sponsored post
21 Jul 2017
Umur Berapa Sebaiknya Pakai Produk Anti-Aging?
“Kak, mulai kapan sih boleh pakai produk anti-aging?”
Pertanyaan ini lumayan sering ditanyakan ke saya di Instagram maupun YouTube. Mungkin karena selama ini ada anggapan bahwa bahan aktif yang biasanya digunakan untuk anti-aging itu “keras”, makanya banyak yang takut untuk mencobanya terlalu dini. Padahal namanya juga ANTI aging. Harus dilakukan sebelum tanda-tanda penuaan keluar dong! You don’t want to slather anti-aging creams when you already have deep wrinkles because that would be too late!
Saya sendiri termasuk orang yang sangat percaya bahwa usia kulit kita tidak lah sama dengan usia kita sebenarnya. Misalnya, tidak sedikit perempuan yang usianya masih kepala 2, tapi sudah muncul tanda-tanda penuaan karena tidak melakukan perawatan kulit yang tepat, atau karena gaya hidupnya kurang sehat. So to decide whether or not you need anti-aging products, go by with how your skin looks not your age.
Sebagai contoh, kalau kamu punya memiliki setidaknya satu kondisi kulit seperti di bawah ini, kamu sudah membutuhkan produk anti-aging.
– Kulit yang sering terasa kering, kusam dan tidak bercahaya
– Muncul garis-garis halus di sekitar mulut atau bawah mata
– Wajah kita kelihatan lelah, “turun” dan tidak kenyal
Nah saat memilih produk anti-aging, jangan mikir yang ribet-ribet. Mulai dari sesuatu yang simpel aja seperti pelembap. A well-formulated moisturizer with anti-aging properties can go a long way in keeping your skin youthful.
Belakangan ini saya lagi rajin pakai produk terbarunya Estee Lauder yaitu Revitalizing Supreme Global Anti-aging Creme. Produk ini bukan sekedar pelembap aja karena diformulasikan dengan IntuiGen Technology yang dengan canggihnya bisa mengetahui kebutuhan kulitmu dan meremajakannya dari dalam. Di dalam sel kulit kita terdapat protein bernama NrF2 yang penting sekali untuk memaksimalkan kerja jaringan. Namun, protein ini menurun jumlahnya seiring dengan bertambahnya umur kita. Padahal penelitian terbaru membuktikan bahwa NrF2 ini mampu mengaktifkan lebih dari 200 gen dan membantu meningkatkan protein-protein penting yang dibutuhkan tubuh kita untuk melawan penuaan.
Nah, teknologi ini juga membantu “menyalakan” kembali NrF2 untuk mendukung sel kulit kita menjalankan fungsi anti penuaannya. Hasilnya kulit akan kelihatan cerah, mulus dan youthful.
Nggak cuma itu. Estee Lauder Revitalizing Supreme Global Anti-aging Creme juga punya Barrier-Building Complex seperti ekstrak bunga matahari dan Barley, yang terbukti ampuh membangun dan memperkuat pertahanan kelembapan alami kulit, sehingga kulit kita terus mendapatkan hidrasi yang bertahan lama.
Vitamin E dan juga kafein yang ada di produk ini berfungsi sebagai anti-iritasi dan antioksidan yang kuat, untuk memastikan kulit kita tetap nyaman dan halus.
Quite a lot actions for a jar of moisturizer, right? Yep. Produk ini memang banyak sekali benefit-nya. Seperti kita tau, tanda-tanda penuaan kan bisa bermacam-macam, makanya lewat berbagai teknologi dan bahan aktif yang digunakan di krim ini, Estee Lauder berusaha membantu kita untuk mengatasi tanda-tanda tersebut dan membuat kulit kembali halus, kencang dan bersinar.
Kalau biasanya krim anti-aging identik dengan tekstur yang “berat” dan lengket, Estee Lauder Revitalizing Supreme Global Anti-aging Creme ini terasa ringan dan nyaman banget di kulit saya. It just melts right into my skin without any sticky residue.
Saya memang baru mulai pakai selama seminggu terakhir tapi kulit saya sepertinya mulai jatuh cinta nih. Saya jadi kepikiran untuk share pengalaman saya menggunakan Estee Lauder Revitalizing Supreme Global Anti-aging Crème dan hasilnya di kulit saya lewat video Skincare 101. What do you think, ladies?
Kamu sendiri gimana? Sudah merasa perlu pakai krim anti-aging?