ic-fd

Ketombe Parah Menahun? Bisa Jadi Psoriasis

hair care
author

shabrinasidharta・15 Jun 2017

detail-thumb

Sering punya ketombe parah sejak SD, ternyata saya memiliki penyakit autoimun genetik yaitu psoriasis.

Kalau dipikir-pikir, nggak ada bagian tubuh saya yang nggak bermasalah. Wajah pernah berjerawat, kerastosis pilaris suka muncul di kulit badan, dan kulit kepala saya memiliki psoriasis, LOL! Although I remained a happy camper, saya tahu banyak orang yang masih belum ngerti apa itu psoriasis.

psoriasisimage: Webmd

Psoriasis adalah salah satu penyakit autoimun yang biasanya muncul di bagian kulit tubuh dan kulit kepala, namun juga bisa muncul sendi dan juga bagian kuku. Autoimun sendiri adalah kondisi di saat sel kekebalan tubuh kita ‘berubah’ misinya. Bukannya melindungi sel tubuh, imun malah menyerang sel sehat yang ada dalam tubuh kita. Penyebabnya? No doctor can tell. 

Walaupun penyakit autoimun ini sudah sering ditemui dan sangat bermacam-macam jenisnya, para dokter hanya bisa menyimpulkan bahwa penyakit autoimun ini genetik, bisa muncul akibat salah minum obat atau suplemen, dan bisa muncul karena pengaruh lingkungan atau stres. Maka dari itu, penyakit yang disebabkan oleh autoimun ini belum memiliki obat penyembuh dan belum bisa disembuhkan secara total… Alias bakal ada terus seumur hidup, hanya bisa diminimalisir saja efeknya.

Sejarah saya dengan psoriasis dimulai sejak saya SD, sekitar umur 9 tahun. Kulit kepala saya mengalami penebalan yang tidak wajar, sehingga terlihat sangat berketombe. Flakes-nya juga cukup besar, bisa seukuran kuku kelingking orang dewasa. Akhirnya saya dibawa ke dokter dan didiagnosis kalau saya keramas bilasnya nggak bersih, jadi Mama disuruh ‘ngecek’ kalau saya habis mandi keramas, LOL. Berhubung nggak kunjung sembuh, akhirnya pindah dokter dan diberi sampo anti jamur. Hilang? Of course not. Akhirnya, rambut saya dipotong pendek dan baru terlihat kalau si ‘ketombe’ ini hanya muncul di sebagian kulit kepala saya, yaitu kulit kepala bagian belakang yang bersentuhan dengan tengkuk.

Akhirnya saya diberi salep antijamur. Beberapa bulan ditelateni lalu psoriasisnya hilang! I was so happy. Saya nggak pernah punya kulit kepala dengan ketombe raksasa lagi sampai saya berusia sekitar 15 tahun. Sayangnya, hal ini cuma ‘remisi’ dan salep antijamurnya nggak memberi efek apa-apa. Setiap ada momen hidup yang cukup bikin stress di hidup saya (ujian nasional, anyone?!) psoriasis saya kembali flare up dan nggak ada obat OTC yang bisa nyembuhin psoriasis saya. Nggak cuma itu, yang tadinya hanya muncul di tengkuk, psoriasis saya ‘menjalar’ hingga seluruh kulit kepala saya, daerah belakang telinga, dan bagian atas dahi saya.

Yang awalnya nggak gatal sama sekali, jadi terasa perih kalau terkena air. Yang tadinya hanya putih saja, jadi kemerahan dan disertai soreness. Rasanya kepala saya berat banget kalau psoriasis saya sedang flare up atau kumat. Perlu diketahui juga bahwa psoriasis yang saya derita ini levelnya paling ringan. Kalau yang parah banget, bisa sampai seluruh tubuh dan menyerang sendi, hingga sulit bergerak dan mengganggu kualitas hidup penderitanya.

Psoriasis 2Psoriasis kulit kepala saya yang sempat turun ke dahi. Insecure? Of course!

Yang punya psoriasis di kantor ternyata bukan cuma saya lho. Kak Sisi, Community Relations Female Daily juga punya psoriasis di kulit kepala dan di daerah punggung. Kim Kardashian-West juga punya psoriasis, tapi munculnya di badan dan kaki. Di seluruh dunia, diperkirakan sekitar 125 juta orang menderita psoriasis, dari yang ringan sampai yang parah.

Kebetulan, beberapa hari yang lalu saya mengikuti acara Press Release Avene Indonesia yang merawat istri komedian Caesar, Indadari Mindrayanti sampai ke Avene Hydrotherapy Centre di Perancis untuk membantu meredakan psoriasis yang ia derita. Untuk kasus Indadari, ia telah mengidap psoriasis selama delapan tahun dan kondisi paling parahnya saat hamil, hampir sekujur tubuhnya terkena psoriasis. Di ‘Desa Avene’ tersebut, Indadari di-treatment secara intensif selama tiga minggu berturut-turut dan kulitnya berhasil membaik! Sepulang dari Perancis, Indadari merawat psoriasisnya di Indonesia dengan beberapa produk Avene, yaitu dikompres dengan Avene Eau Thermale Spring Water Spray, lalu diaplikasikan krim Xeracalm AD, dan Cicalfate. Intinya, psoriasis perlu dirawat dengan produk yang hydrating dan moisturizing. 

Sempat ngobrol sama Mbak Inda, ia memberi pesan yang cukup empowering untuk saya dan berlaku untuk semua penderita psoriasis di luar sana: “Jangan sekalipun kamu menolak psoriasis, karena semakin kamu tolak, semakin kamu stress, psoriasis kamu malah makin ‘memeluk’ erat kamu dan tambah parah. Sabar dan rawat saja pakai produk. Karena memang nggak bisa disembuhkan total, sabar saja dan jaga stress kamu supaya psoriasisnya nggak makin parah.”