ic-fd

Inspirasi dari Model Berhijab Halima Aden

modest
author

nadiladara・12 Jul 2017

detail-thumb

Di Indonesia, ada banyak banget sosok perempuan berhijab yang berprestasi di dunia fashion. Tapi gimana di Amerika Serikat, di mana hijab dan Islam secara general masih banyak dipandang sebelah mata?

Saat tampil di cover Allure bulan Juli ini, semua mata langsung tertuju pada Halima Aden, model berhijab berusia 19 tahun asal Minnesota. Lahir di kamp pengungsian di Kenya, Halima yang musim lalu tampil di New York Fashion Week untuk Yeezy Season 5 juga merupakan mantan finalis Miss USA, dimana ia merupakan finalis pertama yang menggunakan hijab dan burkini untuk swimsuit competition.

CyPLJCbVQAAqHS0Source

Foto-fotonya dari Miss Minnesota USA menjadi sorotan banyak orang, termasuk president dari IMG Models, salah satu modelling agency terbesar di dunia. Awal tahun 2017 kemarin, Halima (lagi-lagi) menjadi model berhijab pertama yang dikontrak oleh agency yang melahirkan Gigi Hadid dan Karlie Kloss ini.

Bicara soal image-nya sebagai model berhijab di industri fashion, Halima paham bahwa belum tentu semua orang bisa menyadari bahwa seorang perempuan bisa memakai hijab dan sukses berkarier sebagai model. Beda dengan Indonesia dimana tren hijab menjamur dimana-mana, Halima menemui begitu banyak tantangan, mulai dari identitasnya sebagai perempuan Muslim, atribut yang dikenakannya, dan bagaimana ia merepresentasikan “kesederhanaan” yang menjadi nilai Islam.

Baca juga: Ibu Berhijab Jadi Model Shampo Dove di Amerika

“Kadang masyarakat terlalu menekan perempuan muda untuk berpenampilan seperti A, B, atau C. Buat saya, hijab adalah cara saya menginterpretasikan Islam dan perlu diingat bahwa ada banyak sekali perempuan Muslim di luar sana yang nggak mengenakan hijab. That’s totally their choice. Perempuan yang berpakaian seksi bukan berarti boleh di-slut-shame dan perempuan yang berhijab bukan berarti terpaksa atau tertekan karena hijabnya.

Soal hijab dan profesi model yang selalu diidentikkan dengan dunia glamor, Halima menulis di akun Instagramnya:

I signed with the top modeling agency in the WORLD and still wore my hijab as my crown.

Don’t ever change yourself.. Change the game ❤️ ”

halima adenSource

Halima menambahkan, “Dengan memakai hijab, saya terbebas dari segala macam body shaming, entah itu dianggap terlalu kurus, terlalu gemuk, pinggul terlalu lebar dan lain-lain. Saya nggak perlu memikirkan itu semua.”

Pada Cosmopolitan, Halima menjelaskan bahwa misinya nggak hanya mematahkan stereotip bahwa hijab adalah opresi terhadap perempuan Muslim, tetapi juga sekaligus membuka mata dunia tentang agama Islam itu sendiri.

“Seandainya setiap orang Amerika punya satu orang teman Muslim, saya yakin mereka akan lebih bisa menghargai Islam. Semua prasangka negatif muncul dari ketidaktahuan, jadi saya ingin menjadi orang Muslim yang bisa mereka jadikan teman; that Muslim person people could look at.”

Baca juga: Beauty Stereotype Apa yang Ingin Kamu Ubah?

Munculnya Halima sebagai model berhijab juga menjadi sinyal bahwa sudah saatnya dunia fashion dan beauty bergerak dari stereotip-stereotip kecantikan lama yang nggak merepresentasikan seluruh perempuan. Halima berkata, ia ingin perempuan-perempuan muda melihat lebih banyak representasi yang beragam di industri yang selama sekian tahun hanya menonjolkan kecantikan ala Barat, rambut pirang, kulit putih, dan mata biru.

Melihat Halima, saya jadi teringat campaign sebuah e-commerce yang juga menyorot bagaimana beberapa perempuan berhijab di Indonesia berhasil menorehkan prestasi mereka masing-masing terlepas dari segala challenge yang dihadapi. Diangkatnya cerita-cerita seperti ini tentunya menginspirasi dan menyemangati perempuan, berhijab ataupun tidak berhijab, untuk berkontribusi pada masyarakat dengan caranya sendiri-sendiri.

Buat saya, keberanian Halima memberikan pesan yang sangat bagus untuk generasi ke depan. Semakin banyak perempuan yang berani mencoba banyak hal, semakin banyak pula orang yang akan menghargai perempuan. Langkah Halima untuk serius menjalani profesi yang dianggap nggak lazim bagi pengguna hijab adalah cara yang baik untuk merangkul masyarakat dan memperbaiki citra yang selama ini “rusak” hanya karena orang-orang tersebut nggak mau membuka diri. Halima menggunakan hijabnya sebagai kekuatan, bukan halangan, untuk menjadi apa yang dicita-citakan dan jadi contoh yang baik untuk banyak orang.

Check out this video where Halima met fellow Muslim girls and taught them how to model. You can’t help but to love her 🙂