banner-detik

runway report

Trend Gaun Pengantin 2016 dari Desainer Indonesia

seo-img-article

Bazaar Bridal Week 2016 yang berlangsung pada akhir Februari 2016 ini merangkum trend gaun pengantin dari desainer Indonesia yang sangat layak menjadi referensi tahun 2016.

IMG_1628 (Medium)

Koleksi dari Imelda Kartini yang menjadi panutup rangkaian acara Bazaar Bridal Week

Bazaar Bridal Week 2016 yang merupakan salah satu event pernikahan terbesar di Indonesia pada akhir Februari lalu tidak hanya menyelenggarakan pameran vendor-vendor pernikahan, tetapi juga peragaan busana dari desainer terkemuka Indonesia. Mereka adalah Sebastian Gunawan, Mety Choa, Yenty Tan, Auguste Soesastro, Imelda Kartini, Albert Yanuar dan Yosafat Dwi Kurniawan. Beberapa nama tersebut adalah desainer muda yang belum terlalu lama menekuni desain gaun pengantin, tetapi telah mampu memberikan suguhan dan kontribusi signifikan pada tren busana pengantin di Indonesia.
Sebastian Gunawan
Sebastian menghadirkan dua lininya, yaitu SebastianRed dan SebastianSposa. Gaun pengantin dengan siluet A line dan ball gown menjadi tampilan utama yang ditonjolkan pada lini ini. Ada juga gaun pengantin yang menarik perhatian dengan petticoat menyerupai cone sangat lebar sehingga tampak depan seperti segitiga.
Sedangkan SebastianRed menawarkan gaun-gaun cocktail cantik yang bisa dipakai untuk menghadiri pesta pernikahan. Keindahan taman Istana Versailles yang penuh bunga menjadi tema bernuansa megah. Ekspresi tersebut diwujudkan ke dalam gaun bermacam rupa untuk musim Spring/Summer 2016. Visual tanaman hijau merambat, bunga peonywallflower, sweet william, dan daffodil menjadi aksen dan detail hiasan utama pada gaun-gaun cantik ini.
seba5aseba6 seba7
Albert Yanuar & Yosafat Dwi Kurniawan
Albert Yanuar dan Yosafat kali ini berada dalam satu panggung, meski karakter desain keduanya seringkali bertolak belakang. Albert Yanuar yang sudah membangun labelnya selama 10 tahun, semakin mengukuhkan diri dengan rancangan gaun-gaun pengantin dengan struktur yang berkarakter bold dan berani. Selain dua busana putih yang tampak disini, Albert juga memamerkan koleksi gaun-gaun mewah dengan detail print yang menjadi karakternya.
Sedangkan Yosafat dengan personalitas yang lebih sederhana tampak dalam garis rancangan yang modest, dengan gaun feminin bersiluet mermaid.
yosafat3

Yosafat Dwi Kurniawan

Imelda Kartini
Sangat beralasan jika Imelda Kartini menjadi penutup rangkaian Bridal Week ini karena rancangannya yang sangat luar biasa dan mengungkap siluet-siluet baru yang sebelumnya jarang dieksplorasi. Menempatkan ornamen dekoratif secara menyeluruh di atas
permukaan rancangan menjadi kekuatan terbesar Imelda Kartini, serta memperlihatkan garis desain yang sangat feminin.
Kelembutan pada Era Victoria amat terasa pada gaun panjang menggembung, crinoline, atau busana yang memeluk tubuh di bagian atas dan mengembang di bawah.

Pada persembahan kali ini Imelda menawarkan hal baru dalam pembubuhan detail pada karya koleksinya. Dia mengadopsi lukisan pada periode Ratu Victoria yang didesain ulang dan dicetak hingga mencapai ukuran sesuai dengan penempatan gambar di atas busana. Hasil cetak digunting mengikuti bentuk dan dibordir sekelilingnya, lalu diaplikasikan di permukaan busana hingga menimbulkan efek tiga dimensi.

Tiap busana yang dipresentasikan memiliki ciri khas, tanpa kehilangan kesan klasik. Melalui peragaan ini Imelda mencoba menerapkan media baru dari bahan yang biasa digunakan, yaitu bahan kaku untuk memberi efek berbeda namun tetap penuh detail. Dengan cermat Imelda memilih bahan kaku yang transparan dan crispy untuk mendapatkan garis yang tegas pada busana yang halus. Berkesan berat namun ringan ketika dikenakan.
IMG_1736 (Medium) IMG_1783 (Medium) IMG_1786 (Medium)
 (foto Imelda Kartini oleh Robin for Tim Muara Bagdja)

Slow Down

Please wait a moment to post another comment