The Body Shop sudah terkenal sebagai brand yang sangat peduli alam dan lingkungan. Di usianya yang mencapai angka 40 tahun, The Body Shop kembali mengingatkan kita akan pelestarian bumi lewat komitmen terbaru mereka: Enrich Not Exploit (It’s In Our Hands).
Komitmen Enrich Not Exploit didasari oleh prinsip Anita Roddick, sang pendiri The Body Shop yang ingin mendirikan bisnis kecantikan beretika. Enrich Not Exploit berisi satu pesan yang sangat sederhana namun besar artinya: “Memperkaya, bukan mengeksploitasi.”
Kampanye ini fokus pada tiga komponen utama yaitu Enrich Our People, Enrich Our Products, dan Enrich Our Planet. The Body Shop percaya bahwa untuk menjalankan komitmennya secara maksimal, tiga hal utama yang harus diprioritaskan adalah kualitas manusia, proses manufaktur produk, dan melestarikan kekayaan bumi yang menjadi sumber bahan alami mereka.
Untuk aspek Enrich Our People, The Body Shop menekankan pentingnya Community Fair Trade, program perdagangan adil dimana mereka bekerjasama dengan komunitas produsen kecil yang menjadi pemasok bahan-bahan dasar produk The Body Shop.
Program ini dibuat untuk mengurangi tingkat kemiskinan di berbagai daerah di dunia, sekaligus memberdayakan perempuan dan meningkatkan kesejahteraan petani-petani kecil. Saat ini, program Community Fair Trade The Body Shop sudah menjangkau 25.000 petani dan produsen di 21 negara berbeda.
Nah, itu di bagian belakang layarnya. Masih menjadi bagian dari Enrich Our People, hal lain yang membuat saya respek pada The Body Shop adalah gerakan “Activate Self-Esteem” mereka, dimana The Body Shop tidak me-retouch wajah model yang digunakan pada poster mereka maupun mengganti ukuran tubuhnya.
Seperti yang diceritakan Gyanda di artikel The Body Shop Beauty Trip ke Singapura, model yang dipilih sebagai talent pun tidak boleh yang memiliki sejarah operasi plastik untuk alasan kecantikan. It’s all about embracing yourself, bisa dilihat juga dari model The Body Shop yang terdiri dari warna kulit berbeda-beda.
Untuk produk-produk The Body Shop sendiri, saya yakin member FD sudah familiar dengan berbagai macam rangkaiannya. Beberapa produk unggulan mereka seperti Tea Tree Oil, Vitamin C Microdermabrasion, juga Olive Body Butter menjadi produk pilihan member kami di acara FD Best of Beauty Awards 2015 kemarin.
Sebelum mencapai tangan konsumen, The Body Shop menghitung terlebih dahulu kemampuan biodegradasi produk tersebut beserta proses pelarutannya untuk menghindari pencemaran air. Berkaitan dengan komitmen Enrich Our Products pun, The Body Shop selalu menuliskan dengan jelas bahan-bahan yang digunakan, baik yang bahan alami maupun yang tidak.
Untuk komitmen terakhir mereka, Enrich Our Planet, The Body Shop memastikan bahwa mereka akan mengurangi dampak lingkungan yang disebabkan oleh pembuatan produk-produk mereka. Salah satunya dengan program daur ulang Bring Back Our Bottle dimana pelanggan bisa menukarkan kemasan kosong The Body Shop mereka untuk ditukarkan poin di toko.
Saya sendiri sudah melihat proses daur ulang botol botol-botol kosong ini ketika mengunjungi tempat pembuangan sampah di Bantar Gebang bersama tim The Body Shop, pengalaman yang benar-benar membuat saya sadar banget bahwa diet plastik itu sudah wajib banget hukumnya. Dalam program ini, The Body Shop dibantu oleh dua komunitas sosial Waste4Change dan Komunitas NOL Sampah dari Surabaya.
So, what’s next for The Body Shop Indonesia? The Body Shop Indonesia akan menerapkan program Bio-Bridges di hutan Batang Toru, Sumatera Utara, pada bulan Juli 2016 nanti. Mengapa lokasi ini yang dipilih?
Menurut Rika Anggraini, GM Corporate Communication The Body Shop Indonesia, hutan Batang Toru merupakan ekosistem yang kaya akan keanekaragaman hayati. Salah satu upaya yang dijalankan pada program Bio-Bridges ini adalah pelestarian orangutan dan harimau Sumatera yang merupakan satwa langka.
Kamu juga bisa berpartisipasi dalam kampanye Enrich Not Exploit dengan membeli Limited Edition Almond Hand & Nail Cream seharga Rp 159.000,-. Dengan membeli hand cream ini, kamu sudah menyumbangkan Rp 30.000,- untuk habitat laut, pelestarian lingkungan, atau pemberdayaan manusia dan hewan.
Seperti yang dikatakan Suzy Hutomo, Executive Chairwoman The Body Shop Indonesia, The Body Shop didirikan oleh seorang aktivis yang menjadi pelopor bisnis berkelanjutan. Maka dari itu, nilai-nilai yang ditanamkan oleh Anita Roddick akan terus dianut dan diterapkan melalui program-program The Body Shop yang menjangkau berbagai sektor, baik dari segi sosial maupun lingkungan. Program-program dan pencapaian yang sudah dijalankan The Body Shop selama inilah yang membuat saya optimis bahwa Enrich Not Exploit tidak hanya jadi sekadar jargon, tetapi sebuah misi yang akan menginspirasi banyak orang dalam melestarikan bumi. Remember, it’s all in our hands. 🙂
