banner-detik

acne blemishes

Beauty Influencer Berjerawat Dijauhi Brand?

seo-img-article

Semakin ke sini, awareness tentang body positivity nggak hanya berkutat di isu body size saja tetapi juga isu tentang kulit. Nah, kemarin, saya melihat postingan seorang beauty influencer yang menurut saya menarik dibahas.

Masih ingat Kali Kushner? Beauty influencer asal Amerika yang sempat viral karena kisah sukses jerawatnya ini kemarin me-repost Instagram temannya sesama influencer pejuang jerawat yaitu Kadeeja Khan (@emeraldxbeauty). Dalam postingannya, Kadeeja menunjukkan email dari L’Oreal yang isinya seperti menolak akan tawaran bekerjasama.

Fokus pada kalimat yang diberi highlight hijau:

Beauty Influencer Berjerawat Dijauhi Brand? bodySumber: @myfacestory & @emeraldxbeauty

Menanggapi postingan Kadeeja ini, melalui Instagram story di akunnya Kali terlihat membuang tiga foundation L’Oreal Infallible ke dalam tempat sampah, sembari menyertakan hashtag #boycottloreal.

Meskipun saya belum melihat ada perkembangan signifikan dari hashtag #boycottloreal untuk masalah ini, tapi fenomena ini menarik untuk dibahas. Di comment section postingan original Kadeeja pun ada banyak pro-kontra, sebagian merasa keputusan L’Oreal adalah hal yang wajar, sementara sebagian lagi merasa Kadeeja berhak marah dan mempublikasi balasan email tersebut.

Here’s what I think about this whole issue.

Pertama, tidak menerima sebuah tawaran kerjasama atau kolaborasi adalah hak brand sepenuhnya. Tentu ada begitu banyak pertimbangan bagi brand sebelum memutuskan untuk bekerjasama dengan influencer, apalagi untuk global brand sebesar L’Oreal. Prioritas utama mereka tentu adalah bagaimana supaya campaign yang mereka jalankan bisa mencapai target yang diinginkan dengan hasil yang positif.

Jangankan dengan influencer yang terlihat memiliki masalah kulit, dengan influencer yang kulitnya baik-baik saja pun pasti prosesnya juga nggak gampang. Saya yakin, yang ditolak tawaran kerjasamanya pasti nggak hanya Kadeeja saja, tetapi juga banyak influencer lainnya dengan alasan yang pastinya berbeda-beda.

Nah, tapi apakah L’Oreal bisa menjawab Kadeeja dengan bahasa yang lebih considerate? Tentu saja bisa. Ada sedikit keangkuhan dari kalimat “L’Oreal can’t be involved with people with skin issues.“, yang membuat orang-orang dengan kulit bermasalah merasa dialienasi. Kata “can’t be involved” seperti mengacu pada sesuatu yang sangat buruk dan patut dihindari. Perlu diingat bahwa orang-orang ini punya passion yang sama, hobi yang sama, dan keinginan untuk sharing yang sama, tetapi seolah dijauhkan karena memiliki masalah kulit yang, bagi sebagian dari mereka, sangat sulit untuk dikontrol.

E-mail lengkapnya memang nggak ditunjukkan, tapi mungkin respon Kadeeja nggak akan sekeras ini andaikan jawaban dari L’Oreal lebih menekankan tentang bagaimana campaign yang mereka lakukan belum cocok dengan kerjasama yang ditawarkan Kadeeja atau misalnya profil sang influencer dinilai kurang bisa meraih engagement dan target audience yang dituju.

Lihat juga: Dear Netizen, Stop Nyinyir Soal Jerawat

Sebagai orang yang bekerja di industri kecantikan dengan kulit yang sama sekali jauh dari sempurna, saya ngerti banget frustrasinya dan “gemes”-nya Kadeeja mendapat balasan tersebut. Saya juga bisa ngerti pertimbangan sebuah brand untuk berpikir dua kali sebelum mengiyakan tawaran kerjasama dengan influencer yang masalah kulitnya 100% berada di luar kuasa mereka. Tapi, apakah ruang untuk kreatif dan berekspresi lewat makeup hanya boleh untuk orang-orang berkulit mulus aja?

Dari lubuk hati yang paling dalam saya masih berharap suatu hari nanti brand-brand besar mau keluar dari comfort zone dan nggak menganggap orang yang kulitnya bermasalah sebagai sosok invisible. You wouldn’t know how big of an impact that would bring to us, since we are your consumers too. With this red, blotchy skin and all. 🙂

Punya opini soal ini? Silakan share di comments, ya!

UPDATE (7/3)

Tim L’Oreal Professionel menghubungi Female Daily dan meluruskan bahwa tidak ada peraturan internal yang melarang L’Oreal Professionel bekerja sama dengan individu yang memiliki kondisi kulit tertentu. Kerjasama yang dimaksud adalah pemotretan untuk produk pewarnaan rambut yang tujuannya menampilkan sosok seperti penata rambut atau lifestyle blogger dan komunikasi brand pada beauty influencer di atas dilakukan oleh pihak agensi yang menyampaikan pesan dengan cara yang kurang tepat.

L’Oréal Professionnel sendiri mendukung kerjasama dengan siapapun, baik wanita maupun pria, tanpa memandang jenis kulit, dan menghargai kecantikan dengan segala keragamannya.

Slow Down

Please wait a moment to post another comment