banner-detik

workout

Instruktur Devina Wolayan dan Pound Fit yang Makin Populer

seo-img-article

Studio Instagrammable dan bertambahnya jenis workout membuat orang nggak lagi memandang olahraga sebagai siksaan.

Buat yang sebelumnya nggak biasa olahraga, menemukan jenis olahraga yang cocok adalah faktor penting yang bisa bikin kita enjoy olahraga. Nggak cuma jenis olahraganya aja yang harus menyenangkan dilakukan, kita juga harus cocok dengan cara mengajar instrukturnya!

Bicara soal jenis olahraga yang menyenangkan dilakukan, Pound Fit adalah salah satu jenis olahraga terpopuler saat ini. Pembaca FD pastinya udah tahu jenis olahraga ala-ala drumming ini, kan? Merupakan jenis cardio workout, Pound Fit menggabungkan gerakan Pilates yang disinkronisasi dengan musik upbeat.

Stik hijau yang digunakan, Ripstix, berfungsi sebagai pemanjang lengan dan harus digerakkan dengan seluruh otot tangan, jadi nggak cuma pergelangan tangan aja. Hampir setiap minggu saya ikut kelas Pound Fit dan instruktur favorit saya juga sama dengan yang ditulis Ochell di artikel ini, yaitu Devina Wolayan, the Pound Pro!

Sambil ngopi bareng Starbucks Kemang beberapa waktu lalu, Devina bercerita soal awal mula Pound Fit muncul di Jakarta, perubahan tubuhnya berkat rutin Pound Fit, dan suka duka jadi instruktur. Berikut obrolan kami:

Devina Wolayan - Pound Fit

Cerita awal ngenalin Pound Fit di Jakarta?

“Pound Fit itu diciptakan di US tahun 2011, tapi baru masuk ke Indonesia akhir tahun 2016, dibawa oleh founder Sana Studio, Laila Munaf. Aku sendiri ambil license Pound bulan Januari 2017 di Adelaide, Australia. Sebelumnya aku nggak pernah ngajar dan nggak punya fitness background, tapi emang udah suka olahraga. Di Jakarta aku termasuk salah satu ‘angkatan’ awal-awal yang ngambil license Pound.”

Sekarang kan instruktur Pound bisa dibilang sudah banyak dan kelas-kelasnya selalu penuh, tahun lalu belum begini, ya?

“Belum! Mungkin dulu juga orang-orang masih lebih familiar dengan Zumba dibanding Pound Fit. Dulu, instruktur Pound cuma sekitar sepuluh orang dan semuanya dari Sana Studio. Makanya waktu awal-awal ambil license, aku nggak banyak ngajar di Jakarta Selatan karena menurutku daerah Selatan udah cukup dapet dengan Sana Studio.

Jadi, aku banyak ngajar kelas private di tempat yang jauh-jauh, kayak Taman Mini, Bintaro, BSD, Serpong. Selama aku bisa pasti aku datengin semua. Bahkan anakku pun aku bawa ke sana. Aku butuh pengalamannya, belajar cara how to deal with crowd yang nggak itu-itu aja. Ngajar itu kan juga butuh communication skill, jadi itulah yang aku kejar.”

Banyak yang ngira Pound Fit itu gampang, gerakannya “cuma” kayak main drum, tapi ternyata banyak juga yang kapok setelah sekali ikutan!

“Nah, instruktur Pound itu memang main peran banget di kelas. Pound itu risiko cideranya lebih gede lho, dibandingkan Strong By Zumba (note: jenis olahraga cardio yang juga lagi naik daun) yang gerakannya jauh lebih berat. Kalau Strong By Zumba, biasanya kamu cuma ngos-ngosan aja, kehabisan nafas. Tapi Pound banyak gerakan squat, kalau postur badannya salah, punggung bagian bawah bisa sakit banget dan itu bahaya. Makanya mungkin banyak yang kapok karena ngelakuin gerakannya salah dan nggak dikoreksi.

Body alignment itu sangat penting. Cara kita mengkomunikasikan postur yang betul, menjelaskan transisi gerakan, mirroring kanan-kiri dan mastiin semua peserta di kelas bisa enjoy itu butuh waktu. Aku pun masih banyak belajar. Setiap ngajar, aku lebih fokus merhatiin gerakan, jadi vibe kelas aku bukan tipe kelas yang pesertanya teriak-teriak.

Ada aja yang kelasnya kayak gitu, dan itu juga nggak apa-apa banget karena masing-masing instruktur pasti punya style masing-masing untuk naikin suasana. Tapi aku paling anti bikin koreo atau gerakan sendiri, karena gerakan dan lagu Pound itu kan udah ditentuin dari Pound HQ-nya.”

