Banyak di antara kita, para perempuan merasa bermasalah dengan berat badan. Sehingga memutuskan ingin berdiet. Kini, diet mayo sedang ramai dibicarakan. Simak pengalaman menjalani diet mayo.
Hype diet mayo ikut menerpa di kantor Female Daily. Saya pribadi jadi tertarik dengan diet mayo setelah mengobrol dengan Vita Siregar, founder dari Blekros Diet. Di kantor, Nopai sudah duluan menjalani program diet 13 hari ini dengan sukses. Makin penasaran, dong, saya jadinya. Sampai akhirnya saya coba juga diet mayo yang sedang ramai diperbincangkan di media sosial ini.
Untuk badan, saya sadar berat badan saya belum mencapai angka ideal. Tapi, saya juga sadar kalau berat badan saya bukan tergolong di kategori obesitas. Jadi masih bisa dibawa santai. Kalau turun, ya syukur, nggak turun, ya sudah. Toh, dengan bentuk yang sekarang pun saya sudah happy.
Diet mayo menjadi lebih menarik karena berat badan bisa turun sekitar 3-7 kg dalam waktu 13 hari saja. Wajar jika banyak yang penasaran untuk mencoba, bukan?
Pantangan yang harus dijalani adalah nggak boleh ada asupan garam sama sekali yang masuk ke dalam tubuh. Minum air dingin pun harus direm dulu (baca: hanya boleh minum air biasa dan kopi tubruk), dan nggak boleh makan nasi. Ini, nih, yang sulit bagi perut kita, orang Indonesia, ada istilah “kalau belum makan nasi belum makan” yang perlu dirombak dan diubah dari mindset.
Mau coba diet mayo, bagaimana caranya? Kalau suka masak, bisa lihat artikel di Mommies Daily dan thread diet mayo di forum yang lengkap dengan resepnya. Kalau nggak suka masak seperti saya, satu-satunya pilihan untuk coba diet mayo ini, ya ikut katering diet yang pilihannya cukup banyak di Jakarta.
Apa saja sih menu Diet Mayo? Lanjutkan di sini >>