banner-detik

beauty school

Friday Fragrance: Diptyque Philosykos Perfume Oil Roll-On

seo-img-article

Ketimbang menggunakan mobil pribadi, saya lebih sering menggunakan taksi sebagai sarana transportasi. Lantas apa hubungannya dengan parfum? Begini ceritanya. Jika Anda juga seorang pengguna kendaraan umum, I bet you are familiar with the unpleasant truth: disambut oleh aroma kurang sedap baik dari pengharum mobil yang terlalu menyengat, atau.. maaf, bau keringat. Setidaknya hal ini cukup sering menimpa saya. Karena itulah membawa parfum kemana-mana wajib hukumnya untuk bertahan dari gempuran cuaca terik, aroma menyengat, dan jalanan yang padat. Persoalannya? Saya tidak bisa menenteng tas berukuran besar karena bahu saya pernah pernah bermasalah akibat kebiasaan tersebut. How can a bottle of perfume fit into a 20x20cm bag? It couldn’t.
Ketika akhirnya saya menemukan Diptyque Philosykos Perfume Oil Roll-On yang berukuran 7.5ml di The Papilion, i rejoiced. Tentu saja, saya jatuh hati pada aromanya terlebih dahulu, bukan ukurannya.

IMG_2859

Sebagai penggemar wewangian bernuansa fruity, Philosykos yang tergolong unisex ini adalah the least fruity fragrance i’ve ever worn and fallen for. Aromanya terdiri dari daun dan buah ara (fig), yang menyumbangkan nuansa green pada aromanya, dan white cedar yang hangat. Peleburan notes didalamnya menghasilkan sensasi aromatik yang “hijau” dan herby, sensual sekaligus soothing. Pada dries-down-nya, saya mendeteksi nuansa soapy yang lembut, mungkin dari aroma kelapa yang terletak di middle notes. There is still a subtle hint of sweetness from the fig fruit, tapi tidak overwhelming hingga menjurus manis. Agak mengingatkan saya kepada Fresh Fig Apricot Perfume, dengan Diptyque sebagai versi yang lebih refined. Saya sangat tergila-gila dengan lembutnya aroma parfum ini yang sanggup menjadi moodlifter kala terjebak in any stinky situation (literally and figuratively). Tinggal mengoleskannya di balik telinga, leher, dan pergelangan tangan, dan saya pun kembali dikelilingi segarnya aroma dedaunan yang menenangkan.

Sayangnya, janji akan lasting hold yang tertulis di website mereka tidak bisa dipenuhi oleh hanya parfum roll-on ini saja. Aromanya bertahan hingga 3 jam, lalu perlahan-lahan menipis dan kemudian menghilang setelah 6 jam.
Setelah mencari tahu lebih lanjut, ternyata parfum roll-on ini fungsinya kurang lebih seperti primer, sebagai basis sebelum menyemprotkan Eau de Parfum Philosykos agar wanginya lebih awet dan intens. Namun untuk alasan praktis, parfum roll-on ini sangat versatile dan sangat memenuhi kebutuhan saya untuk perfume touch-up kapan saja dan dimana saja.
So tell me, what are your takes on perfume roll-on? Apakah Anda memiliki notes favorit? Baca juga ulasan kami mengenai berbagai parfum disini.

Slow Down

Please wait a moment to post another comment