Saat mendengar kata “bedah plastik”, banyak di antara kita yang apriori dan cenderung memandang dengan kacamata negatif. Menganggap bedah plastik sebagai prosedur yang menyakitkan dan “mengubah” bagian tubuh. Kecenderungan ini membuat kita tutup mata untuk mengetahui lebih dalam bedah plastik. Nah, sebenarnya apa dan bagaimana sih perkembangan bedah plastik saat ini?
Banyak dari kita ternyata juga ingin mengetahui lebih jauh dan bertanya lebih banyak, tentang seluk-beluk bedah plastik, terutama bedah kecantikan (aesthetic/cosmetic surgery). Di forum female daily topik ini pun selalu mengundang keingintahuan, juga banyak member yang memberikan sharing seputar pengalaman dan pengetahuannya. Salah satu dokter yang menjadi favorit dan sering direkomendasikan adalah Dr. Danu Mahandaru, dokter spesialis bedah plastik yang memimpin dan berpraktik di The Clinic Aesthetic and Plastic Surgery Center.
The Clinic sendiri adalah klinik estetika berpengalaman yang memberikan pelayanan komprehensif untuk menangani semua masalah yang berhubungan dengan penampilan. The Clinic telah memiliki cabang di seluruh Indonesia yang terdapat di Solo, Yogyakarta, Lampung, Medan, Banjarbaru, dan cabang lainnya akan segera menyusul.
Masih awam tentang bedah plastik tetapi ingin mengetahui lebih jauh? Simak yuk perbincangan kami dengan Dr. Danu di salah satu cabang utama The Clinic di Jalan Abdul Madjid Raya, Cipete Jakarta Selatan.
Bedah plastik dan bedah estetika, apakah sama?
Dr. Danu: “Sebenarnya sama saja karena ini merupakan satu disiplin ilmu yang sama, karena bertujuan untuk ‘improving patient’s body’, dan dua istilah ini seringkali digunakan untuk maksud yang sama. Tetapi bedah estetika – atau disebut juga cosmetic surgery – mempunyai fokus yang spesifik, yaitu memperindah penampilan, mempercantik wajah.
Ada 2 tipe bedah plastik, kosmetik dan rekonstruksi. Bedah plastik untuk kosmetik dilaksanakan untuk pembentukan struktur normal wajah dan tubuh yang berguna untuk meningkatkan penampilan diri dan kepercayaan diri. Di sisi lain, bedah rekonstruksi adalah untuk situasi tidak normal yang disebabkan oleh penyakit, kecelakaan, trauma, infeksi, maupun sebab lain. Tindakan ini dijalankan untuk meningkatkan fungsi dan untuk memperbaiki bentuk wajah / tubuh hingga mendekati bentuk normal.”
Jadi, dokter bedah plastik bisa sekaligus menjadi dokter kecantikan?
Dr. Danu: “Sebelumnya, perlu dibedakan antara dokter bedah plastik – plastic surgeon – dan dokter kecantikan -dermatologist. Tentu saja seorang dermatologis tidak boleh melakukan prosedur bedah atau operasi, yang hanya bisa dilakukan oleh dokter bedah plastik. Di sebuah klinik, treatment-nya pun harus dibedakan, antara bedah plastik dan perawatan estetika. Seorang dermatologis bisa melakukan tindakan kecantikan non bedah, seperti injeksi filler, botox dan face lift.
Di The Clinic, kita memiliki dokter bedah plastik dan dokter kecantikan, sehingga prosedur perawatan terhadap klien pun selalu disesuaikan dengan kebutuhan, entah bisa dilakukan prosedur estetis saja, atau gabungan antara bedah dan estetis, atau bedah plastik saja. Disesuaikan dengan kebutuhan dan patient’s best interest.”
Kenali di sini seluk-beluk bedah plastik>>