banner-detik

body love

Curhat Wiendy Nathalia Model Plus Size Indonesia

seo-img-article

Menurut model plus size Indonesia, Wiendy Nathalia, cewek gemuk jangan stuck di baju hitam!

Sepengamatan saya, plus size modeling di Indonesia masih belum mendapat tempat seperti di luar negeri, di mana bisa ada show khusus untuk plus size brand saat fashion week. Punya pengalaman kerja di majalah remaja yang menjunjung real girl beauty pun, maaf banget nih, nilainya masih “bias” karena halaman fashion spread-nya pun masih memakai model-model Eropa yang kurus-kurus. Padahal, bukannya remaja di kehidupan nyata kebanyakan badannya sekel dan bugar?

Kembali ke soal plus size model, saya pingin banget suatu hari model bertubuh besar nggak dianggap sesuatu yang “spesial”, that they are as worthy and deserving, seperti layaknya model “normal”. Saya pun ngobrol dengan model plus size Indonesia, Wiendy Nathalia, untuk memahami industri plus size model di Indonesia dari kaca mata sang model sendiri.

model-plus-size-wiendy-nathalia-2

Gimana awalnya memulai karir sebagai plus size model?

“Aku pertama kali bergabung dan akhirnya tau tentang dunia plus size itu sekitar tiga tahun yang lalu, salah satu teman merekomendasikan ikut sekolah modeling khusus plus size, BIG BEAUTY MODELING SCHOOL. Awalnya cuma mau ikut untuk mengisi waktu luang, eh ternyata malah dapet job perdana saat masih menjalankan sekolahnya. Spesso for Plus Size, Saiznya dan POFELEVE adalah beberapa brand plus size yang pernah bekerjasama dengan saya.”

Gimana menurut kamu soal industri plus size model di sini dibandingkan di luar negeri?

“Industri plus size masih menjadi sebuah pro dan kontra, sehingga modelnya memiliki pekerjaan extra untuk mem-branding dirinya. Indonesia masih dalam tahap pengenalan awal untuk industri ini ya, dibuktikan dengan mulai tersedianya brand-brand untuk perempuan seperti saya. Secara bayaran pun kami seringkali dianggap amatir atau bukanlah model yang sebenarnya, sehingga profesi sebagai plus size model masih belum mumpuni untuk dijadikan pekerjaan utama.”

Nah, karena itu, ada nggak sih terlintas di kepala kamu untuk bertubuh kurus?

“Saya mencintai tubuh saya dengan ukuran apapun. Keinginan khusus untuk menjadi langsing sih nggak ada, tetapi saya ingin mengubah cara hidup saya menjadi lebih sehat. Apabila itu membuat saya langsing, ya itu bonus. Tapi sampai sekarang belum ada hasil ke arah langsing sih…hehehe.”

model-plus-size-wiendy-nathalia-1

Any dressing tips yang bisa kamu share untuk FD-ers yang bertubuh besar?

“Pakailah baju yang membuat kamu nyaman. Rata-rata plus size memiliki keringat yang berlebih, jadi bahan dari pakaian kita bisa banget mempengaruhi kenyamanan. Jangan terpatok pada warna hitam. Mau pakai baju segelap apapun kalian tetap gendut sis, tapi mengenakan pakaian cerah yang potongannya sesuai dengan bentuk tubuh kamu akan menambah kesan fresh dan lucu. Size pun penting, jangan menggunakan pakaian yang terlalu ketat karena selain tidak nyaman, juga kurang cantik dilihat.”

Jika banyak cewek kulit gelap masih susah cari foundation yang sesuai, apa struggle yang masih kamu hadapi saat ini untuk berpenampilan cantik?

“Untuk plus size, masalah nggak jauh-jauh dari baju. Karena banyak sekali brand plus size yang masih belum berani berkreasi dengan model bajunya. Sedangkan brand biasa tidak menyediakan baju dengan size besar. Pakaian dalam pun seringkali sulit didapatkan. Banyak plus size yang akhirnya harus membeli pakaian dalam secara online karena tidak tersedia di toko besar.”

Any message for fellow big sisters out there?

“Pesan saya adalah, body positivity tidak dimulai dari orang lain, tapi dari diri kita masing-masing. Jangan mengharapkan tatapan kagum jika kamu si empunya tubuh tidak menghargai tubuhnya sendiri.”

Word!

Slow Down

Please wait a moment to post another comment