banner-detik

designer

IFW 2016: Busana Muslim Etnik dari 3 Desainer Muda

seo-img-article

Ingin memberi sentuhan etnik pada penampilan berhijab? Koleksi terbaru tiga desainer yang digandeng HijUp.com ini memberikan pilihan yang beda di IFW 2016, dan ketiganya memiliki karakter masing-masing yang kuat.

Pada event Indonesia Fashion Week 2016, busana muslim atau modest wear benar-benar mendapat sorotan dan panggung utama, dengan banyaknya jumlah desainer yang berkesempatan memperagakan koleksinya. Unsur etnik dan budaya Indonesia tentu saja menjadi inspirasi terpenting, dan ajang IFW 2016 lalu kita membuktikan melimpahnya koleksi busana muslim dengan sentuhan ini.

Untuk modest wear dengan gaya muda, modern, dinamis dan kekinian, tiga desainer muslim ini sangat tepat merepresentasikannya. Mereka adalah Ria Miranda, Vivi Zubedi dan Zaskia Sungkar, yang notabene sering juga mewakili Indonesia untuk mempromosikan busana muslim Indonesia di luar negeri. HijUp membawa tema ethnocentrisme, yang berarti berorientasi pada keragaman budaya. Pemilihan tema ini untuk mengingatkan kita kembali, bahwa inilah yang menjadikan fashion muslim kita berkembang begitu pesat dan dikenal di dunia, kekayaan budaya nusantara ini yang menjadi ciri industri modest wear Indonesia, yang membedakannya dengan busana muslim dari belahan dunia lainnya.

Kalau ada yang masih ingat, Ria Miranda membuat sebuah terobosan dengan mengeluarkan koleksi Minang Heritage pada akhir tahun 2013. Unsur penting dalam koleksi ini adalah songket minang yang biasanya berwarna mencolok, dibuat dengan warna-warna pastel yang lembut, serta motif songket tersebut yang dicetak diatas material kain biasa seperti sifon dan satin.

And since then, customer never get enough of this. Tema Minang Heritage telah dibuat dengan beberapa versi, dan selalu habis diserap pasar. Dan pada IFW 2016 ini, Ria kembali memenuhi permintaan tersebut dengan membuat koleksi dengan motif-motif minang yang baru, dengan nama koleksi ‘Takana‘. Berasal dari bahasa Minang yang berarti terkenang, rasanya memang tepat menggambarkan motif-motif Minang Heritage Ria Miranda yang akan selalu diingat.

ria1

ria2

Then a collection with totally different look, Vivi Zubedi kembali membawa signature line-nya, abaya. Vivi yang berdarah Arab ini memang tidak bisa lepas dengan siluet abaya yang menjadi garis utama busana wanita dari timur tengah, tetapi dengan brilian Vivi memasukkan unsur budaya Indonesia melalui bordir kontras dengan motif tenun Bali dan Lombok. Kita akan sangat mudah mengasosiasikan motif-motif kontras tersebut sebagai motif khas Indonesia.

Sangat mengagumkan melihat kebaruan pada sebuah tampilan abaya melalui koleksi ini. Vivi mengakui produk lini utamanya memang mayoritas dibuat untuk memenuhi permintaan pasar di Timur Tengah, karena kesesuaian selera. Tetapi melalui tema koleksi ‘Sulamn Voyage’ yang sangat khas nusantara ini, Vivi berharap ini bisa menjadi sarana efektif untuk mempromosikan busana muslim Indonesia di tingkat internasional.

vivi1

Terakhir adalah Zaskia Sungkar yang membawa motif lurik yang sangat pas diterapkan untuk gaya andalannya yang selalu bermain pada nuansa hitam-putih. Zaskia menerapkan motif-motif lurik untuk memberi aksen pada garis rancangannya yang menerapkan potongan pola tegas dan asimetris. Selain lurik, Zaskia juga menggunakan motif garutan yang geometris. Koleksi ini diberi nama sesuai tampilannya, ‘Black & White’.

zaskia1

 

Slow Down

Please wait a moment to post another comment