banner-detik

skin care

Beda Jenis Kulit, Beda Exfoliator

seo-img-article

Seorang beauty muse pernah berbagi trik memiliki kulit halus kepada saya ketika ditanya, “apa sih produk andalan yang bisa membuat kulitmu kinclong seperti ini?” Jawabannya, exfoliator.

face scrub

Mungkin sekarang kita makin akrab dengan liquid exfoliator, salah satunya acid toner seperti yang direkomendasikan DesZell ini. Atau liquid exfoliator serum seperti Alpha H Liquid Gold ini. Liquid exfoliator memang ‘terdengar’ lebih sexy dan kekinian daripada scrub, exfoliator konvensional yang kita kenal. Mungkin karena kandungan acid yang ada pada liquid exfoliator, sehingga bukan saja membersihkan secara fisik melalui butiran scrub, tetapi dengan kandungan chemical (acid) yang lebih ampuh.

Tetapi, produk scrub rasanya tidak akan pernah tergantikan, karena dengan adanya butiran scrub memang secara mekanis bisa mengangkat sel kulit mati, tanpa harus menggunakan bahan kimia. Sensasi menggunakan scrub pun berbeda, rasanya memang wajah menjadi lebih bersih dan haluss setelahnya. Karena itu produk ini masih digunakan secara luas. Cosmetic brand pun selalu berinovasi menciptakan produk scrub yang lebih baik, lebih ramah lingkungan (ingat dengan microbeads yang ternyata menjadi pencemar lingkungan?)

 

scrub

Kini, hampir semua produk scrub sudah menggunakan butiran scrub alami yang bisa berasal dari beras, biji apricot, kulit kacang walnut, bambu, dan lain-lain. Karena itu, intensitas scrubnya pun berbeda-beda. Mana yang cocok untuk tipe kulit tertentu?

 

Kulit Sensitif

Pemilik kulit sensitif bukan berarti tidak bisa menggunakan exfoliating scrub ya. Proses exfoliasi tetap diperlukan oleh kulit sensitif sekalipun. Hindari produk dengan butiran scrub yang lebih kasar, karena bisa bersifat abrasif bagi kulit. Produk scrub dengan butiran sangat halus seperti St Ives Gentle Apricot Facial Scrub ini cocok digunakan, karena tidak bersifat mengiritasi. (Yes, ternyata St Ives scrub ini ada versi untuk kulit sensitif). Beda dari versi normalnya yang menggunakan butiran apricot, produk ini menggunakan corn kernel meal sebagai butiran scrubnya.

 

Kulit Kering

Kulit kering bisa jadi memiliki tingkat kerawanan yang sama dengan kulit sensitif, karena permukaan kulit yang kering cenderung lebih fragile. Pada kulit kering, banyak produk scrub yang menyebabkan kulit terasa ‘kencang’ setelahnya, menandakan produk tersebut tidak cocok untuk kulit jenis ini. Beberapa produk yang mengandung moisturizing agent disamping scrub, antara lain Laneige multiberry yoghurt peeling gel dan philosophy microdelivery exfoliating facial wash. Both product can replenish while retain skin moisture level.

Kulit Berminyak dan Acne Prone Skin
Jenis kulit ini sangat rentan bila terkena bakteri, misalnya dari perangkat cuci muka seperti wash clothes dan wash net. Sebaiknya hindari penggunaan perangkat ini. Untuk kulit berminyak, selain scrub sebenarnya lebih baik memakai exfoliating clay mask, yang bisa sekaligus mendetoksifikasi kulit. Selain itu, bisa juga menggunakan sugar scrub yang bisa mengenyahkan kelebihan minyak.
Pilihan saya untuk kulit berminyak, adalah (again) St Ives Blemish Control Apricot Scrub dan Himalaya Neem Scrub. St Ives yang memang unggul sebagai produk exfoliating scrub, membersihkan pori-pori dengan tuntas sekaligus mencegah jerawat. Oya, jangan lupa mencuci tangan sebelum menggunakan produk scrub ya.
So, masih setia dengan exfoliating scrub? Karena sebenarnya proses exfoliasi ini bukannya mempercepat siklus regenerasi sel, tetapi bisa mencegah penumpukan sel kulit mati. Sehingga, kulit yang beregenerasi dengan normal, bisa terlihat lebih cerah, lebih haluus dan sehat.

 

Slow Down

Please wait a moment to post another comment