banner-detik

workout

Inside #FDHQ: Pengalaman Sebulan Rajin Olahraga Intens

seo-img-article

Supaya resolusi tahun baru nggak hanya jadi resolusi, tim FD rajin olahraga intens selama satu bulan terakhir. Simak cerita #pertemananambi berikut ini!

Setuju kan, kalau olahraga ramai-ramai bareng teman jadi lebih seru dan nggak cepet bosen? Sama seperti traveling, saya termasuk orang yang bisa enjoy olahraga kalau dilakukan beramai-ramai. Bukan berarti harus selalu ada temannya, tapi yang penting saya nggak sendirian. Selain jadi lebih semangat, energi yang ada di ruangan ketika kita olahraga ramai-ramai juga semakin memotivasi, apalagi kalau bareng teman-teman sepermainan.

Bulan Desember 2017 lalu, saya dan beberapa anak kantor memutuskan untuk menjadi anggota di sebuah mobile app yang bekerjasama dengan puluhan workout studio di Jakarta. Aplikasi ini memungkinkan kita untuk memilih kelas olahraga setiap harinya, sesuai lokasi dan jam yang pas dengan jadwal kita. Alhasil, dimulai dari awal bulan, saya dan teman-teman rutin olahraga intens setiap jam pulang kantor (dan juga pagi saat weekend), tiga sampai empat kali seminggu!

Baca juga: Diet Santai yang Bikin Saya Lebih Kurus dan Fit

Geng workout yang baru terbentuk ini kita beri nama #pertemananambi (ambisius-red) dan masing-masing personil punya latar belakang, pengalaman, serta target yang berbeda-beda. Kalau kamu juga punya resolusi untuk rajin olahraga di tahun 2018, coba simak interview singkat saya dengan beberapa personil #pertemananambi berikut ini!

49319b2d-4088-4a97-8565-1a444bd736c6Post Circuit Training session at Bodyfit Jakarta! Can you spot us?

Ami, Accounting Staff

Usia:

25

Intensitas olahraga sebelumnya:

“Jarang banget, bisa sebulan sekali.”

Alasan lebih rajin olahraga:

“Kesadaran akan pentingnya kesehatan, kesadaran akan bentuk tubuh yang nggak berbentuk.” LOL!

Kelas paling disuka: 

TRX, Strong by Zumba, Circuit Training, HIIT, Pound Fit.”

Kelas paling tidak disuka: 

“Yoga, zumba, atau kelas nari lainnya. Karena kurang suka nari jadi nggak suka ikut kelas nari, beberapa kali ikut kelas yoga, nggak keringetan sama sekali dan makin ngantuk. Terus, nggak tahu kenapa kayak nggak kena di otot.”

Perubahan yang sudah dirasakan: 

“Badan lebih segar, perubahan postur tubuh yang lebih kencang (baru di lengan dan paha)”

Target: 

“Yang jelas sih punya otot-otot gemes yang sekedar garis-garis aja gitu, nggak sampe kayak Ade Rai.”

Ochell, Editor

Usia:

27

Intensitas olahraga sebelumnya:

“Nggak pernah olahraga sama sekali.”

Alasan lebih rajin olahraga:
“Pingin lebih fit dan nurunin berat badan.”

Kelas paling disuka: 

“Muay Thai dan Circuit Boxing karena enak buat numpahin emosi, terus tambah semangat karena denger suara ‘gebukan’ pas padding-nya 😀 Terus Bootcamp HIIT karena bikin badan segar dan bener-bener pushing to the limit.”

Kelas paling tidak disuka:

“Pound Fit! Gue suka susah konsen sama gerakannya karena cepet banget gantinya. Jadi kadang gue kelamaan mikir, ini tuh geraknya kemana, ke kiri apa kanan, hahaha.”

Perubahan yang sudah dirasakan:

“Kalau berotot sih belum, tapi jadi lebih kuat. Terus juga jadi lebih happy aja, entah setiap olahraga selalu lebih semangat dan seger.”

Target:

“Nurunin berat badan tentunya, dan badan lebih toned!”

5991fc18-e7e2-4365-b420-e17263bed402Post Bootcamp HIIT!

Gyanda, Video Producer

Usia:

29 going on 30.

Intensitas olahraga sebelumnya:

“Maksimal seminggu dua kali.”

Alasan lebih rajin olahraga:

“Karena punya #pertemananambi bareng FD Babes++. Selain karena ada workout buddies yang menyenangkan, studio dan kelas yang diikutin juga seru-seru banget. Kebetulan aku anaknya bosenan, dulu sempet nge-gym tapi udahan karena bosen, sampai cium aroma loker aja mual, hahaha. Terus terakhir privat Muay Thai, seru sih tapi lama-lama bosen juga karena nggak ada temennya.”

Kelas paling disuka: 

“TRX & Muay Thai!”

Kelas paling tidak disuka: 

“Zumba. Hahaha. Basically aku lebih suka workout yang bikin otot pedes-pedes dari pada ngos-ngosan. Nah, menurutku di Zumba kurang kena ke otot.”

Perubahan yang sudah dirasakan: 

“Yang jelas endurance meningkat, postur saat workout udah jauh lebih baik, dan yang paling penting lebih happy! :D”

Target: 

“Target sih sampai badan kayak Jennifer Bachdim. Hahaha!”

