banner-detik

made in indonesia

#FDInsight: Makeup Lokal Indie Belum Kalahkan Pemain Lama

seo-img-article

Walaupun banyak brand indie lokal baru, tapi produk makeup lokal keluaran brand senior ternyata masih jadi favorit konsumen. 

Jika kita melihat industri kosmetik lokal saat ini, semakin banyak saja merek lokal yang bermunculan satu per satu. Mulai dari produk makeup, skincare, ataupun body care, merek-merek lokal saling berlomba menciptakan produk yang dapat dinikmati oleh para pencinta beauty. Meningkatnya minat konsumen pada dunia beauty telah mendorong pertumbuhan bisnis produk kecantikan yang saat ini dianggap sebagai salah satu bisnis yang menjanjikan. Tidak heran jika kita melihat semakin banyak pendatang baru di industri kosmetik.

Bicara tentang produk kosmetik lokal, tentu yang paling utama teringat adalah produk lipstik. Diawali dengan booming-nya lipstik matte keluaran Purbasari 2015 lalu, merek-merek lain juga mulai mengeluarkan produk serupa. Sebut saja lipstik matte keluaran Makeover, Wardah, dan Sariayu yang kian banyak merilis koleksi lipstik matte. Dunia lipstik dibuat semakin ramai dengan hadirnya merek-merek indie seperti Rollover Reaction, BLP Beauty, ESQA Cosmetics, Cascara, dan masih banyak lagi.

Melihat tren yang terbentuk di Female Daily sendiri, saat ini konten-konten yang membahas produk lokal dijamin tinggi konversinya, terutama konten mengenai lipstik lokal. Video YouTube selalu tinggi jumlah penontonnya, artikel selalu masuk ke daftar artikel terpopuler. Dapat disimpulkan bahwa lipstik lokal, khususnya lipstik lokal keluaran merek pendatang baru, telah menjadi produk yang sedang marak diperbincangkan oleh para beauty enthusiast.

Bagaimana dengan jenis produk lainnya? Kali ini saya ingin membahas mengenai complexion products berdasarkan  data Female Daily Beauty Review.

FD Insight - Top Local Products

Ternyata, complexion products keluaran merek lokal belum banyak yang dapat dikategorikan sebagai produk populer. Untuk bedak tabur, tiga produk yang menjadi favorit adalah bedak dari Marcks, Make Over, dan Sariayu. Saat ini Make Over memang menjadi salah satu merek lokal yang perlu diperhitungkan, walaupun kiprahnya di industri kosmetik masih tergolong baru dibandigkan Marcks dan Sariayu. Seperti yang kita ketahui, bedak Markcs dan Sariayu adalah produk yang dirilis lebih dari 15 tahun yang lalu. Image dari produk-produk ini erat sekali dengan istilah ‘jadul’. Namun mengapa masih menjadi favorit, sejajar dengan bedak keluaran Make Over yang memiliki image profesional dan modern?

Saat saya melihat review pengguna bedak Marcks dan Sariayu di Female Daily Beauty Review, hampir seluruhnya memberikan opini yang positif. Beberapa alasannya cukup seragam: cocok untuk segala jenis kulit, ringan digunakan, dan harganya murah. Opini negatifnya pun sama, kebanyakan pengguna mengomentari kemasan dari kedua produk ini yang dianggap agak sulit untuk dibuka-tutup.

Sama halnya dengan produk foundation yang terpilih menjadi tiga produk terfavorit. Predikat favorit lagi-lagi masih dipegang oleh merek-merek besar seperti Wardah, Make Over, dan Sariayu.

Mengapa masih sedikit merek-merek lokal yang ‘sukses’ dengang produk complexion-nya, khususnya foundation? Kita dapat mengkaji beberapa alasan. Pertama, kebanyakan foundation keluaran produk lokal tidak memiliki varian warna sebanyak foundation keluaran merek luar. Hal ini perlu dipertanyakan, mengingat perempuan Indonesia memiliki warna kulit yang sangat beragam. Mulai dari terang, kuning langsat, hingga sawo matang. Menurut saya, Make Over telah berhasil menciptakan solusi untuk masalah tersebut dengan menghandirkan pilihan warna foundation yang cukup beragam. Hal tersebut dapat menjawab kesuksesan produk foundation keluaran Make Over. Kedua, mungkin produk foundation keluaran merek lokal yang sudah beredar saat ini tidak dianggap setara kualitasnya dengan produk keluaran merek luar yang difavoritkan.

Kuncinya, konsumen akan membeli produk yang dianggap paling baik kualitasnya. Terlepas dari apakah produk tersebut berasal dari merek luar atau lokal.

In conclusion, melihat saat ini produk complexion keluaran merek lokal masih tergolong sedikit yang dianggap bagus, besar sekali peluangnya bagi para merek lokal untuk sukses jika dapat menciptakan produk bedak atau foundation dengan kualitas yang lebih baik dari produk keluaran merek luar. Membuat complexion product mungkin akan jauh lebih tricky daripada membuat produk lipstik. But, since there’s a large opportunity here, why not to try? 

Slow Down

Please wait a moment to post another comment