Thanks to Sephora Indonesia, saya mendapatkan kesempatan untuk ngulik makeup Lady Gaga di Golden Globe! Yes, kali ini saya berkesempatan ngobrol bersama Sarah Tanno, Global Atistry Ambassador Marc Jacobs!
We all know and love Lady Gaga’s makeup look di acara Golden Globes beberapa waktu lalu. Pastinya pada penasaran dong ya, dengan produk makeup apa saja sih yang digunakan oleh Lady Gaga kemarin. Good news for you guys, I have all the tea! Yes, saya mendapatkan kesempatan untuk e-interview MUA Lady Gaga, yaitu Sarah Tanno yang juga merangkap sebagai Global Atistry Ambassador untuk Marc Jacobs! Sudah penasaran mau tahu apa saja produknya dan apa aja yang diobrolin? Yuk, langsung simak interview-nya.
Would you mind sharing the details on Lady Gaga makeup look for the 2019 Golden Globes?
Saya ingin makeup yang digunakan oleh Lady Gaga satu warna dengan gaun Valentino yang dipakainya. Untuk mendapatkan warna periwinkle yang mirip dengan gaunnya, saya menggunakan Frivoluxe palette. Tahap selanjutnya, saya menggunakan blaquer Highliner gel crayon sebagai eyeliner. Supaya matanya lebih hidup, saya juga menambahkan See-quins in Flashlight, last but not least saya selalu menggunakan Velvet Noir mascara! Karena bagian makeup mata sudah cukup bold, maka untuk lipstick saya memilih warna nude. Produk yang saya gunakan adalah Moody Margot dan Sugar Sugar gloss.
#10yearschallenge sempat heboh banget kemarin, gimana kamu melihat perbedaan tren makeup dari tahun 2009 to 2019?
Beauty in general has come such a long way since then. Kalau menurut saya sekarang orang-orang lebih teredukasi mengenai makeup dan juga produk-produknya, makanya industri makeup maju seperti sekarang. Beauty has taken over. Beberapa tren sebenarnya nggak terlalu berbeda atau berubah, hanya saja lebih disempurnakan. Tapi ini lebih tren makeup yang sering saya lihat di show atau red carpet, ya bukan tren makeup yang kamu lihat di Instagram.
Satu tren makeup yang nggak akan kamu ikut?
Kalau dilihat sebenarnya saya memang bukan pengikut tren makeup, saya lebih suka membuat tren makeup itu sendiri. Saya pun bukan seorang ‘pengikut’, saya lebih suka untuk menantang arus dan membuat satu hal yang baru. Ini juga yang menjadi salah satu alasan saya mau bekerjasama dengan Marc Jacobs Beauty. Karena visi kami sama, yaitu breaking beauty boundries and having fun with it. Dan itu adalah tren yang menurut saya harus diikuti.
Biasanya mendapatkan inspirasi makeup dari mana?
Sejujurnya, saya berusaha untuk memunculkan ide tanpa mencari inspirasi jika dirasa nggak butuh. Tapi jika diperlukan, yang paling saya suka lakukan adalah mencarinya dari koleksi buku saya. Ada suatu hal yang spesial saat membalikkan lembaran buku, sesuatu yang nggak didapati di internet. Saya merasa lebih connect dengan hal yang dicetak.
Saat ini, ada masalah tentang perjuangan yang harus dilalui wanita untuk bertindak dan terlihat sempurna. Dan beberapa orang berpikir bahwa ketika kita memakai riasan, maka kita bukan seorang feminis. Apa pendapat kamu tentang masalah feminisme dan makeup ini?
Menurut saya makeup nggak sedalam itu, karena makeup adalah alat dan it’s a super power. Kamu bisa mengontrol apa yang orang lihat saat pertama kali bertemu. Kesan pertama adalah segalanya, terlepas dari feminis atau bukan. Sebaiknya perlihatkanlah ke dunia seperti apa diri kamu sesungguhnya yang ingin kamu tunjukkan, terlepas dari apakah kamu ber-makeup ataupun tidak.