Thatha, Senior Editor Mommies Daily

Usia:

31

Intensitas olahraga sebelumnya:

“Nggak pernah samsek :D”

Alasan lebih rajin olahraga: 

“#1. Alasan pertama, gue merasakan metabolisme tubuh udah nggak benar. Sebulan sekali pasti flu, batuk, dan sering migrain (terutama kalau kurang tidur). Selain itu, suka lelah tanpa sebab yang jelas aja gitu. Ditambah pas haid hari pertama, kliyengan banget. Padahal aktivitas sehari-hari, standar saja. Pergi dan pulang ngantor, atau ditambah liputan.

Akhirnya gue memutuskan mulai olahraga pertengahan tahun 2017. Diawali dengan yoga, yang low impact, karena khawatirnya kalau langsung high impact, badan gue ‘kaget’. Lalu lanjut Pound Fit, karena ajakan Mbak Fia, Managing Editor Mommies Daily. Tapi ini pun masih angot-angotan, kadang seminggu dua kali, kadang seminggu sekali, kadang balas dua minggu nggak olahraga. Terus baru lanjut lagi Desember 2017, deh.

#2. Alasan kedua, sebagai ibu, gue sadar banget bahwa sudah punya amanah, anak. Kalau gue nggak bisa jaga kesehatan, apa kabar masa depan anak gue, Jordy, yang masih tergantung sama gue dan suami 100%?. Mau ngarepin uang turun dari langit? Pastinya, kan gue dan suami yang harus kerja keras. Nah, kalau nggak sehat, jiwa raga, kami nggak mungkin bisa kasih kehidupan dan masa depan yang layak buat Jordy. Kalau bahasa orangtua mah: “Mau menemani anak, sampai mereka menikah.” Syukur-syukur sampai mereka punya anak 😀

#3. Alasan ketiga gue anggap bonus aja sih, Dar. Pengen balik ke berat badan ideal sebelum hamil, 58 – 60kg!”

Kelas paling disuka:

Yoga: Sebetulnya sudah lama jatuh cinta sama yoga. Gerakannya terlihat simple, tapi efeknya? Sama tuh, kayak Pound Fit. Keringat bercucuran. Yoga juga, melatih pernapasan, dan mengenali batas kemampuan kita. Efeknya, nggak cuma bugar raga, tapi juga jiwa.”

“Muay Thai: padahal gerakannya nggak intens, seperti Pound Fit, tapi keringat gue lebih ngucuuurrr. Ini kan tandanya lemak yang terbakar lebih banyak (mudah-mudahan benar ya:))”

“TRX: olahraga dengan bantuan alat semacam ini, baru banget buat gue. Asyik, jadi ada variasi. Tapi gue nggak suka sama gerakan plank-nya, mau pingsan! Hahaha.”

9788d2a2-a876-4440-95dc-d39209be6f3b

Morning Pound Fit class!

Kelas paling tidak disuka:

“Nggak ada yang nggak disuka, sih. Paling ya itu, gerakan tertentu saja. Seperti plank *__*”

Perubahan yang sudah dirasakan:

“Perubahan pertama, yang paling nggak gue sangka (karena awal olahraga, hal ini nggak gue sembuhkan dengan olahraga, melainkan mau ke dokter tulang). Sakit di sekitar tulang ekor gue hilang! Jadi setelah melahirkan, bagian tulang ekor sering sakit. Terutama kalau duduk terlalu lama, ngetik, atau dibonceng naik motor. Surprisingly, pas mulai lagi olahraga, gue sudah lupa, kapan ya, terakhir nyeri tulang ekor? Mudah-mudahan bisa hilang selamanya!”

Target:

“Jauh lebih sehat dari 2017. Kalau bisa jangan lagi pilek batuk. Terus jadi pemicu supaya bisa lebih jaga pola makan. ”

___

Lalu, bagaimana dengan saya sendiri? Kurang lebih jawabannya sama dengan yang lain, jadi lebih sadar harus olahraga karena memang olahraga itu adalah kewajiban, kitanya aja yang suka menunda-nunda 😀 Target saya pun nggak jauh-jauh dari lebih kuat, lengan dan paha kencang, plus bonus belahan di perut kalau memungkinkan, hahaha. Untuk kelas favorit, sejauh ini saya juga suka banget Bootcamp HIIT, Pound Fit, dan Strong By Zumba. Saya nyerah kalau harus ikut yoga, apalagi hot yoga yang ruangannya kayak sauna! Let’s just see if I can change my mind in the future 😀

From one workout newbie to another, saran saya cuma satu. Eksplorlah dunia olahraga ini seluas-luasnya! Coba berbagai macam olahraga dan cari mana yang kamu suka. Workout buddies yang menyenangkan juga bisa banget bikin mood olahraga jadi lebih enak, jadi kumpulkan teman-teman kamu yang juga baru mau olahraga. Kuatkan niat untuk bergerak dan nikmati prosesnya.

Nggak harus punya target dulu pun nggak apa-apa, yang penting kita udah nggak melihat olahraga sebagai suatu hal yang menakutkan dan jadi beban lagi. Kalau sudah nemu olahraga yang cocok, percaya deh, pasti minggu depannya kamu akan nungguin kapan kelas berikutnya 🙂

Slow Down

Please wait a moment to post another comment