style
19 Dec 2014
Tren Terbaru: Bergaya dengan Stola NES
Rasanya hati bisa berbangga, kain tradisional Indonesia saat ini sudah menjadi bagian dari gaya berpakaian kita dan dicintai oleh masyarakatnya sendiri. Kain tidak lagi identik generasi tertentu yang sudah senior, tetapi sudah ‘dimiliki’ pula oleh generasi muda.
Saat ini, sangat mudah menemukan kain Indonesia, kita bisa melihatnya di mana-mana. Sehelai kain ini biasanya dijadikan pelengkap busana (dengan cara dililit dan sebagainya), dan bisa juga dijahit menjadi potongan busana siap pakai. Tetapi, lain halnya dengan scarf, selendang, atau stola. Kita masih belum terlalu akrab dengan fashion item ini. Salah satunya karena masih kerap ada kerancuan makna di antara semua istilah yang mengacu pada sehelai kain ‘pelengkap’ ini. Apakah selendang, scarf, syal, veil, atau stola.
Sebenarnya simpel saja, jika kain/sarung adalah komponen utama dalam busana, maka stola atau selendang adalah pelengkapnya. Selain itu, stola atau selendang pasti berukuran lebih kecil dari kain. Soal penggunaannya, stola juga bisa dikreasikan sebagai bawahan, atau atasan. Well, bebas-bebas saja dan tidak ada batasan di antaranya.
Minggu lalu, hadir sebuah label yang khusus memproduksi stola atau selendang. NES by Helen Dewi Kirana, namanya. Label ini menghadirkan rangkaian koleksi stola batik yang kaya akan warna, tekstur, dan corak. Setiap desain dalam stola NES dikerjakan dengan eksekusi yang halus, rapi, dan sangat detail, mencerminkan passion dan kekuatan wanita dan alam.




