banner-detik

food nutrition

Perlu Nggak Sih Mengonsumsi Suplemen Biotin?

seo-img-article

Popularitasnya naik setelah beauty guru Tati Westbrook merilis produk suplemen Halo Beauty Hair, Skin, & Nails Booster. Sebenarnya seberapa perlu sih mengonsumsi suplemen biotin?

Beauty enthusiasts akhir-akhir ini tentunya sudah cukup sering dengar soal suplemen biotin, ya. Sejak beauty guru Tati Westbrook meluncurkan produk pertamanya yang bernama Halo Beauty Hair, Skin, & Nails Booster, suplemen biotin jadi sering dibicarakan, terutama soal keefektifannya.

Dilansir dari healthline.com, biotin, yang biasa disebut juga vitamin H, merupakan bagian dari kelompok vitamin B. Hmm… jadi sebenarnya vitamin H atau B? Biar nggak bingung lagi, biotin sebenarnya adalah vitamin B7, namun disebut vitamin H karena manfaat utamanya bisa dirasakan pada rambut dan kulit, yang dalam bahasa Jerman disebut “Haar” dan “Haut”.

Sebelum Halo Beauty, sudah ada suplemen biotin lainnya yang juga sangat populer. Ingat Sugarbear Hair? Vitamin rambut ini sering banget dipromosikan di media sosial, terutama oleh The Kardashians. Sebenarnya apa itu biotin dan manfaatnya? Simak penjelasan dr. Matahari Arsy Sp.KK berikut ya!

halo beauty

foto: halobeauty.com

Sebenarnya bagaimana cara kerja biotin dalam memperbaiki kondisi kulit, rambut, dan kuku, dok?

“Biotin merupakan vitamin B7 yang berperan dalam empat proses enzimatik dalam tubuh yang memengaruhi pembentukan asam lemak, lipid, gula, hingga pemecahan asam amino. Proses tersebut diperlukan dalam regenarasi sel-sel di kulit, rambut dan kuku. Hubungan kerontokan rambut dan kekurangan biotin masih belum terlalu jelas. Namun ada penelitian yang menyatakan bahwa pemberian biotin 5 mg/ hari dapat memperbaiki kuku yang rapuh.”

Apakah bisa efektif hanya dalam 30 hari?

“Bila benar penyebab kerapuhan kuku, kekeringan kulit dan kerontokan rambut disebabkan karena kekurangan biotin, maka dosis yang sesuai (sebanyak 100 mikrogram per hari) akan membantu memperbaiki kondisi tersebut.”

Saya sempat baca di suatu jurnal bahwa biotin sebenarnya sudah diproduksi di dalam tubuh, sebenarnya seberapa perlu seseorang mengonsumsi suplemen biotin tambahan?

“Kekurangan biotin sangat jarang ditemukan karena banyak makanan sehari-hari yang mengandung biotin dan biotin juga dibentuk oleh bakteri saluran pencernaan manusia.

Namun, bila seseorang hanya mendapat makanan dari infus atau mengonsumsi obat anti kejang rutin, maka mungkin memerlukan asupan biotin.”

Apakah ada tanda-tanda yang terlihat apabila kita kekurangan biotin?

“Gejala paling awal dapat ditemukan enam minggu setelah kekurangan biotin, seperti kulit kering dan pecah-pecah, rambut rontok, serta kuku yang rapuh. Tanda jelas kekurangan biotin muncul tiga sampai enam bulan kemudian. Pada sekitar mata, hidung, mulut dan berlanjut ke sekitar lubang kemaluan akan muncul bercak merah bersisik dan berkeropeng (luka kering). Selain itu juga dapat timbul kebotakan, radang pada konjungtiva mata, dan sariawan.

Gejala lain misalnya mudah marah, lemas, kesemutan, kelemahan otot, perkembangan terhambat, dan nyeri otot. Mual dan anoreksia juga dapat terjadi.”

Apakah ada efek samping dari mengonsumsi suplemen biotin (baik karena dosis yang berlebihan atau memang allergic reaction)?

“Hingga saat ini belum ada laporan yang jelas mengenai tanda dan gejala kelebihan biotin, karena hal ini sangat jarang terjadi. Untuk alergi biotin juga sangat jarang terjadi karena biotin banyak didapatkan dari makanan sehari-hari. Namun bila alergi terhadap kapsul atau bahan lain dari campuran obat, ada kemungkinan pasien dapat mengalami gejala gatal hingga sesak nafas.”

Kalau nggak ingin konsumsi suplemen biotin, dari mana kita bisa mendapatkan asupan biotin?

“Makanan yang banyak mengandung biotin adalah telur, hati, susu, kacang tanah, jamur, cokelat dan hazelnut.”

 

Nah, itu dia penjelasan dr. Matahari Arsy Sp.KK tentang suplemen biotin. Pernah konsumsi suplemen biotin? Share pengalam kamu, ya.

Slow Down

Please wait a moment to post another comment