Masih mau pemakai krim pemutih instan? Mending stop dulu! Baca betapa bahayanya krim-krim pemutih ini. Berikut obrolan saya bareng dr. Listya Paramita, Sp.KK.
Ternyata, sampai saat ini masih banyak banget perempuan Indonesia yang tergiur dengan krim-krim pemutih express. Saya kira, tren kulit putih itu sudah benar-benar berkurang di Indonesia, tapi sayangnya masih banyak banget perempuan Indonesia yang tertipu dengan iklan-iklan krim kulit pemutih ini. Dulu krim-krim tersebut dijual dalam kemasan jar atau botol non branded, sekarang penjualnya sudah semakin pintar dengan memberikan nama merek terhadap produk-produknya.
Beraninya lagi, mereka pun mengatakan kalau produk skincare yang dijual adalah buatan/racikan dokter, apoteker, bahkan dikatanya sudah terdaftar BPOM atau menggunakan bahan-bahan standar BPOM. Padahal, ketika saya cek nama-nama brand tersebut di website BPOM, mereka nggak terdaftar baik dari nama merek atau produknya.
Kenapa bisa banyak banget yang tergiur? Karena penjual krim ini sering banget post hasil foto before-after yang menggiurkan, yaitu kulit yang putih, mulus dan glowing banget! Nah, tapi di balik kisah sukses kulit putih, mulus dan glowing ini ada efek samping buruk yang akan merusak kulit kamu selamanya! Karena, kebanyakan krim ini menggunakan bahan-bahan berbahaya seperti steroid, hidroquinon, dan merkuri! Pada dasarnya ketiga bahan ini sebenarnya ‘aman’ bila diresepkan langsung oleh dokter kulit dan dipantau penggunaannya.
Karena ini kasus yang serius banget, saya kemarin ngobrol dengan salah satu dokter di Elsheskin Klinik, yaitu dr. Listya Paramita, Sp.KK.
Dok, krim pemutih yang dijual di pasar sekarang kok ada yang memiliki bahan dasar steroid, memangnya steroid ini dijual bebas di apotik ya?
“Krim steroid termasuk salah satu obat keras, ditandai dengan adanya lingkaran merah pada kemasannya. Artinya krim ini seharusnya hanya bisa didapatkan/ditebus dengan resep dokter. Salah satu krim yang dijual bebas atau terkenal sekarang adalah Dermovate (isi clobetasol), ini adalah produk black market/ ilegal karena tidak ada izin edar di indonesia. Sedangkan krim-krim steroid lain yang memiliki BPOM pun dengan mudah bisa kita beli di apotek, lagi-lagi harusnya krim ini bisa dibeli dengan resep dokter, sayangnya di Indonesia aturan ini masih terlalu lemah.”
Dok, ada nggak ciri khas krim yang mengandung steroid? Selain nggak terdaftarnya produk-produk tersebut di BPOM?
“Sayangnya, secara fisik tidak ada ciri-ciri khusus yang dapat mengindikasikan suatu produk mengandung steroid. Cara mengetahui secara obyektif hanya dapat dilakukan melalui uji laboratorium.”
Nama-nama lain steroid ada apa aja sih dok? Supaya orang lebih aware.
“Steroid ada berbagai tingkat kekuatan, mulai dari potensi rendah hingga potensi sangat kuat. Berikut adalah jenis steroid yang beredar sebagai obat di Indonesia: Hydrocortisone, Desonide, Betametasone, Mometasone, Triamcinolone Acetonide, Fluocinolon Acetonide, Desoximetasone, Clobetasole Propionate.”
Efek samping yang terlihat setelah menggunakan krim pemutih apa aja dok? Dan seberapa cepat reaksinya bisa terlihat?
“Steroid seharusnya TIDAK BOLEH dicampurkan dalam produk perawatan kulit wajah dan badan, baik untuk krim pemutih wajah atau untuk lotion pemutih badan. Steroid legal beredar sebagai obat dengan indikasi pemakaian pada pengobatan penyakit kulit, misalnya dermatitis atopik, dermatitis numularis, dermatitis kontak alergi, psoriasis, cutaneous lupus, penyakit bullosa dan lain-lain. Pemakaian krim steroid ini juga ada aturannya, tidak boleh digunakan dalam jangka panjang. Maksimal adalah diberikan selama 14 hari dan seharusnya hanya dapat diperoleh dengan resep dokter.
Efek samping akan muncul dengan waktu yang berbeda-beda antar satu orang dengan orang yang lain. Ada yang satu bulan sudah muncul, ada yang setelah berbulan-bulan kemudian baru muncul.”
Efek paling buruk apa saja dok? Mungkinkah merusak organ tubuh lainnya?
“Efek buruk krim steroid akan muncul bila digunakan TIDAK SESUAI INDIKASI atau digunakan terlalu lama. Untuk penggunaan topikal (dioles di kulit) efek samping akan muncul di area yg dioleskan krim tersebut.”
Image Source: instagram.com/drmita.spkk
Efek samping krim steroid:
– Penipisan kulit (atrofi kulit)
– Muncul gurat-gurat kemerahan serupa stretchmark (striae atrophican)
– Teleangiektasis (urat-urat pink merah keunguan di kulit yg muncul akibat terjadi pelebaran pembuluh darah kulit)
– Hipertrikosis (munculnya rambut-rambut halus di kulit)
– Dermatitis acneiformis
– Dermatitis perioral
– Kulit rentan terjadi infeksi jamur dan bakteri
Image Source: drarpitajain.com
Misalnya nih dok, kita baru saja menggunakan produk tersebut dan langsung keluar guratan seperti stretch mark tipis. Apakah masih ada kemungkinan sembuh nggak sih dok?
“Tidak. Efek samping guratan-guratan serupa stretch mark bersifat irreversible. Artinya, walaupun pemakaian sudah dihentikan maka kondisi tersebut akan menetap. Bisa diperbaiki dengan beberapa tindakan medis dan pemakaian krim khusus. Namun tidak dapat hilang 100%.”
Misalnya dok, masih baru banget menggunakan krim dengan bahan steroid dan belum keluar dampak buruknya. Gimana sih cara kita untuk mencegah supaya efeknya nggak keluar di kulit?
“Kalau baru 2-3x pemakaian dan belum muncul tanda-tanda efek samping, segera hentikan pemakaiannya. Kemudian ganti ke skincare atau krim lain dengan kandungan bahan aktif yg aman.”
Jadi gimana? Masih mau menggunakan krim-krim dengan kedok resep dokter, atau percaya foto postingan influencer or artis di Instagram yang mengiklankan krim gajebo dengan hasil akhir yang terlalu muluk?