Selain area bawah mata, sekalian saya juga melakukan filler untuk area smiling lines. Maklum lah, saya kan anaknya murah senyum, jadi sudah cukup dalam garis senyumnya. Apalagi, yang sebelah kiri memang lebih dalam dari yang kanan. Kata dokternya ini dikarenakan kebiasaan saya yang tidur lebih sering menghadap ke kiri. Nah, makanya kan dokter kulit selalu menyarankan untuk tidur telentang saja.
Proses suntik menyuntik dermal filler ini cepat sekali, hanya sekitar 15 menit. Dan hasilnya langsung bisa dilihat saat itu juga. Benar-benar seperti meniup balon, terlihat instan dari kempes menjadi lebih berisi. Seneng banget pas keluar ruangan seperti punya semangat baru, haha. I think I’ve lost count on how many times I looked at the mirror that day. Benar-benar terlihat fresh, glowing. It’s the same old me, only more refreshed and happier. Finally, I look as happy as I feel 🙂
Dan bukan saja kantung mata saya yang terisi, kulit saya juga terlihat jauh lebih cerah dan teksturnya juga lebih bouncy. Ya, bagaimana nggak membuat kulit bagus, dermal filler ini kan isinya kolagen dan hyaluronic acid. HA bisa diibaratkan seperti sponge yang bisa menahan kadar air. Makanya kulit terasa lembap, plumped and soft. Itu yang terasa di lapisan kulit paling luar.
Sedangkan pada lapisan dalam, Hyaluronic acid ini mengisi gap di antara sel yang akhirnya akan menghaluskan keriput dan juga mengisi volume di tempat yang sudah mengempes. Semakin lama, kadar kolagen dan hyaluronic tentunya akan berkurang, makanya hasil dari filler ini tidak permanen. Biasanya hasilnya dapat dinikmati selama paling tidak 6 bulan sampai 2 tahun, tergantung dengan bagaimana kita merawat kulit dan juga gaya hidup.
Foto pertama di bawah ini adalah foto sebelum dermal filler. Tiga foto berikutnya diambil setelah dermal filler. #Terpampangnyata kan bedanya?
So there, my first experience with filler. Will I do it again? In a heartbeat!