IMG_9324 (1)

Apa kesalahan yang paling banyak kelihatan di kelas Pound?

“Posisi lunges masih banyak yang salah. Kunci lunges itu kan kaki belakangnya yang ditekuk, tapi kadang banyak yang badannya terlalu bungkuk ke depan atau belakang, jadi kaki depannya terlalu bengkok dan posturnya nggak perfect 90 derajat. Terus saat squat, badan yang bungkuk itu juga bahaya banget. Harus tegak! Squat emang bikin paha pegal, tapi kalau badan kita bungkuk, setelahnya badan bisa lebih sakit-sakit lagi.

Kalau memang di tengah-tengah kelas berasa nggak kuat, boleh banget break sebentar. Aku juga selalu tahu kok, kalau ada yang kelihatan overwhelmed. ”

Apa bedanya gerakan Pound Fit untuk pemula dan yang udah lebih advanced?

“Bedanya ada di speed dan jumlah gerakannya. Kalau untuk pemula, satu lagu mungkin cuma ada empat transisi gerakan aja, sedangkan yang advanced bisa tujuh sampai delapan kali transisi gerakan. Biasanya ditambah loncat juga, lebih banyak cardio, dan speed-nya juga lebih cepet. Gerakan Pound kan juga dikembangkan terus di Pound HQ, jadi level satu jaman dulu aku belajar dan level satu sekarang juga udah beda.”

Perubahan tubuh apa yang paling dirasakan berkat Pound?

“Orang kan beda-beda ya, tapi kalau aku pribadi kerasa banget di bokong, tangan, dan perut. Gerakan Russian twist itu bagus banget untuk bikin garis di perut dan gerakan T&A yang tiduran mengangkat bokong itu juga bagus untuk naikin butt cheeks. Pound kan gerakannya dari Pilates, jadi sifatnya lengthening the muscle. Tangan bisa lebih kencang dan toned. Kalau dikombinasiin sama yoga, pilates, atau barre bisa jadi lebih maksimal lagi hasilnya.”

Jadi, Pound bisa bikin bokong ala Kim K, nih? 😀

“Hahaha kalau itu mah operasi!” 😀

Seminggu ngajar di tujuh studio, bahkan sehari bisa empat kelas! Tips menjaga tubuh?

“Aku jaga makan banget. Aku baru makan big meal itu pasti malem setelah ngajar, kalau ada kelas pagi biasanya aku cuma makan pisang dan minum jus. Siangnya makan protein kayak telur atau ayam, tapi nggak pernah makan banyak. Paling weekend aja aku baru big meal. Makanan itu kan juga ngaruh banget ya, buat apa capek-capek olahraga kalau makannya nggak dijaga. Aku juga paling banyak jeda olahraga cuma dua hari, kalau terlalu lama nggak olahraga pasti badan jadi nggak enak.”

Trainer-Olahraga-Favorit-FDBabes-2 Next target untuk Devina?

“Selain Pound Pro, sebenarnya ada lagi yang namanya Pound Icon, dan di Indonesia baru ada satu orang yaitu Tari Wirtjes. Bedanya dengan Pound Pro, Pound Icon udah nggak boleh banyak ngajar kelas reguler seperti aku sekarang karena mereka itungannya udah Masterclass, jadi bisanya bikin event besar. Aku sempet kepengen sih, tapi saat ini kayaknya aku masih butuh ngajar kelas reguler dulu. Aku juga pernah kepikiran untuk belajar anatomi tubuh biar lebih paham soal membentuk tubuh, otot, dan lain-lain, tapi susah banget kayak kuliah kedokteran! 😀 Maybe someday, ya.”

See, Pound Fit nggak cuma fun tetapi juga hasilnya real di tubuh kalau diikuti secara rutin. Buat yang belum menemukan instruktur Pound Fit yang cocok atau justru baru mau mulai nyoba Pound Fit, saya saranin banget untuk ikut kelas Devina. Instruksinya selalu jelas, nggak ada gerakan yang tiba-tiba berubah, dan cara interaksi Devina ke peserta kelas juga bikin semangat tanpa bikin nggak fokus. When you love your job so much, the energy will spread to the whole room, I guess? 🙂

Sekarang ini, Devina mengajar kelas Pound Fit di SIKU Studio, Alder Fitness Boutique, LACA Studio, Active Barn, Frequent FitKOR Studio, Saharsa Studio, dan PACO. Langsung aja cek jadwalnya, ya! Maybe we’ll bump into each other someday! 😀

Slow Down

Please wait a moment to post another comment