style
26 Jan 2010
Jeans Tak Hanya Biru
Rasanya, hampir tak ada seorang pun yang tidak mengenal jeans atau denim pada masa sekarang ini. Setidaknya pasti akan ada celana, rok atau dress bahkan kemeja berbahan jeans yang dapat ditemukan di lemari pakaian kita, meskipun mungkin hanya sehelai saja.
Jeans yang awalnya menjadi baju pekerja tambang ini, mulai terkenal pada tahun 1950-an, ketika dipakai dalam film produksi Hollywood dan dipakai James Dean serta Marlon Brando, segera saja remaja langsung tergila-gila pada jeans. Belum lagi dari bidang musik, Elvis Presley turut mengenakan celana jeans.
Awal mula jeans di Amerika pada sekitar abad ke-19 digunakan untuk keperluan rumah tangga, kanvas dan tenda.
Adalah Levi Strauss seorang imigran Jerman yang ingin mengembangkan bisnis tenda kanvas milik kakaknya. Ketika ia baru saja membuka tokonya di California pada tahun 1853, seorang (calon) pelanggan yang masuk ke tokonya mengatakan, sayang sekali Strauss hanya menjual tenda, karena sebenarnya yang banyak dibutuhkan adalah celana untuk bekerja di tambang.
Kemudian, Strauss menjahit kain kanvasnya untuk dijadikan waist overall, meskipun celana buatannya laris, ia mendapatkan keluhan bahwa bahan celana yang terlalu kaku malah melukai pemakainya. Untuk memenuhi keinginan pelanggannya, Strauss kemudian mengimpor kain yang dikenal dengan sebutan Serge de Nimes. Kain tersebut terbuat dari katun putih pada jalur lusi (warp) dan benang katun yang telah dicelup dalam warna biru untuk pakan (weft). Kain Serge de Nimes inilah yang menjadi asal kata denim.
Sementara itu, asal kata jeans sendiri, diyakini berasal dari kata ‘Genoese´. Sebutan untuk pelaut Italia yang berasal dari wilayah Genoa, yang menggunakan baju dari kain biru fustian ketika berana di laut. Kain ini terbuat dari katun dan wol atau campuran linen.
Pada masa moderen, setelah ledakan di tahun 1950-an dan menjadi simbol pemberontakan, jeans makin menjadi pakaian wajib untuk hippies di tahun 1970-an. Paduan antara jeans dan kemeja bordir atau kemeja bermotif floral, menjadi hits pada saat itu.
Tahun 1980-an, jeans mulai dilirik oleh para desainer pada masa itu. Calvin Klein, Gloria Vanderbilt, dan Armani adalah beberapa desainer yang menampilkan jeans dengan warna-warna pastel dalam koleksinya. Ya, jeans tidak hanya biru pada masa itu. Tren mode yang berkembang juga berulang menampilkan jeans yang berwarna-warni sebagai barang yang wajib dimiliki.
Seiring berkembangnya teknologi dalam dunia tekstil, kain jeans/denim juga mengalami perkembangannya. Pada masa 1990-an, mulai dikenal yang namanya stretch jeans. Penggunaan benang Lycra pada pembuatan kain jeans/denim mulai diaplikasikan.
Adanya stretch jeans ini membuat pamor jeans semakin naik dan dicintai oleh penggemarnya, karena jeans makin nyaman dikenakan.