industry news
17 Nov 2014
Kain Bellini, Dari Pabrik Garmen ke Jakarta Fashion Week 2015
PT. Trisula sebagai produsen kain Bellini saat ini hanya memproduksi kain dengan serat sintetis, yaitu polyester. Bahan bakunya adalah benang polyester mentah, yang (masih) dieskpor dari luar negeri. Indonesia ternyata belum mampu memenuhi kebutuhan benang sebagai bahan baku industri garmen, sehingga banyak perusahaan harus mengimpor.
Bal-bal benang mentah ini pertama-tama harus dipintal agar lebih ’empuk’ dan halus, kemudian melalui proses pelapisan dengan bahan semacam film tipis, sehingga saat melalui proses selanjutnya, benang tetap kuat.
Setelah itu, benang-benang ini akan digulung secara teratur menjadi sebuah bal yang jauh lebih besar, untuk kemudian ‘dicucuk’ secara manual untuk menentukan pattern penenunan. Proses pencucukan ini sangat rumit, dan harus dikerjakan dengan tangan, untuk ribuan lembar benang. Satu gulungan besar bisa memakan waktu 3 hari hanya untuk menyelesaikan pattern!
Setelah pattern siap dan ‘dikunci’, benang pun dianyam dengan mesin tenun elektronik, yang bisa menenun ribuan helai benang tersebut menjadi kain dalam waktu yang singkat. Kemudian, kain mentah pun jadi, dan siap untuk ‘direbus’ untuk menghilangkan lapisan film tadi. Biasanya masih dalam mesin yang sama, kain tersebut diwarnai. Setelah kering dan digulung kembali, helaian kain akan melewati proses quality control untuk mendeteksi defect.
Gulungan kain yang telah lolos QC kemudian akan diberi cap, sesuai label produk. Cap ini penting untuk membedakan produk-produk Bellini sekaligus menjamin kualitas kain. Setelah itu, kain akan dikemas dalam gulungan-gulungan yang lebih kecil dan proses final packaging.
Seluruh proses panjang pembuatan tekstil tersebut berlangsung selama sekitar 2-3 minggu untuk setiap batch. Kami berkeliling area yang menempati lahan seluas 16 Hektar dengan area pabrik yang mengisi 5 hektar ruang. Tidak kalah dengan lari 5 kilometer! 😉 Pabrik garmen ini terletak di Cimahi, dan termasuk salah satu yang terbesar di Jawa Barat.
Pada field trip kali ini, Bellini ingin lebih memperkenalkan proses produksi tekstil kepada calon-calon desainer muda. Tujuannya tak lain untuk menunjukkan bahwa industri tekstil Indonesia akan memberikan support dan membuka diri pada kerjasama yang lebih baik di masa mendatang dengan industri fashion yang sedang berkembang pesat. Semoga sinergi ini benar-benar bisa terlaksana.