Saya termasuk orang yang jarang mengunjungi klinik kecantikan baik untuk treatment ataupun facial. Jadi otomatis ketika kulit saya terkena eksema, langkah pertama yang saya lakukan adalah self-prescribed treatment. Seperti yang saya bilang di artikel sebelumnya, eksema bukanlah hal asing di keluarga saya. Anak saya sering sekali terkena eksema dan dengan menggunakan beberapa produk dalam seminggu atau dua minggu biasanya kondisi tersebut hilang.
Tapi, saya lupa satu hal: anak kecil kondisi tubuhnya masih bagus jadi lebih cepat bounce back dari kondisi atau penyakit tertentu. Sedangkan saya? Yah, dengan segala macam faktor eksternal baik kesibukan pekerjaan dan makanan yang kurang diatur tidak bisa dengan cepatnya sembuh dari eksema.
Sebenarnya perlu tidak, sih, ke dokter jika kita mengalami eksema? Saya melihatnya sama seperti pertanyaan orang-orang yang mengalami kondisi jerawatan parah. Kalau jerawatnya masih satu atau dua dan tidak sering munculnya, saya rasa bisa diobati sendiri di rumah dengan produk-produk yang bisa dibeli dengan bebas. Tapi kalau sudah menjadi masalah berkepanjangan yang tidak kurun selesai dan munculnya sudah tidak sedikit lagi, nah, ini tandanya berarti kita perlu mengunjungi dokter.
Kalau dalam hal eksema, menurut artikel dari WebMD yang saya baca, jika ada salah satu tanda-tanda di bawah ini yang muncul, baiknya segera hubungi dokter.
Ternyata masalah kulit yang kita pikir kecil bisa berbuntut panjang, ya?
Kalau saya pribadi pada saat kemarin mengalami eksema, akhirnya memutuskan untuk mengunjungi dermatolog karena setelah seminggu saya pakaikan krim dan minyak macam-macam, gatal-gatalnya makin tidak terkendali serta tekstur kulit makin nggak karuan dan mengganggu. Saya akhirnya mengunjungi dokter di klinik Erha. Ingin tahu lebih lanjut mengenai kunjungan saya ini? Baca di artikel selanjutnya, ya.
Jadi, buat saya mudah saja, jika dirasa sudah mengganggu, kenapa tidak mengunjungi dokter?