banner-detik

beauty school

Tried & Tested: Sulwhasoo Concentrated Ginseng Oil

seo-img-article

Sejak beberapa tahun belakangan ini, face oil memang sudah masuk dalam jajaran ritual perawatan wajah saya. Karena untuk saya Trilogy Rosehip Oil Antioxidants sudah sangat memuaskan dengan harganya yang bisa dibilang terjangkau, agak susah untuk saya pindah ke lain hati. Akan tetapi keinginan untuk mencoba yang lain pasti ada, dong. Nah, karena memang saya sedang mencoba rangkaian concentrated ginseng dari Sulwhasooo, akhirnya saya memutuskan untuk mencoba produk ini.

new_-concentrated-ginseng-renewing-essential-oil-

Sulwhasoo Concentrated Ginseng Oil ini berfungsi untuk memperbaiki ketahanan kulit, membuat kulit tampak lebih bercahaya dan bersih, serta untuk membuat kulit yang terlihat letih kembali prima. Pretty general.

Untuk kandungannya sendiri, terdapat tiga oil yang menjadi star ingredients, di antaranya:

  • Limnanthes Alba (Meadowfoam) Seed Oil – mengandung 98 % long-chain fatty acids dan stabil, serta bisa bertahan pada kulit untuk merejuvenasi kulit dan juga menutrisinya.
  • Panax Ginseng Seed Oil – emolien.
  • Camellia Japonica Seed Oil – kaya akan oleic dan linoleic acids, antioksidan, vitamin A, B dan E, monounsaturated fats, dan plant collagen.

Dari packaging, produk ini dikemas dalam botol dengan pipet yang kokoh dan berat sehingga tidak mudah jatuh dan pecah. Bentuknya yang agak curvy dan berwarna coklat sedikit oranye terlihat cantik di vanity table saya. Sayangnya, vanity table saya berantakan. :p

Untuk wangi, tidak seperti kebanyakan natural oils, karena produk ini juga mengandung pewangi baunya agak ada sedikit segar jahe bercampur dengan aroma natural ginseng. Sejujurnya, saya sendiri agak kurang suka wangi ginseng, tapi campuran ini membuatnya agak sedikit warm dalam hal wanginya.

Teksturnya sendiri tidak kental dan cenderung lebih ringan apalagi kalau dibandingkan dengan Trilogy Rosehip Oil ataupun Josie Maran Argan Oil. Oleh karena itu, saya langsung memakainya pada kulit tanpa mencampurnya dengan Avene Thermal Spring Water – kebiasaan saya kalau memakai face oil produk dengan tekstur agak berat untuk membuat terasa ringan di wajah. Produk ini sendiri terasa seperti dry oil yang langsung menyerap di wajah tapi masih terlihat kilau dari minyaknya jika kita pakai.

Dalam pemakaiannya, saya biasanya menggunakannya sebagai pengganti krim malam – berarti saya pakai setelah emulsion dan tidka memakai krim malam lagi. Atau malah saya langsung memakainya setelah serum kalau saya sara kulit saya sedang tidak memerlukan kelembapan ekstra.

The verdict? Tidak seperti Sulwhasoo Concentrated Ginseng Cream yang tidak meninggalkan memori yang berarti untuk saya dan tidak mengesankan, produk ini sangat membekas untuk saya. Kulit saya terasa kenyal dan lembap – seperti kebanyakan face oil lainnya yang saya pakai. Tapi selain itu juga tidak terasa begitu oily walaupun saya tidak mencampurnya dengan facial spray apapun. Selain itu, kerutan halus di area dahi nampak mulai menghalus karena kulit terhidrasi dengan baik dan juga terlihat lebih segar di pagi hari. As for the clarity, saya tidak melihat efek berarti kalau tidak memakai serum untuk masalah ini.

Would I repurchase? Saya masih belum yakin, mengingat produk ini tidak murah! Rp. 1.390.000,- untuk 20 ml jadi membuat saya berpikir dua kali. Walaupun tekstur dan wanginya jauh lebih enak dari Trilogy Rosehip Oil Antixodant yang biasa saya pakai, hasil yang diberikan hanya beda tipis. It won just slightly over my favourite.

Slow Down

Please wait a moment to post another comment