banner-detik

nail polish nail corner

5 Nail Polish Bagus Dibawah 50 ribu

seo-img-article

Nggak perlu produk yang mahal kok untuk menghias kuku. Lima produk nail polish dengan harga di bawah 50 ribu ini, bisa dijadikan pilihan untuk menghias kukumu.

Kuku yang terawat dan terhias dengan cantik, bisa menambah semangat bekerja. Terutama buat yang sehari-hari berkutat di depan komputer, sering menulis, menggambar, dan mau nggak mau juga harus sering-sering melihat jari tangan kita sendiri. Saya sih, lebih semangat menulis saat kuku jari saya rapi dan berwarna dan nggak polos.

IMG_0146

Menghias kuku nggak harus pakai nail art yang rumit kok. Mengoleskan nail polish atau kuteks warna favorit saja sudah bisa bikin kuku terlihat lebih cantik. Dan produk yang dipakai juga nggak perlu mahal, karena sekarang udah banyak drugstore brand yang ngeluarin produk nail polish dengan kualitas bagus dan harga terjangkau. Yang penting jangan lupa sesekali mengistirahatkan kuku, dan selalu oleskan base coat sebelum memakai nail polish, agar kuku terlindung, nggak rapuh dan nggak menguning.

Berikut adalah 5 nail polish dengan harga dibawah 50 ribu rupiah yang saya suka:

1. Pixy Nail Enamel (Rp.20.000)

IMG_0151

Pixy adalah produk kuteks pertama yang saya punya, dan yang paling murah. Karena sudah sejak lama saya pakai, jadi saya sudah mencoba semua warnanya. Kuteks ini formulanya agak encer, jadi perlu dua sampai tiga kali ulas, agar bisa menutup kuku dengan sempurna. Tapi nggak masalah kok, karena produk ini mudah banget diratakan dan nggak menggumpal. Kuasnya juga bentuknya pas dan enak dipakai. Bahkan waktu pertama kali pakai kuteks dulu, saya juga bisa langsung pakai dengan rapi.

Sayangnya Pixy Nail Enamel ini pilihan warnanya kurang seru. Pixy cuma memproduksi warna-warna “aman” saja seperti merah, pink, oranye, ungu, dan coklat. Sepertinya kalau Pixy mau menambah warna-warna unik seperti biru, hijau, kuning, atau hitam sekalian, akan banyak peminatnya.

2. Revlon Nail Enamel (Rp.40.000)

IMG_0147

Karena Pixy Nail Enamel nggak menyediakan banyak warna, jadi saya beralih ke Revlon. Sama seperti Pixy, Revlon Nail Enamel ini formulanya mudah diratakan, dan kuasnya juga enak dipakai. Teksturnya sedikit lebih kental dari Pixy Nail Enamel, tapi masih butuh dua kali ulas untuk mendapatkan hasil warna yang saya inginkan. Dan yang saya suka, pilihan warnanya sangat banyak dan seru-seru.

Tapi Revlon Nail Enamel ini juga kurang tahan lama di kuku saya. Biasanya tiga hari saja bagian ujung-ujung kuku sudah ada yang mulai mengelupas. Dan kalau sudah lama nggak dipakai, terkadang suka timbul gelembung-gelembung pada saat kuteks ini dioles di kuku, yang bikin permukaan kuku jadi nggak rata. Tapi dengan tekstur yang mudah dipakai dan harga yang terjangkau, kuteks ini tetap bagus dan wajib dicoba.

3. Maybelline Color Show Nail Polish (Rp.33.000)

IMG_0149

Waktu pertama kali Maybelline ngeluarin Color Show Nail Polish, saya langsung pengen cobain semua, karena harganya sangat terjangkau dan banyak pilihan warna-warna pastel dan neon-nya. Sayangnya first impression saya ketika itu nggak terlalu bagus. Kuteks ini teksturnya terlalu kental untuk selera saya. Poin plus-nya, sekali ulas saja sudah cukup menutup warna asli kuku. Tapi negatifnya, kalau terlalu kental begini jadi gampang menggumpal dan sedikit susah diratakan. Selain itu kuteks ini juga bikin kuku saya menguning lumayan lama.

Tapi setelah sekian lama, akhirnya saya terbiasa juga menggunakan kuteks dengan tekstur kental ini, jadi sudah mulai rapi. Dan masalah kuku yang menguning bisa dicegah dengan penggunaan base coat. Buat yang suka dengan warna-warna neon dan nggak masalah dengan tekstur kuteks yang agak kental, Maybelline Color Show Nail Polish ini boleh banget untuk dikoleksi.

4. Beauty Story Nail Polish (Rp.25.500)

IMG_0150

Kuteks dari merek kosmetik lokal yang satu ini kemasannya mini dan harganya murah. Kalau saya sih, lebih suka kuteks dengan kemasan kecil seperti ini, karena saya jarang sekali bisa menghabiskan satu botol kuteks. Biasanya kuteks saya dibuang karena mengering, bukan karena habis. Saya beli Beauty Story Nail Polish ini karena tertarik dengan banyaknya pilihan warna pastel. Dan ternyata kualitasnya bagus, yang paling bagus dari 4 kuteks lain yang saya sebutkan di sini.

Cukup mudah untuk memakai kuteks ini dengan rapi, walau butuh dua kali ulas agar warnanya nyata. Bentuk kuasnya juga cukup memudahkan saya untuk memakai produknya dengan rapi. Bagusnya lagi, kuteks ini tergolong awet di kuku saya, nggak gampang geripis di ujung-ujung kuku. Saya sendiri berencana untuk beli beberapa warna Beauty Story Nail Polish lagi untuk koleksi.

5. Catrice Ultimate Nail Lacquer

IMG_0148

Saya agak lupa berapa tepatnya harga produk ini, tapi yang jelas masih di bawah 50 ribu kok (antara Rp.39.000 atau Rp.49.000). Yang jelas pilihan warna Catrice Ultimate Nail Lacquer ini sangat banyak, saya sempat bingung sebelum memutuskan untuk mengambil warna 112 Cha-KIRA.

Formula kuteks ini menurut saya juga bagus, mudah diratakan dan rapi ketika diulaskan, dan cuma butuh satu kali ulas saja saya sudah mendapatkan konsistensi warna yang saya inginkan. Daya tahannya di kuku saya juga cukup bagus, ini hari keempat saya memakai Catrice Ultimate Nail Lacquer, dan kondisi kuku saya masih rapi.

Tapi saya kurang suka dengan bentuk kuasnya yang terlalu melebar. Bentuk kuas ini akan menyusahkan pemilik kuku yang bentuknya kecil-kecil atau cenderung memanjang. Meskipun kuku saya nggak kecil-kecil, tapi saya sudah terbiasa dengan bentuk kuas kuteks yang nggak terlalu melebar.

Slow Down

Please wait a moment to post another comment