banner-detik

made in indonesia

Nyobain Lip Scrub dan Lip Balm Lokal Liplapin

seo-img-article

Suka produk lokal dan natural? Lip care dari Liplapin bisa kamu coba. 

Saya termasuk yang punya bibir kering banget bahkan cenderung sering pecah-pecah, kalau lagi parah-parahnya bisa sampai perih karena saya gatel banget buat nyabutin yang ngelupas. And to top it all of, saya cukup suka lipstick matte dan liquid lipstick yang udah pasti musuhnya bibir kering. That’s why, perawatan ekstra ud,ah jadi kewajiban sehari-hari buat saya.

Kebetulan beberapa bulan lalu lipbalm saya habis dan iseng cari-cari di Instagram karena saya tau ada beberapa brand lokal yang jualan produk lip balm, contohnya RAAI, Jar of Beauty , Gulaco dan Liplapin. Akhirnya pilihan saya jatuh ke Liplapin karena naksir berat sama foto-foto produknya yang dibikin aesthetic ditambah baca review orang-orang yang cukup puas sama produknya. Saya beli dua produk, Tinted Lip Balm yang varian Red Rose dan Lip Scrub varian Cotton Candy.

Tinted Lipbalm (Red Rose) Rp55.000;

Ingredients : Beeswax, shea butter, cocoa butter, jojoba oil, sweet almond oil, virgin coconut oil, vitamin E oil.

Awal pakai lipbalm ini seneng banget karena dia tinted dan warnanya cantik ala-ala lip tint Korea gitu, bibir juga kelihatan lebih sehat dan lembap, cocok banget kalau lagi mau look yang natural. But then something annoying happened. Pemakaian kedua dan seterusnya di minggu-minggu pertama malah bikin bibir saya extremely dry dan pecah-pecah, not to mention perihnya dan kerasa ketarik banget.  And it happened repeatedly sampai saya pun mulai merasa ada yang salah sama lip balm-nya dan saya langsung tanya ke admin Liplapin via Line.

liplapin1

Image : instagram.com/liplapin

Long story short, admin Liplapin bilang kalau  kemungkinan besar penyebab bibir saya perih itu karena saya alergi sama vitamin E, which contained in the product’s ingredients. And they suggested untuk tes lip balm-nya ke adik atau teman buat liat gimana reaksinya. Dan benar aja, pas adik saya pakai lip balm-nya, nggak ada masalah sama sekali. Setelah saya cari tau, ternyata benar vitamin E bisa jadi alergen buat sebagian orang (sumber), bahkan anehnya beeswax juga termasuk salah satu bahan yang bisa bikin bibir kering juga.

page

Image : instagram.com/liplapin

What I love from the product : Harganya reasonable, packaging-nya lucu banget walaupun saya lebih prefer lipb alm berbentuk stick biasa biar nggak harus aplikasiin pakai jari, warnanya merah sehat dan bagus banget, bentuknya kecil jadi bisa diselipin di pouch, very moisturizing apalagi kalau dipakai malam hari

What I hate from the product : The formula is not for everyone walaupun bahan-bahan di ingredients-nya natural semua, terus kadang lip balm-nya suka jadi agak kering kalau dibawa ke tempat yang dingin dan sebaliknya kalau dibawa ke tempat yang panas, di atas produknya suka ada butiran air kayak berembun gitu dan bikin produknya agak susah di-blend.

Lipscrub Cotton Candy (Rp39.000)

Ingredients : Pure honey, sugar, virgin coconut oil.

Selain tinted lip balm, saya juga ngiler banget liat lip scrub Liplapin yang warna-warni, apalagi yang Cotton Candy karena di satu jar ada dua warna, biru dan pink. Di foto Instagram nggak terlalu kelihatan ukuran asli si jar wadah lip scrub ini, saya kira nggak beda jauh sama ukuran wadah lip balm-nya, tapi ternyata cukup besar juga. Kemasannya dari plastik, cukup rapi sebenarnya karena ada tutup dalamnya lagi buat memastikan produknya nggak tumpah, tapi sayangnya pas pertama datang, jar-nya ini kerasa licin dan berminyak banget. Ternyata hal ini juga dikeluhkan sama beberapa customer lain yang juga beli produk lip scrub Liplapin, obviously Liplapin perlu perhatiin masalah packaging-nya karena cukup bikin risih pas megang jar-nya.

liplapin3

Image : instagram.com/liplapin

Produknya sendiri cenderung padat, kelihatan lebih banyak gulanya dibanding kandungan lainnya, wanginya sangat manis mirip wangi gulali plus ada aroma coconut oil-nya juga. Rasanya nggak usah ditanya ya, udah pasti manis karena isinya gula dan madu sampai saya sendiri sering nggak sengaja makan kalau lagi pakai di bibir. Waktu di apply di bibir menurut saya butiran scrubnya nggak terlalu kasar, beda kalau saya bikin DIY lip scrub sendiri pakai gula dan madu atau gula dan olive oil, tapi masih sangat efektif untuk mengikis kulit mati di bibir. Pemakaiannya cukup irit karena saya cuma pakai seminggu kira-kira dua kali, itupun sering kelupaan. Untungnya masa kadaluarsa produknya cukup panjang sih jadi nggak sayang kebuang.

What I love from the product : Berguna banget melembapkan bibir dan bikin lebih halus karena dia bisa mengangkat kulit mati, warna produknya cantik banget, and I love the scent as well, harganya super murah dengan isi yang cukup banyak (kalau dibandingin sama lipscrub-nya Emina Sugar Rush yang kecil dengan harga nggak jauh beda, ya lebih pilih Liplapin sih).

What I hate from the product : Kemasannya cukup besar, kurang yakin juga sama jar-nya,  a bit risky kalau buat dibawa pergi-pergi.

Oh ya, masih ada satu lagi yang unik dari Liplapin, they do claim kalau produk mereka tidak mengandung petroleum dan bebas pengawet. Petroleum yang sering dielu-elukan sebagai bahan yang serba bisa terutama dalam hal melembapkan kulit ternyata punya efek samping yakni menyumbat pori-pori (sumber), walau masih sering diperdebatkan juga sih.

Some of you might be wondering apakah produk Liplapin ini sudah terdaftar di BPOM atau belum, saya sempat hubungi Nathasa Widjaja, owner Liplapin buat menanyakan hal ini. Sayangnya baik lip scrub maupun lip balm mereka masih belum punya nomor BPOM karena terkendala proses pendaftaran yang cukup repot dan lama. So, kita tunggu aja! Tapi saya tetap merekomendasikan buat beli kok karena sejauh ini masih aman digunakan dan produknya juga bekerja sesuai dengan klaimnya.

Slow Down

Please wait a moment to post another comment