke kantor untuk sekadar bilang terima kasih karena face oil itu menghilangkan jerawat hormonal di wajah anaknya yang masih remaja, dalam dua minggu aja. Happy banget dengarnya! Kami juga sangat terbantu dengan influencer seperti Tasya Farasya dan Suhay Salim, karena berkat mereka, banyak pencinta makeup yang senang pakai oil itu untuk bikin complexion yang glowing.”
Ahmad Rashed: “Review dari para pembaca Female Daily juga seru karena ternyata banyak yang cocok meskipun mereka kulitnya berminyak dan acne-prone. Beragam respon seperti itu yang membuat kami lebih semangat lagi merumuskan rangkaian skincare yang lebih baik.”
Ada pesan untuk pembaca yang masih takut menggunakan face oil karena merasa banyak kulit perempuan Indonesia yang berminyak?
Rizkia Rashed: “Penting untuk diketahui bahwa kulit berminyak bukan berarti harus meninggalkan serum, oil atau moisturizer, karena kalau kurang lembap atau dehidrasi, justru memicu kulit jadi memproduksi sebum lebih banyak, jadinya malah lebih berminyak. Yang penting pilih yang ringan dan mudah meresap dan ditujukan khusus untuk kulit berminyak, misalnya rosehip, lemongrass, tea tree.
Ahmad Rashed: “Kami akan lebih ‘berbicara’ di media sosial ke depannya. Mau mengedukasi secara visual ya, melalui video-video terkait cara penggunaan skincare BHUMI, manfaatnya apa saja, yang bagus untuk setiap jenis kulit apa saja. Saya rasa brand punya tanggung jawab untuk memberikan informasi yang bermanfaat dan menarik mengenai produknya plus tentang perawatan kulit secara keseluruhan.”
Apa tantangan paling besar dalam membangun brand skincare di pasar Indonesia?
Ahmad Rashed: “Karena kami peduli ingredient, membuat formulasi skincare yang bagus itu nggak mudah. Satu jenis produk bisa melalui quality control berkali-kali. Untuk face oil, kami sampai 7 kali tes. Untuk body scrub bahkan sampai 23 kali!”
Rizkia Rashed: “Ada satu bahan yang dipakai untuk mengentalkan produk body scrub tapi kimia, dan kami tolak. Pokoknya saya nggak mau tahu, harus cari substitusi yang natural. Tim kami sempat kewalahan, tapi akhirnya ketemu kok bahan naturalnya, pakai corn starch. Jadi salah satu tantangannya ya itu, mencari ingredient yang natural tapi efektif.”
Ahmad Rashed: “Kami ingin semaksimal mungkin memberdayakan bahan lokal. Tapi ternyata ya memang ada bahan yang tidak bisa ditemukan di sini karena tidak tumbuh di sini, jadi harus impor. Menghadirkan produk yang affordable dan bisa dipakai semua kalangan tapi mengandung bahan-bahan alami berkualitas yang memang potensial itu nggak gampang, kami harus terus belajar banyak dan eksplor lagi, baik dari segi wawasan tentang bahan baku maupun tentang bisnis. Tapi kami yakin bisa.”
Rizkia Rashed: “Kami kompak di visi yang sama: nggak mau jual produk yang asal. Jadi apapun diusahakan. Semua balik dari etika perusahaan itu sendiri, apakah mau greedy dan buru-buru dalam ambil laba, apakah bisa kreatif dalam mencari ingredient, dan lain-lain.”
Ada rencana melebarkan sayap ke makeup?
Rizkia Rashed: Ada, tapi bukan di bawah brand BHUMI. Rencananya kami mau buat brand lain khusus untuk makeup. Tapi nggak dalam waktu dekat. Kami mau fokus dulu untuk BHUMI, apalagi sedang develop banyak produk, mau meningkatkan kualitas packaging.
Ahmad Rashed: “BHUMI sudah terlanjur lekat dengan skincare, dari namanya pun sangat mewakili penggunaan bahan-bahan, pemilihan materi kemasan yang bisa didaur ulang, against animal testing. Jadi kalau buat makeup, perusahaannya tetap sama tapi namanya akan beda, karena soul-nya juga akan beda.”
Ke depannya, produk skincare seperti apa yang akan dihadirkan BHUMI?
Rizkia Rashed: “Pada bulan April atau Mei mendatang, BHUMI akan meluncurkan 8 produk baru yang semuanya berfokus pada wajah, 4 rangkaian untuk mencerahkan dan 4 untuk anti-aging dengan bahan aktif yang lebih powerful. Ini didasari oleh sangat banyaknya respon baik pada BHUMI Multi-Targeted All Natural Adoring Face Oil, jadi kami ingin menciptakan skincare wajah yang lebih potent, lebih spesifik.”
Ahmad Rashed: “Setelah 8 itu, akan ada 5 produk baru, sekarang masih diramu. Nantinya kami juga mau punya face mist, masker dan lain-lain. Plus, akan ada satu produk breakthrough, yang sepertinya sampai saat ini belum ada di Indonesia. Tunggu ya!”
Razkia Rashed: “Iya, salah satu visi kami adalah memnuat skincare yang benar-benar bekerja. Kami sebutnya ‘no bullshit skincare’. Maunya menciptakan yang bermanfaat dengan baik di kulit, bukan asal-asalan melempar brand baru yang efeknya nggak spesial.”
Gimana? Nggak sabar kan untuk pakai produk BHUMI yang lebih lengkap lagi?