skincare
20 Jan 2017
The Ordinary Niacinamide 10% + Zinc 10% Review
Kemarin Ochell sempat menulis artikel tentang bagaimana brand The Ordinary diprediksi akan nge-hits di tahun 2017 ini. Nah kebetulan, tiga bulan yang lalu saya ikut PO dan berhasil mendapatkan salah satu produknya.
Sejarah singkat tentang The Ordinary sudah pernah diangkat oleh Deszell waktu brand skincare ini pertama kali diluncurkan oleh parent company-nya, Deciem. Deciem yang juga membawahi banyak brand skincare lainnya sudah bukan pemain baru di beauty industry, tapi yang membuat orang sangat penasaran dengan The Ordinary adalah harganya yang sangat murah dibandingkan brand-brand lain dengan produk serupa. Coba aja kamu cari, ada nggak serum sekarang yang harganya dibawah $10? Hampir nggak ada!
Selain masalah harga, The Ordinary juga punya konsep yang sederhana namun sangat straightforward. Nggak ada tuh, embel-embel atau janji manis seperti yang biasa ditemukan pada produk skincare pada umumnya. Kalau kamu sudah pernah main-main ke situs resminya, kamu nggak akan menemukan kalimat seperti “Will brighten skin in 6 weeks” atau “Skin looks younger and radiant“. Penjelasannya produknya fokus pada bahan yang terkandung di dalamnya dan apa manfaatnya untuk kulit, bukan “jaminan” bahwa kulit akan seperti apa setelah memakainya.
Ini merupakan bentuk edukasi yang bagus banget menurut saya, karena customer nggak jadi terbuai dengan angan-angan “Oh, pake produk ini kulit gue jadi halus” without even bothering to look at the ingredients. Customer jadi bisa tahu, “Oh, kalo retinol itu efeknya A ya di kulit, sementara L-ascorbic acid (vitamin C) itu efeknya B, niacinamide efeknya C” dan seterusnya. Sama kayak yang dibilang pasangan cagub nomor 2, rakyat memang harus diberi edukasi 😀 Hehehe.
Nah, sebagai rakyat biasa, saya pun awalnya agak kaget melihat nama-nama produk The Ordinary. “Advanced Retinoid 2%”, “Ascorbyl Glucoside Solution 12%”, “Azelaic Acid Suspension 10%”, dan lain-lain. Ini saya lagi mau belanja skincare atau praktikum 😀 Tapi berbekal googling sana-sini dan menginspeksi kulit sendiri, saya memutuskan untuk membeli Niacinamide 10% + Zinc 10%.
Alasannya karena waktu itu saya merasa kulit lagi kurang-kurangnya nutrisi gara-gara terlalu fokus ke acne treatment. Sampai-sampai saya lupa kalau masih ada area kulit normal yang harus dirawat juga. Jadi, dengan memesan duo antioksidan niacinamide dan zinc ini, seenggaknya saya juga “ngasih makan” kulit, nggak cuma ditemplokin obat jerawat aja.
Diambil dari situs resmi The Ordinary:
“Niacinamide (Vitamin B3) is indicated to reduce the appearance of skin blemishes and congestion. A high 10% concentration of this vitamin is supported in the formula by zinc salt of pyrrolidone carboxylic acid to balance visible aspects of sebum activity.
Note: While Niacinamide and Zinc PCA reduce the look of blemishes and balance visible sebum activity, neither is a treatment for acne. For persistent acne-related conditions, we recommend the use of Benzoyl Peroxide and/or Retinoic Acid. We do not recommend the use of Salicylic Acid. This formulation can be used alongside acne treatments if desired for added visible skin benefits.”
Niacinamide adalah salah satu ingredient skincare paling populer di luar sana, baik dalam drugstore brand atau high-end brand. Selain memiliki fungsi anti-peradangan, niacinamide juga bisa membantu mencegah hiperpigmentasi, dan menahan air di lapisan kulit. Sedangkan zinc perannya adalah membantu mengontrol minyak dan mengurangi kemerahan.
Saat pertama kali dibuka, serum ini teksturnya seperti gel bening yang agak lengket, tapi setelah diratakan ke seluruh wajah ternyata cukup cepat menyerap. Biasanya saya pakai ini di pagi hari, sebelum pelembap dan sunscreen. Efek jangka pendeknya langsung terasa, kulit jadi lebih moist, kenyal, tapi nggak greasy sama sekali. Saya yang awalnya was-was karena ngeliat teksturnya yang lengket ternyata lega karena serum ini nggak membuat pori-pori tersumbat atau bikin breakout!
Setelah kurang lebih tiga bulan pemakaian, efek yang paling saya rasakan adalah kulit jadi lebih halus dan rata warnanya. Minyak di kulit pun lebih terkontrol, kalau biasanya di siang hari muka saya udah cling-cling banget, setelah rutin pakai serum ini minyaknya cuma terlihat jelas kalau pakai face paper aja. Tentu saya nggak berekspektasi kulit akan matte sepanjang hari karena sepertinya nggak mungkin, tapi in terms of membatasi tampilan muka yang shiny, I think this product does the job.
Dalam hal mencegah hyperpigmentation atau PIH, menurut saya masih so-so sih. Untuk beberapa jerawat yang nggak terlalu radang, bekasnya bisa hilang tanpa jejak selama dua hari aja. Tapi untuk hormonal cystic acne yang lebih besar dan nangkring lebih lama di kulit, butuh waktu ekstra sampai benar-benar hilang total. Sesuai klaimnya, Niacinamide 10% + Zinc 10% memang bukan menghilangkan jerawat, tapi seenggaknya bisa mengusir bruntusan kecil-kecil yang biasanya ngikut setiap ada cystic acne saat PMS. It’s not revolutionary, but it helped.
Di luar semua itu, overall serum ini bisa membuat kulit tambah lembap dan complexion lebih cerah. Which is, buat yang kulitnya sering berjerawat mungkin agak susah diukur, tapi sebenarnya kelihatan kok di bagian kulit yang nggak bermasalah. Kerasa banget makeup jadi lebih gampang nempel dan kemerahan berkurang. Worth it banget untuk harga yang sangat miring! 🙂
Saya jadi tertarik untuk nyobain produk-produk lain dari The Ordinary. Buat kamu yang juga udah nyobain Niacinamide 10% + Zinc 10% atau produk The Ordinary lainnya, share dong, pengalaman kamu di bawah. Sukses nggak?