banner-detik

face masks

FD Experiment: Cling Wrap Face Mask

seo-img-article

Apakah membungkus wajah dengan cling wrap bisa membuat skincare lebih efektif? Simak pengalaman unik saya mencoba cling wrap face mask!

Another day, another weird skincare experiment! Metode cling wrap ini pertama kali dipopulerkan oleh buku “The Japanese Skincare Revolution” yang ditulis Chizu Saeki. Logikanya adalah, cling wrap dapat “memerangkap” kehangatan yang diciptakan kulit, sehingga essence, krim atau serum yang dioleskan ke wajah atau tubuh dapat meresap ke lapisan kulit yang lebih dalam dan bekerja lebih efektif.

Cling Wrap Face Mask 1

Bahkan waktu saya pergi ke klinik kulit di Korea kemarin, saya melihat banyak cewek-cewek yang menunggu di waiting room dengan wajah yang telah dioles face mask dan dibalut plastik cling wrap. Waktu saya bertanya ke salah satu beauty therapist-nya, she said that apparently, wrapping your face in plastic wrap is a very common sight in skin clinics! Metode ini sering digunakan dokter kulit untuk mengatasi berbagai masalah kulit seperti psoriasis dan eczema.

Untuk mengetes apakah metode ini bisa saya lakukan sendiri di rumah, saya menggunakan Saborino Morning Mask, yang sudah sering saya pakai dan tahu efek biasanya di kulit. It’s an okay sheet mask, tapi efeknya hanya bisa saya rasakan untuk beberapa jam di kulit saya sebelum dry patches mulai muncul lagi. Nah, apakah membungkus wajah dengan cling wrap dapat nge-boost efek sheet mask ini?

Baca juga: FD Experiment: Memakai Sheet Mask 7 Hari, Ini Hasilnya!

Cling Wrap Face Mask

First of all, it feels (and looks) really weird. Nggak hanya ngagetin teman saya yang sedang di rumah, saya juga bisa langsung merasakan kulit saya “berkeringat” di bawah cling wrap (it’s like a mini sauna in there!). Tapi, waktu dilepas, kulit saya terasa lebih fresh dan segar. Bahkan berjam-jam setelahnya, kulit saya tetap terhidrasi, dan terasa jauh lebih moisturised daripada biasa. So yes, I definitely feel like the cling wrap does help!

Karena iseng, saya juga mencoba metode cling wrap ini selama sejam dengan moisturiser Shiseido Waso Mega-Hydrating Cream, yang efeknya hanya so-so di kulit saya. Waktu saya bangun keesokan harinya, it felt like I used a whole new moisturiser, karena kulit saya langsung terasa lebih plump dan nggak gampang dehidrasi seperti biasa. Dengan kulit yang lebih terhidrasi, wajah saya juga terlihat lebih segar, dan makeup lebih gampang nempel sepanjang hari.

Baca juga: Ciri-Ciri Kulit Dehidrasi

Overall, menurut saya eksperimen ini cukup berhasil! Apalagi untuk skincare yang kurang efektif, saya merasa cling wrap dapat bekerja seperti oklusif yang “mengunci” moisture ke dalam kulit. This can be a handy trick untuk pemilik kulit kering, atau yang berminyak tapi gampang dehidrasi seperti saya. Kekurangannya? I just wish this experiment bisa lebih ramah lingkungan!

Ada yang sudah pernah mencoba FD Experiment cling wrap face mask ini? Mungkin dengan skincare yang berbeda? 

Slow Down

Please wait a moment to post another comment