Punya kulit berminyak yang acne-prone bukan berarti kita boleh skip pakai pelembap setiap hari. Kalau kamu merasa pakai pelembap bikin kulit tambah berminyak dan lengket, artinya pelembap yang kamu pakai nggak cocok.
Saat kamu punya masalah dengan jerawat, seringkali solusi yang dicari adalah bagaimana cara mengeringkan jerawat tersebut secepatnya. Selain obat totol jerawat, mungkin kamu juga memakai toner BHA yang sifatnya mengontrol minyak, lalu menggunakan face wash khusus kulit berjerawat yang kadang banyak kandungan alkoholnya. Alhasil, kulit kamu jadi kering menuju dehidrasi, hanya karena kamu terlalu fokus untuk “menguras” minyak penyebab jerawat. Padahal, cara seperti ini juga bisa backfire ke kulit kamu, lho.
Pada dasarnya, minyak memang breeding ground yang sangat pas untuk bakteri berkembang. Karena itu, nggak heran kalau mayoritas produk acne treament fokus ke oil control dan mencoba membersihkan pori-pori tersumbat dari minyak dan kotoran seefektif mungkin. Meskipun kulit berjerawat memang perlu mengontrol minyak, tetapi kulit juga tetap butuh pelembap untuk menahan kadar air sekaligus membangun “lapisan” untuk menjaga kulit dari dampak buruk external agressors (polusi, bakteri, sinar UV). External agressors ini juga punya andil yang sama dalam membentuk jerawat.
Baca juga: 4 Mitos Tentang Kulit Berminyak
Ketika kamu terlalu fokus mengurangi minyak dan lupa memakai produk pelembap, kulit kamu bisa tambah dehidrasi dan menghasilkan minyak yang berlebih lagi. Minyak berlebih ini adalah “usaha” kulit untuk menyeimbangkan kelembapan kulit yang hilang. Nggak selesai-selesai kan, masalahnya?
Kalau kamu sudah paham kenapa kulit berjerawat tetap butuh pelembap, sekarang tinggal cari produk yang cocok dan gunakan secara rutin. Berikut tips dari saya soal pelembap untuk kulit berjerawat:
Sebisa mungkin hindari pelembap yang ada kandungan alkohol karena bisa membuat kulit kering. Kalaupun ada, seenggaknya alkoholnya nggak ada di list ingredients atas. Agak tricky memang, karena produk skincare untuk kulit berminyak dan berjerawat banyak banget yang mengandung alkohol. Di sisi lain, alkohol membantu produk menyerap lebih cepat dan nggak meninggalkan rasa lengket, karena itu alkohol banyak digunakan di produk untuk kulit berminyak. Dari pengalaman saya, pelembap non-alkohol efek melembapkannya lebih terasa dan dry patches akibat produk jerawat pun jadi jauh berkurang. Percaya atau enggak, minyak di kulit pun juga jadi lebih terkontrol.
Pilih Water-Based, Light Moisturizer
Seperti yang saya sebut di atas tadi, pelembap yang nggak cocok di kulit berminyak mungkin adalah pelembap yang oil-based sehingga terasa sangat “berat” di kulit. Kadang, pelembap dengan vitamin E juga agak terasa greasy di kulit karena vitamin E memiliki tingkat kelembapan yang sangat tinggi. Again, it might be too rich for oily skin. Pilih pelembap yang water-based, bertekstur ringan, dan minim alkohol. Cara pemakaiannya juga jangan dioles saja di kulit tapi ditekan perlahan dengan telapak tangan supaya produknya terserap dengan baik di kulit. Kalau kamu masih belum menemukan pelembap yang cocok, menumpuk beberapa hydrating toner juga bisa dicoba.
Semprot Face Mist Sebelum Pelembap
Kulit masih terasa kurang lembap tapi ragu mau menambahkan produk lain? Just remember that face mist is oily skin’s best friend. Setelah cuci muka, semprotkan face mist yang mengandung zinc, rose water, aloe vera, atau kandungan lain yang memiliki fungsi melembapkan. Pemakaian face mist memang harus diikuti dengan pelembap untuk “mengunci” hidrasi tambahan yang sudah diberikan face mist tersebut.
Ahli estetika selebriti ternama Renee Rouleau juga berpendapat bahwa asal semprot face mist saja nggak akan menambah hidrasi secara efektif, karena partikel airnya gampang menguap. Karena itu, setelahnya tetap harus dilapisi pelembap lagi yang teksturnya lebih padat dari air supaya kulit bisa menahan kadar airnya. Nggak usah takut greasy karena face mist tentunya nggak menambahkan residu apa-apa di wajah!
Baca juga: Top Face Mist di FD Beauty Review