skincare
12 Apr 2016
Adult Acne: Apa Saja Penyebabnya?
Satu fakta menyebalkan tentang jerawat: you can’t escape from it forever.
Foto: instagram.com/mypaleskinblog
Waktu SMP dulu, di dahi saya banyak jerawat kecil-kecil, atau yang biasa kita sebut sebagai bruntusan. Seperti ribuan anak SMP lainnya, dahi bruntusan dan jerawat puber sudah jadi langganan karena usia 10 – 15 merupakan masa-masa pubertas. Setelah beranjak SMA, kuliah, perlahan-lahan bruntusan ini mulai berkurang hingga akhirnya hilang begitu saja.
Di beberapa kasus, banyak orang yang memang hanya jerawatan ketika puber saja. Ada yang kemudian jerawatnya muncul kembali saat baru hamil atau melahirkan. Sementara, ada juga orang yang hingga di usia 30 atau 40 tapi masih berurusan dengan jerawat. Inilah yang disebut dengan adult acne.
Pada dasarnya, penyebab jerawat paling umum adalah pori-pori tersumbat, over-produksi minyak, kontaminasi bakteri, dan faktor hormonal. Untuk kasus adult acne, hormon menjadi faktor utama yang memicu jerawat. Tahu kan, jerawat yang memerah, bengkak, dan nyut-nyutan walau tidak disentuh? Yes, that is a hormonal zit!
Baca juga: Skincare Untuk Jerawat? Cari yang Mengandung 4 Bahan Ini!
Bagaimana faktor hormon mempengaruhi timbulnya jerawat? Ketika mendekati masa menstruasi, umumnya level testosteron (androgen) pada tubuh meningkat dan membuat kulit kita menghasilkan minyak berlebih. Minyak berlebih di kulit ini akan bercampur dengan sel kulit mati dan terperangkap bersama bakteri di dalam pori-pori. Jika saat puber dulu kita lebih sering berjerawat di area dahi, di usia dewasa, jerawat lebih sering muncul di sekitar pipi atau rahang.
Faktor lain yang juga menjadi pemicu jerawat tentunya adalah stress. Seperti yang ditulis Netta di artikel 3 Penyebab Jerawat Nggak Kunjung Sembuh, otak yang mumet dan banyak pikiran bisa mengundang jerawat. Ini karena stress jangka panjang bisa mengalirkan hormon kortisol yang sama seperti testosteron, membuat kulit memproduksi kelebihan minyak dan menimbulkan radang.
Solusi paling gampang yang bisa kamu coba untuk mengatasi adult acne adalah memakai toner dengan kandungan AHA atau BHA untuk mengangkat sel kulit mati di kulit. Kulit yang bersih dari sel kulit mati akan memproduksi minyak dalam jumlah wajar, mengurangi resiko pori-pori tersumbat, dan mencegah breakout muncul, terutama saat sedang menstruasi.
Kandungan AHA bisa merangsang regenerasi sel kulit baru dan BHA membersihkan pori-pori sampai tuntas supaya jerawat tidak muncul kembali. Setelah memakai acid toner, jangan lupa menambahkan hydrating toner setelahnya supaya kulit tidak terlalu kering.
Saran saya, hindari produk skincare yang terlalu keras atau mengandung fragrance. Kalau saya pribadi sudah menghindari skincare yang mengandung fragrance karena seiring berjalannya waktu, saya merasa kalau kulit saya jadi lebih sensitif terhadap produk yang memakai pewangi buatan. Selain itu, produk skincare yang terlalu banyak mengandung iritan seperti alkohol atau witch hazel takutnya malah menggerus minyak alami kulit dan membuat kulit menjadi dehidrasi.
Kalau kamu malas mencoba-coba produk over-the-counter dan memilih untuk pergi ke dokter kulit, itu juga bisa jadi solusi. Mungkin dokter kulit akan meresepkan tretinoin atau accutane yang memang dikenal ampuh mengatasi jerawat yang paling parah sekalipun. Namun, jangan lupa untuk selalu research dan baca-baca informasi lebih lanjut sebelum memakai dua perawatan tersebut karena tretinoin dan accutane merupakan “obat keras” yang harus selalu dipantau dokter dalam pemakaiannya.