makeup
14 Jul 2017
Bahaya dari Sebuah Trend Kecantikan
Marak trend kecantikan no-makeup look, bisa mengubah persepsi terhadap gaya makeup lain.
Healthy glow, healthy red tint on the lips, dan alis natural adalah penampilan favorit saya semenjak tertarik dengan dunia kecantikan. Dulu, saya lebih mengenalnya dengan nama Korean makeup look yang selalu tampil dewy dan natural sesuai dengan standar kecantikan orang Korea. Walau trend no-makeup look saat ini berbeda dengan Korean makeup look, menurut saya premisnya serupa.
Munculnya trend ini menurut saya tidak lepas dari trend Korean beauty yang sempat booming, hingga sekarang semakin digandrungi, dan akhirnya melahirkan trend-trend lain untuk menunjang no makeup look. Seperti faux freckles, blush-on nyebrang, menggunakan bronzer di kelopak mata, dan warna lipstick MLBB. Brand make-up pun kini banyak yang mengeluarkan produk-produk untuk mengakomodir trend ini seperti Juicy Shaker Lip Oil Lancome, Color Sensational Lip Tint Maybelline, Blotted Lip dari Colourpop, atau bahkan Crème Contour Kit KKW dari seorang Kim Kardashian yang biasanya selalu tampil glamorous. Belum lagi brand seperti Glossier yang kini semakin naik pamornya. Semua itu terjadi, menurut saya karena berkembangnya trend no-makeup look di kalangan millenials.
Sebagai seorang yang tidak terlalu nyaman menggunakan produk makeup, saya sangat menggemari look seperti ini karena mampu memberi kesan fresh dan cantik (bagi saya paling tidak) dengan mudah dan cepat.
Namun semakin berkembangnya makeup look ini, semakin berkembang pula anggapan bahwa look ini merupakan sebuah universal beauty standard baru yang perlu diikuti semua wanita. That you are not good enough if you don’t look natural or if you wear full coverage foundations. Hal ini saya saksikan langsung di dekat saya, yang bikin saya pingin menulis curhat ini.
Saya ada cerita sedikit mengenai teman di kampus, sebut saja si A yang memang sangat menggandrungi makeup. She likes to experiment. Ia pernah menggunakan lipstick berwarna gelap atau bahkan yang sangat nude, her eyebrows are always precisely drawn, her face is always beautifully contoured and highlighted. She uses this kind of look to campus! Saya selalu menganggumi kepercayaan dirinya.
Suatu saat, ketika saya sedang di kantin, saya tidak sengaja mendengar sekelompok wanita membicarakan si A, judging her for her makeup choice. “Kenapa harus seperti itu sih ke kampus aja?”, “Hahaha lo liat ga alisnya hari ini?”, “Kenapa bibirnya gitu sih warnanya?”. Saya tidak terkejut mendengar opini-opini seperti itu di tengah trend no make-up look seperti sekarang ini sebenarnya. Saya lebih terkejut dengan adanya anggapan seperti ini di sekitar saya dan saya dengan dengan kuping saya sendiri. Saya kira wanita generasi saya sudah lebih mengerti bahwa hal tersebut merupakan bentuk dari freedom of expression yang sedang sering sekali diperbincangkan, namun ternyata belum semua paham dengan konsep itu ya.
Hal persis seperti ini yang sering mengganggu dari sebuah trend. Terkadang, saat satu trend sangat digandrungi oleh banyak orang, lama-kelamaan it becomes a standard, that society expect to be followed by every people. Which is sometimes dangerous, especially in beauty. Nggak ada yang salah kok, kalau ada yang setia dengan makeup ala Kat Von D atau Nikkie Tutorials di antara trend no makeup look. Hmm…Banyak juga kan, yang sebenarnya tampil dengan no-makeup look, padahal sebenarnya pakai produk sama banyaknya dengan orang yang makeup “heboh”?
Sekarang ini, seperti yang kita ketahui sudah banyak standar kecantikan kuno yang perlahan-lahan hilang. Walau belum sepenuhnya, but we are on our way to that vision of beauty, bahwa kecantikan adalah pilihan yang bersifat personal, and there is always beauty in oneself expression.
Share pendapat, atau pengalaman kamu ya. Ada pengalaman trend no makeup look yang bikin kamu nggak sreg?